tujuhbelas [17]

1.5K 170 16
                                    

Sorry for typo🌻

🍒Happy Reading🍒

"Dulu Lo kaya sering kena pukul, Bin.. itu kenapa?" Tanya Zhang Hao, Hati hati.

Hanbin terdiam sejenak sambil menatap Zhang Hao.

"Kalo Lo nggak pengen cerita sih nggak papa, Bin. Lupa__

"Papa sama Abang gue." Pangkas Hanbin dengan cepat.

Hal itu mampu membuat Zhang Hao yang tengah memotong daging menjadi terhenti dengan raut terkejut miliknya.

"Papa? Abang?" Tanya Zhang Hao masih tidak mengerti dengan keadaan kali ini, sejak kapan Hanbin mempunyai saudara??

"Coba cerita lagi, Bin. Gue bingung."

Hanbin mengangguk. "Iya, gue mau cerita lagi tapi Lo di habisin makanan nya." Titah Hanbin dan Zhang Hao menurut.

"Dulu.. gue punya kakak laki laki yang 6 tahun lebih tua dari gue, pasti Lo heran kenapa Abang gue nggak pernah keliatan, ya kan?" Tanya Hanbin dan Zhang Hao mengangguk.

"Abang gue udah nggak ada." Kata Hanbin dengan raut yang sulit di baca, hal itu membuat Zhang Hao membulatkan matanya.

"Kurang lebih 6 tahun yang lalu. Dia meninggal karena kasus penculikan di tahun 2017 yang sampai saat ini masih bungkam."

"Di tahun itu berarti abang Lo udah gede kan?" Tanya Zhang Hao.

Hanbin mengangguk. "Iya, harusnya dia bisa jaga diri, tapi ini bukan penculikan yang di lakuin orang biasa, yang nyulik Abang gue itu kolega Papa.. ya walaupun sampai saat ini kasus itu di tutup rapat rapat sama Papa, gue nggak tau sebab nya apa." Kata Hanbin.

Jujur Zhang Hao terkejut akan hal itu, akan tetapi dia bingung ingin membuat ekspresi yang bagaimana.

"Berarti dulu orang yang pake seragam SMP itu Abang Lo? Terus soal Lo? Lo sama Abang Lo ada Konflik?" Tanya Zhang Hao begitu to the point.

Hanbin terkekeh kecil sambil menggaruk dahinya.

"Gue nggak tau..." Ucap Hanbin lalu menatap Zhang Hao. "Gue itu bukan anak Mama sama Papa, Hao. Dan gue juga bukan adik kandung Abang gue, kita sebatas saudara sepupu."

Uhuk! Uhuk!

Zhang Hao langsung tersedak dengan terbatuk hebat membuat Hanbin panik dan membantu pemuda manis itu untuk minum dengan perlahan.

Hanbin berpindah duduk di samping Zhang Hao dan mengelus tengkuk Zhang Hao yang muka nya memerah dengan mata yang ber air.

"Lo bukan anak kandung mama sama papa?" Tanya Zhang Hao parau, lehernya sakit.

"Lo udah nggak papa?" Hanbin memilih bertanya balik pada Zhang Hao.

"Iya gue nggak papa, ayo lanjutin cerita nya. Gue udah nggak mood makan." Kata Zhang Hao.

Perkataan Zhang Hao itu membuat Hanbin tertawa karena kenyataannya isi piring itu sudah habis.

"Emang ada orang mood makan piring?" Kata Hanbin membuat Zhang Hao tertawa kecil walau matanya masih berkaca kaca.

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Where stories live. Discover now