05- dua hari menuju halal

1.4K 37 0
                                    

Semenjak Haura dijodohkan gadis itu suka murung, diam dikamar dan gak banyak tinggah seperti biasanya.

Mama Syena mengetuk pintu kamar Haura ternyata pintunya tak dikunci, mama Syena berjalan kearah kasur Haura lalu duduk dipinggirannya sambil menatap anak gadisnya yang sedang tertidur itu dengan tenang "ini yang terbaik buat masa depan kamu sayang" ucap Syena ia mencium kening Haura cukup lama.

  Pernikahan Haura dan Gus Zidan tinggal dua hari lagi, sejak saat ini semua pada sibuk ngurusin acara keduanya, tak hanya itu dipesantren juga sedang menyiapkan kebutuhan untuk acara nilahan Gusnya.

Berita tentang nikahan Gusnya itu sudah menyebar luas dikalangan pesantren, santri wati yang mendengar itu tentu sangat patah hati tapi tak bisa apa apa selain mendoakan yang terbaik untuk pernikahan Gusnya.

  Suara ponsel berbunyi dari ponsel Reza(kakak pertama Haura) buru buru cowok itu mengangkatnya, tertampang jelas nama 'Abiy" dilayar ponselnya.

📞"Halo bi, eh maksudnya Assalamualaikum" ucap Reza.

📞"Waalaikumsalam Za" balas Abi Azhar dibalik ponsel.

📞"Ada apa bi? tumben nelfon Reza?".

📞"Anu za, besok kamu sibuk ndak?" tanya Abi.

📞"Emm, enggak bi. Emang kenapaa?" jawab Reza.

📞"Dirumah ada acara, kamu bisa pulang sama Kaivan kerumah?".

📞"Wihh acaraa apa bi?".

📞"Rahasia, biar kamu tau nanti pas sudah pulang aja".

📞"Iya bi, nanti Reza usahain pulang sama Kaivan. Yaudau bi kalo gitu Reza mau siap siap dulu ya".

📞"Iya nak".

📞"Assalamualaikum" ucap Reza.

📞"Waalaikumsalam" balas Abi Azhar.

Panggilan mereka terputus, Reza yang tengah duduk nyantai di rooftof kamarnya mulai berfikir tentang rumahnya, kira kira ada acara apa?.

Tak ingin membuang waktu Reza berdiri dan berjalan masuk kekamarnya untuk bersiap siap pulang besok, ia mengambil cuti selama satu minggu kuliahnya.
.
.
.

Dua santri seorang abdi ndalem yaitu mba Zilfa dan mba Maira baru saja selesai berbelanja untuk keperluan bumbu dapur dan banyak lagi untuk acara nikahan Gusnya.

Mereka berjalan sambil berbincang bincang kecil dengan canda tawanya "bentar lagi Gus Zidan ga jomblo lagi ya mba" ucap Maira pada Zilfa.

"Iya mba, alhamdulillah".

"Tau mba dikamar anak anak pada heboh karna Gus idamannya mau nikah" ucap Zilfa.

"Hehee sama mba dikamar juga begitu pada patah hati berjamaah" balas Maira.

Setalah berbincang bincang kecil tak disadari mereka sudah sampai di halaman Pesantren, Zilfa dan Maira langsung pergi kedapur ndalem untuk menaruh barang belanjaannya.

Didapur ndalem sudah ada beberapa santri putri yang ikut membantu bersih bersih dan nyiapin segala barang yang diperlukan.

"Rara tolong cuciin buah ini nanti kasih ke kiai Ahmad" titah Zilfa.

"Nggeh mba".

Semua masalah dapur kiai Ahmad serahkan dan percayakan pada mba mba abdi ndalem dan ustadzah.

Jika ada yang nanya kemana ibu Gus Zidan? umi khadijah ibu Gus Zidan sudah wafat dua tahun yang lalu karna terkena serangan jantung. Jadi Zidan hanya memiliki harta kiai Ahmad pesantrennya yang harus ia jaga dengan baik dan sebentar lagi harta Zidan juga nambah yaitu Haura.

Imam untuk hauraWhere stories live. Discover now