bonchap

761 74 5
                                    

Sorry for typo 🌻

🍒Happy Reading🍒

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang. janji suci sudah di ucapkan dengan lantang dengan di saksikan tamu serta kedua orang tua Hanbin dan orang tua Zhang Hao tepat jam sepuluh tadi, namun sampai sekarang keduanya masih berdiri untuk menjamu tamu yang tak ada habisnya.

ini sebenarnya salah kedua orang tua mereka yang terlalu banyak mengundang rekan hingga berakhir Hanbin dan Zhang Hao lah yang lelah.

Berkali kali mata Hanbin melirik Zhang Hao yang sesekali melayangkan senyum kepada tamu yang menjabat tangan mereka.

Sorot pemuda manis itu nampak lelah, apalagi bulir keringat yang berada di dahinya.

Hanbin mengkode pada Gyuvin yang berdiri tak jauh dengan nya agar memberi Zhang Hao tisyu.

lelaki tinggi ber balut jas hitam itu mengangguk cepat dan berlari untuk mengambil kan tisyu untuk Zhang Hao.

setelah mendapatkan segepok tisyu berukuran kecil, Gyuvin buru buru mendekati Zhang Hao yang asik berjabat dengan para tamu.

"Kak, Keliatan cape banget Lo." Kata Gyuvin sambil berdiri di samping Zhang Hao yang melirik nya sedikit.

"Bang Hanbin khawatir tuh, mending di stop aja deh ya? gue bilangin ke Tante." kata Gyuvin, tangan nya terulur mengelap keringat di dahi Zhang Hao dengan tisyu hingga mendapat lirikan tajam dari Hanbin yang berdiri dengan terhalang dua kursi di samping nya.

Gyuvin memeletkan lidahnya mengejek, apalagi ketika Zhang Hao tidak menepis tangan nya.

dua tahun berlalu kadang.. ah, bukan kadang, selalu saja Zhang Hao sinis pada Gyuvin. alasan nya ya.. kalian tahu sendiri.

"Emang masih banyak?" tanya Zhang Hao dengan suara kecil.

Gyuvin mendengus kasar.

"Banyak yang baru Dateng malahan, bisa gawat Lo Kak kalo masih betah jabatan sama tamu." bisik Gyuvin melirik pada tamu yang baru saja berlalu dengan memandangnya sinis, kalo tidak salah sih itu mantan Gyuvin yang ke tigapuluh enam.

Zhang Hao melongok ke arah Hanbin yang sama saja sedang menjabat tangan tamu, lelaki tampan itu ada beberapa langkah di sampingnya hingga Zhang Hao tidak bisa mengobrol bebas. kemudian matanya berpendar mendapati barisan tamu yang nampak excited untuk berjabat dengan nya dan Hanbin, mungkin.

Saat sapuan tisyu sudah tak terasa di dahinya, Zhang Hao kembali menoleh pada Gyuvin yang mengambil Tisyu baru di saku jas nya.

"Gimana kak? nanti kalo perlu gue yang teriak deh buat nge stop nih antrian." bisik Gyuvin Lagi, kasian juga melihat Hanbin dan Hao yang berdiri lebih dari dua jam sedari tadi, dia juga berdiri sih, tapi Nyambi makan.

Zhang Hao menggelengkan kepalanya. bukan, dia bukan menolak permintaan Gyuvin, tapi dia merasa pening.

"Kan kan, udah udah yok lah. stop ya Tante tante mbak mbak mas mas. Kakak saya mau istirahat dulu." kata Gyuvin, sebelah lengan nya menahan tubuh Zhang Hao yang tadi oleng.

"Oh iya iya istirahat aja." tamu tamu itu nampak ikhlas saja dan mendukung perkataan Gyuvin.

Gyuvin menganggukan kepalanya, belum sempat dirinya menuntun Zhang Hao agar bisa menghampiri Hanbin. bobot di lengan nya bertambah berat hingga membuat Gyuvin reflek memeluk Zhang Hao.

"Kak Hao!"

para tamu terpekik kaget hingga terjadi kericuhan.

"Bang Bin, bini Lo pingsan, Bang!" Pekik Gyuvin.

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя