duapuluhtiga [23]

937 127 5
                                    

Sorry for typo🌻

🍒Happy Reading🍒

"Emm Restoran nya bagus. selera Lo keren Bin." Zhang Hao nampak terkagum kagum dengan restoran yang di pilih oleh Hanbin, padahal dia saja belum mencicipi makanan nya.

Keduanya duduk berhadapan. kebetulan restoran ini bertema outdoor sehingga Zhang Hao bisa dengan bebas menghirup udara segar.

Matanya di manjakan dengan ribuan bintang di langit, dan juga bintang bintang yang bergelantungan di atasnya. Sepatu Zhang Hao menginjak rerumputan yang di beberapa tempat di taburi lampu, dan yang lebih menakjubkan adalah air tenang yang terbentang luas di sebelah kanan nya sehingga bisa membuat hati Zhang Hao berdesir nyaman.

Ah! Tak lupa ada Lagu Shine With Me milik salah satu girl group luar negara yang samar samar bisa Zhang Hao dengar.

Melihat Zhang Hao yang nampak puas dan senang dengan tempat ini membuat Hanbin bangga dengan dirinya sendiri.

"Selera gue emang bagus, buktinya gue milih sebongkah berlian kaya Lo." Jawab Hanbin yang sontak mendapat desisan dari Zhang Hao.

"Gombal terus yang keluar dari mulut Lo, dasar buaya." Kata Zhang Hao hingga membuat Hanbin nyengir.

"Makan pete sama pepaya, makan nya di atas pohon beringin, btw bukan nya gue buaya, tapi orang cantik gini sayang kalo nggak di godain." Kemudian mata itu berkedip satu.

Zhang Hao membulatkan matanya sambil tertawa tidak menyangka. Seperti.. kalau anak anak SMA FOLLYN melihat nya pasti akan mengangakan mulut nya lebar.

"AHAHAHAHA anjir belajar pantun dari mana Lo?!" Tanya Zhang Hao sambil tergelak hebat.

Hanbin nyengir, lagi. Merasa senang karena mendengar suara tawa Zhang Hao karena dirinya.

"Belajarnya sih otodidak. lagian gue nggak belajar secara serius dan brutal, karena sifat itu cuman gue milikin buat ngejar ngejar Lo." Jawab Hanbin sambil menumpukan dagunya di telapak tangan dengan mata yang menatap Zhang Hao.

"Coba pantun lagi." Perintah Zhang Hao mengabaikan mulut seorang Sung Hanbin yang manis nya mengalahkan gulali.

"Satu titik dua koma, Zhang Hao cantik Hanbin punya." Pantun nya dengan enteng.

Kini, tawa Zhang Hao yang tadi mereda kembali mengudara dengan keras, kedua tangan nya terangkat menutup wajahnya yang mungkin saja memerah akibat dirinya yang tertawa dengan renyah.

"Apa sih! Itu mah udah sering gue denger." Kata Zhang Hao dengan sisa tawa nya dan kedua tangan yang beralih dari kedua muka nya.

Hanbin kini nyengir tambah lebar, kemudian dirinya kembali berucap.

"Pergi ke pasar beli buah, buahnya di kasih ke Mamih. Cipokan udah, kapan kita jadian nya nih?"

"Kapan anjir?!" Pekik Zhang Hao spontan hingga membuat Hanbin menyeringai.

"Waktu di pantai masa nggak inget? Gue aja masih inget rasa bibir Lo, kok, walau kita cuman nempel dua detik." Kata Hanbin dengan mata jahil yang menatap bibir pink menggoda milik Zhang Hao.

Zhang Hao yang sadar pun langsung menutup bibir dengan kedua tangan nya, nampak kedua matanya melotot dan pipi nya memerah samar.

"Mata Lo di jaga, anjing!"

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora