duapuluhtujuh [27]

1.1K 130 15
                                    

Sorry for typo🌻

🍒Happy Reading🍒

"Mama Maafin Hao, ya?" Ucap Zhang Hao dengan nada rikuh.

Mama tersenyum lebar sambil mengusak pucuk kepala Zhang Hao.

"Nggak papa, Sayanggg. Pasti pagi tadi kesel ya di panggil panggil terus sama Hanbin?" Tanya Mama membuat Zhang Hao melirik Hanbin yang sedang duduk di kursi samping nya, tengah mengambil makanan untuk nya.

"Yaudah sekarang makan, katanya nanti mau lanjutin bikin taman, jadi harus ber energi!" Kata Mama dengan semangat, tak lupa kedua tangan nya yang mengepal itu terangkat untuk menyemangati Zhang Hao.

Ah, 'kan! Zhang Hao jadi tambah merasa bersalah dengan Mama yang terlihat tidak marah dengan nya.

"Loh kok cemberut lagi?" Tanya Mama heran. pertanyaan itu membuat Hanbin langsung menoleh pada Zhang Hao yang kini sedang menundukkan kepalanya.

Tangan Hanbin membawa dagu itu dengan jari telunjuk nya hingga wajah Zhang Hao kembali tegak.

"Udah, Nggak papa. sekarang makan, atau gue marah lagi?" Tanya Hanbin membuat Zhang Hao langsung meraih piring yang sudah berisi lauk yang Hanbin ambilkan, lalu menyuapkan satu sendok itu ke dalam mulut nya.

Hal tersebut sontak membuat Mama tertawa tanpa suara, ah sebentar lagi dia akan punya besan dan menantu.

•••

Zhang hao meletakkan tangan di pinggang nya dengan mata yang menatap lurus ke depan dimana ada taman yang belum sepenuh nya jadi.

Ada bunga yang sudah di tanam, dan setengah nya masih berada di pot plastik. Lalu ada kursi sederhana yang muat untuk tiga orang, kursi itu hasil Tangan Hanbin sendiri ngomong ngomong.

Di samping Zhang Hao, sudah ada Hanbin yang tengah bersedekap dada dengan mata yang Ter arah ke depan, sama seperti Zhang Hao.

"Jadi hari ini mau ngerjain apa?" Tanya Hanbin hingga membuat Zhang Hao menoleh ke arah lelaki itu.

"Ngecat Kursi, terus mau nanemin bunga. Kayaknya kerjain itu dulu. nanti kalo waktunya lebih, kita bisa ngerjain yang lain." Ucap Zhang Hao, dan Hanbin membalasnya dengan anggukan kepala.

"Tapi cat nya kan belum ad__

"TENANG!! Diri ini membawa lima jenis warna cat yang berbeda untuk kanjeng nyai Kak Zhang Hao."

Kedua lelaki itu menoleh ke belakang dimana ada Gyuvin yang tengah berlari ke arah keduanya dengan ember cat di setiap tangan nya.

Dari tampang nya yang sudah memakai sarung tangan, memakai topi, dan jangan lupakan kaca mata yang menghiasi wajah paripurna itu terlihat jelas jika Gyuvin kesini ingin berniat membantu Hanbin dan Zhang Hao.

"Nih liat." Gyuvin memamerkan ember cat yang ia bawa dengan lima warna yang tadi ia sebut sebut.

Zhang Hao menatap lima ember cat berukuran sedang itu, dan membaca apa warna cat di dalam embernya.

"Nggak ada warna yang cocok sama keinginan gue." Komentar Zhang Hao sambil menatap Gyuvin remeh.

"Oke, Kak Hao mau warna apaaa? Nanti gue beliin." Tanya Gyuvin dengan saaaaangat ramah, apalagi senyuman tampan yang setia menghiasi wajah nya itu.

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Where stories live. Discover now