03- Pilihan

1.5K 39 1
                                    

Mobil milik Azhar memasuki halaman rumahnya, memarkirkannya dibawah pohon rindang. Setelah itu Azhar keluar tanpa mengucap sepatah kata apapun kepada Haura dan langsung pergi begitu aja menuju kedalam rumahnya.

Hati Haura sakit digituin oleh Abinya, memang ini salahnya. Haura turun dari dalam mobil dan langsung masuk kedalam rumahnya berniat ingin menyusul sang Abi untuk meminta maaf.

Diruang tamu sudah ada Abi dan mama Syena pastinya yang sedang menunggu Haura.

"Haura, kesini dulu" panggil mama Syena.

Dengan langkah pelan Haura berjalan kearah mamanya "duduk" titah Syena, biasanya Haura selalu duduk disamping Abinya namun kali ini gadis itu lebih memilih duduk disebelah mamanya. Ia tak berani deket deket dengan Abinya.

"Haura, coba jelasin ke mama sama abi siapa cowok itu?" tanya Syena, pasti tadi Azhar sudah memberitahunya dulu.

Mulut Haura terasa kaku "d-dia d-dia".

"Siapa Haura!!" bentak Abi Azhar, sontak Haura kaget begitupun dengan Syena gadis itu ingin sekali rasanya menangis saat itu juga karna Haura tak pernah dibentak oleh Abinya. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya Haura dibentak, ia berharap ini bentakan terakhir kalinya.

"Abi" geram Syena, melihat tubuh Haura yang gemetar langsung dipeluk lah oleh Syena, gadis mungil itu menangis tersedu sedu disela sela pelukan ibunya.

Azhar tak berhenti berucap istigfar, apa yang ia lakukan barusan kepada anaknya?. Tapi ia lakukan juga demi anaknya itu tidak berada dijalan yang salah.

Cukup tenang Azhar mulai membuka suara lembut "siapa laki laki itu Haura" tanya Azhar.

"P-pacar H-haur-a bi" Haura berusaha menjawab meski sebenarnya ia takut.

Azhar memejamkan matanya supaya tidak terbawa emosi "abi kecewa sama kamu Haura! kamu juga sudah membohongi orang tua kamu, katanya mau main dengan Naya tapi apa? kamu malah keluyutan dengan laki laki yang bukan mahram mu" ucap Abi dari wajahnya penuh kecewa.

Haura pindah posisi kesebelah Abinya ia menggenggam tangan Azhar menciumnya beberapakali memohon untuk dimaafkan.

"Maafin ura bi, maaf" mohon Haura.

Mama Syena tidak bisa bantu apa apa ia juga tidak mau anaknya itu berada dijalan yang salah, meskipun dulu ia juga pernah pacaran tapi Syena bener bener menyesal pernah ngelakuin hal yang dilarang oleh Allah.

"Abi maaf" mohon Haura suaranya sudah hampir habis karna kelamaan nangis, sebenarnya Azhar tak tega melihat anaknya begitu. Tapi ini tak bisa dibiarin.

"Abi akan maafin kamu dengan satu syarat, kamu nikah dengan laki laki pilihan Abi".

Degg..

Rasanya Haura ingin berteriak saat ini juga, ia tidak mungkin menerima perjodohan ini apalagi Haira masih kecil gadis itu baru saja lulus sekolah. Mata Haura semakin berkaca kaca ia menggeleng keras memohon kepada Abinya agar perjodohan itu tak terjadi.

"Haura gak mau bi" tangis Haura makin pecah, tanpa mereka ketahui ternyata Mama Syena juga ikutan nangis.

"Kalo kamu gak mau juga gapapa, tapi jangan harap Abi mau ngomong sama kamu, Haura" ancam Azhar.

Haura tak bisa, ia tak bisa jika tidak ngomong sama Abinya ini saja suda bikin hati Haura sesak karna terus dicueki oleh Abinya sendiri.

"Pilihan kamu ada dua, pilih Abi atau pacar kamu itu" ucap Abi, ia berdiri ingin pergi kedalam kamar karna sebentar lagi waktu dzuhur akan tiba.

Langkah Azhar berhenti "pilih mateng mateng Haura" ujarnya lalu melanjutkan jalannya menuju kamar.

Syena mempungut tubuh anaknya yang sudah lemes itu untuk pergi dalam kamarnya saja.

Imam untuk hauraWhere stories live. Discover now