06- kedatangan reza dan kaivan

1.3K 28 0
                                    

Mama Syena dan Abi Ashar menghampiri Haura yang sedang berada dihalaman rumahnya tentu saja karna sedang menunggu kedatangan para kakak kakaknya, yaitu Reza dan Kaivan. Gadis itu sangat begitu antusias.

"Haura, sayang ngapain disini" tanya mama Syena.

Dengan cengiran Haura menjawab "nungguin kakak, ma".

Tak lama setelah itu, sebuah mobil alphart warna putih memasuki halaman rumah Haura yang sudah dipastikan itu Reza dan Kaivan, dengan cepat Haura langsung berlari kearah mobil kakaknya untuk menyambut kedatangannya.

Yang pertama kali keluar dari mobil adalah Kaivan dengan senyuman khasnya, Haura sudah berdiri disana ia langsung memeluk kakak keduanya kaivan dengan seerat mungkin.

"Kakak, Ura kangen banget" ucap Haura membuat Kaivan tertawa dengan tingkah adeknya.

"Kakak juga kangen sama adek yang cantik ini" Kaivan mencolek ujung hidung Haura.

Reza yang baru saja keluar dari mobil itu langsung menyalimi kedua orang tuanya secara bergantian.

"Bujangnya mama" ucap mama Syena, Reza pun tersenyum malu.

Setelah selesai berpelukan kini ganti Kaivan yang menyalimi orang tuanya "Bi, Mama".

"Masuk aja yuk, pasti cape banget kan? sekalian bersih bersih" ajak Mama Syena.

Mereka berlima, berjalan memasuki rumah yang cukup lumayan besar itu.

Saat Reza memasuki rumah itu ia melihat kesekeliling dan sudut sudut rumahnya, tidak ada yang berubah satupun ia tersenyum kecil.

"Reza, Kaivan kalian bersih bersih dulu ya, Mama, Abi, dan Haura tunggu di ruang keluarga" ucap Mama Syena.

"Iya ma" jawab Reza dan Kaivan.

"Kakak gak lupa jalan kamar kan?" tanya Haura yang tak masuk akal.

Reza hanya menggeleng pelan dengan pertanyaan adeknya.

"Ya enggak dong cantik" jawab Kaivan.
.
.
.

Selesai mandi.

Setelah kedua bujang itu sudah bersih bersih mereka langsung menuju kebawah untuk menemui keluarganya.

"Kakak sini" ucap Haura kepada Kaivan gadis itu menepuk sofa disampingnya.

Jangan heran, Haura dan Kaivan emang deket banget pless kedua adek kakak itu juga bisa bucin karna dari kecil Haura selalu bareng dengan Kaivan, sedangkan Reza kakak sulungnya tidak terlalu akrab karna Reza memiliki sifat yang pendiem dan dingin. Tapi tanpa dibilang Reza sangat menyayangi adek adeknya.

Reza duduk disamping mamanya, dan Kaivan disebelah Haura, Abi sendiri.

"Gimana dengan kuliah kamu nak? lancar? rumit?" tanya Abi kepada Reza dan Kaivan sebagai awal percakapan.

"Kalo itu si tentunya rumit bi, tapi aman lah" jawab Kaivan.

"Alhamdulillah, kalo Reza?".

"Lancar bi" jawabnya.

"Oh ya bi, kalo boleh tau dirumah ini ada acara apa ya? Abi ngadain pengajian lagi?" Kaivan balik bertanya.

"Acara adek kamu van" jawab mama Syena sambil melirik Haura yang seketika jadi anteng.

Kaivan menoleh pada Haura "acara apa?" tanya Kaivan ulang.

"Jadi gini van, Abi dulu pas waktu mondok punya sahabat namanya Ahmad yang sekarang sudah jadi Kiai besar dipondok pesantren AL-AMIEN. Abi pernah bikin janji sama Kiai Ahmad untuk menjodohkan generasi generasi kita kalo sudah besar nanti, kebetulan Kiai ahmad punya putra satu laki laki jadi Abi menjodohkannya dengan Haura" jawab Abi panjang lebar.

Imam untuk hauraDär berättelser lever. Upptäck nu