duapuluhdua [22]

937 125 3
                                    

Sorry for typo🌻

🍒Happy Reading🍒

"Pelan pelan goblok!" Hanbin menatap tajam pemuda di depan nya yang berdecak kesal.

"Ini udah pelan banget gue, Lo nya aja yang lebay bang. Di depan Kak Hao mah sok kuat." Cibir Gyuvin pada kakak sepupunya itu, tangannya bergerak mengolesi salep di sekitaran batang hidung Hanbin yang nampak biru.

"Manja Lo ginian doang minta di obatin gue." Ejek Gyuvin.

Hanbin mendengus. "Gue udah lama nggak main tonjok tonjokan, beda sama Lo yang tiap hari kerjaannya tawuran doang sana sini." Balas Hanbin membuat Gyuvin menye menye.

Abangnya ini mempunyai ribuan alasan untuk mengelak!

"Nih gue pakein plester, nggak usah jejeritan Lo, bang." Kata Gyuvin mengambil plester polos untuk  di tempelkan di hidung Hanbin.

Hanbin hanya mendengus kecil mendengar penuturan Gyuvin yang Cukup mengejek di telinga nya.

Setelah nya plester polos itu menempel dengan rapih di hidung Hanbin.

"Nah selese! Udah tuh wajah Lo ganteng lagi." Kata Gyuvin.

"Ya." Angguk Hanbin, lelaki itu mengambil ponsel dan menatap pantulan wajah nya. Tampan.

"Makasih nya mana, Bang?" Tanya Gyuvin membuat Hanbin reflek menoleh.

"Makasih." Ucap nya terdengar tidak ikhlas, dan hal itu mampu membuat Gyuvin nyinyir.

"Terdengar sangat tidak ikhlas ya teman teman." Cibir nya.

Hanbin hanya melirik sekilas saja kemudian lelaki itu kembali meletakkan ponsel nya.

"Pacar Lo mana?" Tanya Hanbin tiba tiba membuat Gyuvin reflek menciptakan raut heran.

"Pacar? Pacar yang mana?" Tanya nya, wajahnya terlihat berfikir keras hingga mengundang Hanbin untuk menyentil dahi Adik sepupu nya itu yang langsung mengaduh.

"Jangan mainin adek ipar gue." kata Hanbin dengan sorot datar nya.

Gyuvin tergelak mendengar ucapan Hanbin yang terdengar aneh di telinga nya.

"Yujin maksud Lo?" Tanya Gyuvin dan Hanbin membalas nya dengan anggukan kepala.

"dia adek sepupu nya Hao yang bakal jadi adek gue juga." Balas Hanbin.

"Nggak tau." Gyuvin menggidikan bahu nya.

Kini Hanbin lah yang mengernyit menatap Gyuvin.

"Kok nggak tau? Kan Lo yang jalanin?" Tanya Hanbin.

"Gimana ya..." Gyuvin menggantung ucapan nya sambil menerawang langit cerah di sore ini, tepat di taman mansion besar milik keluarga Sung.

"Masalahnya gue orang nya bosenan, Bang. Lagian kita belum ada hubungan apa apa tuh," kata Gyuvin sambil menggidikan bahunya seolah acuh.

"Kalo niat nggak mau ada hubungan lebih kenapa anak nya Lo pepet, gue sering ngeliat Lo ngeledek dia, jangan mainin perasaan orang lain, Vin."

"Gue enggak mainin Bang, awalnya emang dia duluan yang ngejar ngejar gue. Ya sekarang gue Pepet balik karena kasian juga dia udah lama ngejar gue, terus gue juga nggak ada rasa sama itu bocah."

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang