22 -Pulang kerumah

894 36 7
                                    

Laki-laki yang hebat, bukan laki-laki yang mendapatkan istri sholehah. Melainkan laki-laki yang bisa menjadikan wanitanya sholehah.

-Gus Zidan Alastar Malik Ahmad-

🌹🌹🌹

Kedua pasangan suami istri itu kini sudah sampai dirumahnya. Setelah memarkirkan mobil Gus Zidan berjalan kegarasi mobil untuk mengambil barang-barangnya dan juga barang-barang milik Haura.

"Mas, Zidan. Mau dibantuin gak?" tanya Haura.

"Biar aku saja, Sayang yang bawa" jawab Gus Zidan.

Mereka pun berjalan kearah pintu utama. Gus Zidan membuka pintu yang di kunci itu dan pintu pun terbuka, keduanya langsung masuk ke dalam.

"Assalamualaikum" ucap Gus Zidan pelan.

Haura menaiki tangga menuju kamarnya bersamaan dengan Gus Zidan dibelakangnya.

Ceklekk.....

Pintu kamar terbuka. Haura menaruh tasnya disofa dan dirinya juga ikut duduk sejenak. Gus Zidan berjalan kearah lemari untuk menyimpan kembali semua baju-bajunya.

"Sayang, kamu mandi dulu gih. Bentar lagi mau adzan Magrib" ucap Gus Zidan.

"Bentar ya Mas, lagi mager soalnya" balas Haura.

"Oh yasudah kalo gitu biar nanti mandi bareng saja" balas Gus Zidan mengucap itu dengan santai sambil menata baju-bajunya.

Seketika mata Haura melalak mendengar ucapan suaminya barusan. Apa mandi bareng? Haura langsung berdiri dan segera mengambil handuk untuk pergi mandi. Gus Zidan yang melihat aksi Haura itu tersenyum dan geleng-geleng kepala, padahal tadi ia hanya bercanda biar gadis itu mau mandi.

  Sekitar lima menit lebih Haura mandi, akhirnya gadis itu selesai juga. Di depan pintu ada Gus Zidan yang dari tadi menunggu istrinya mandi yang lumayan cukup lama.

Saat Haura membuka pintunya. Ia dikejutkan dengan keberadaan suaminya yang berdiri membelakanginya tanpa baju hanya handuk yang melingkar dibawah perutnya. Haura mematung ditempat melihat punggung kekar Gus Zidan yang sangat gagah itu, siapa sangka Haura memiliki suami yang tubuhnya sangatlah idaman.

Gus Zidan memutar tubuhnya menghadap kearah Haura yang masih mematung ditempat. Gus Zidan melangkah dengan pelan kehadapan Haura. Lalu, men dekatkan wajahnya pada wajah milik Haura yang masih membeku tanpa berkedip sama sekali dan Gus Zidan pun membisikan sesuatu padanya.

"Kenapa diam? Mau mandi bareng, hmm?" bisik Gus Zidan yang membuat Haura tersadar dari lamunannya. Dengan cepat Haura menggeser tubuh Gus Zidan dari hadapannya dan menjauh sambil menggeleng kepala.

"U-udah sana mandi keburu adzan magrib" ucap Haura celikukan.

Gus Zidan tersenyum kecil. Lalu, masuk kedalam kamar mandi. Haura tak mau berpikir aneh-aneh ia pun berjalan ke arah lemari untuk ganti baju.

🍁🍁🍁

Magrib pun tiba. Haura dan Gus Zidan kini tengah melaksanakan Sholat Magrib bersama. Tidak sampai lima menit mereka Haura dan Gus Zidan sudah selesai menunaikan Sholat Magribnya.

Imam untuk hauraWhere stories live. Discover now