duapuluh [20]

1.4K 159 9
                                    

Sorry for typo🌻

🍒Happy Reading🍒

Hanbin membuka matanya disaat pagi hari tiba.

Lelaki yang tengah mengumpulkan nyawa nya itu kini langsung terpaku pada pemuda manis yang terpejam dengan berbantal lengan nya.

Dia lupa kalau semalam keduanya Tidur sambil berpelukan.

Kedua sudut bibir Hanbin total membentuk senyuman teduh saat menatap makhluk indah yang nampak terlihat mungil, kecil, tak berdaya nan gemas yang tengah berada di pelukan nya.

Setelahnya dengan sangat hati hati, Hanbin menarik lengan nya yang di tiduri oleh Zhang Hao. Lengan nya terasa mati rasa.

"Ndaa, air angetnya siapin dulu buat Kakak." Ucap Zhang Hao dengan mata terpejam, mengigau.

Hal itu membuat Hanbin tertawa tanpa suara.

"Nih bocah gemes amat sih." Hanbin mencium puncuk kepala Zhang Hao berkali kali.

Dan hal itu seperti nya membuat Sang pemuda manis yang tengah menikmati tidurnya akhirnya jadi terganggu.

Zhang Hao pelan pelan membuka matanya sambil menguap kecil, kemudian lengan nya meraih 'guling' yang terasa hangat untuk ia dekap.

"Modus Lo Meluk meluk gue? Udah bangun kan Lo Hao?"

"Bunda, kok Gulingnya bersuara sih?" Tanya Zhang Hao dengan suara Serak nya.

Mendengar itu, Hanbin menyeringai kecil dan balik mendekap pemuda yang lebih kecil dari pada dia.

"Iya nih Gulingnya bersuara, mana guling nya juga ganteng, lagi."

Saat nyawa nya sudah balik sepenuhnya, Zhang Hao langsung membuka mata nya cepat dan mendongak mendapati wajah Hanbin yang setiap saat selalu terlihat menyebalkan.

"Ih anjing, guling nya penuh dosa gini, pantes keras!" Kata Zhang Hao mencak mencak membuat Hanbin terkekeh kecil.

"Emang lo Suci banget ya?" Tanya Hanbin membuat Zhang Hao mendengus remeh dengan lengan yang mencoba melepaskan tubuh Hanbin dari dirinya, tapi sulit.

"Suci, lah! Nggak kaya situ yang otak isinya selangkangan doang dua puluh empat jam nonstop. Pantes nggak ada yang mau sama lo." Cibir Zhang Hao dan kembali membuat Hanbin tertawa terbahak bahak.

"Gue mah Jomblo karena nunggu Zhang Hao, bukan karena nggak laku. Kalo gue buka lowongan pacar pasti pada antri tuh. Lagian siapa yang nggak suka sama gue?" Tanya Hanbin pede.

"Gue!"

"Nah itu status untuk sekarang, beda kalo besok besok." Kata Hanbin sambil mencium dahi Zhang Hao cepat yang sontak membuat pemuda manis itu Mingkem tak bersuara lagi.

"Lepas deh gue pengen mandi." Pinta Zhang Hao, lama lama berduaan dengan Hanbin takut terbawa perasaan.

"Nggak mau, gue lagi kedinginan gini. Kalo gue kena Hipotermia gara gara nggak di peluk Lo gimana Hao?"

"IUHH!! Kenapa pada banyak yang naksir sama cowok Jamet nan Alay kaya lo sih!" Pekik Zhang Hao langsung saat mendengar pernyataan Hanbin yang sungguh Hiperbola.

"Karena gue ganteng." Jawab Hanbin sambil menggerakan kedua alisnya naik turun yang bisa di lihat oleh Zhang Hao dengan jelas.

"Ganteng nggak menjamin segalanya."

"Ganteng menjamin segalanya." Ralat Hanbin pada Zhang Hao.

"Coba gue tanya, di jaman sekarang ini, siapa sih yang nggak suka sama cowo ganteng?" Tanya Hanbin.

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora