10- hijab dari gus zidan

1.4K 29 0
                                    

Jadilah wanita sederhana, yang mana
cara berpakaianya diatur oleh agama, bukan dunia.
.
.
.

Memakai jilbab tidak mengurangi kecantikanmu, justru dengan memakai jilbab akan menambah kecantikanmu.
-Zidan Alastar Malik Ahmad-

⚘️⚘️⚘️

"Jangan sembarangan anda menyentuh istri saya! tolong yang lebih sopan lagi kalo bertamu" ucap Gus Zidan, ia menarik tangan Haura untuk membawa pergi dari cowok asing itu.

Rendy memiringkan sudut bibirnya "istri? istri lo pacar gue" bales Rendy.

Dengan sekuat tenaga Gus Zidan menahan amarahnya agar ia tidak kelepasan emosi di hadapan Haura, bagi Gus Zidan. Rendy bukanlah tandingannya.

"Keluar dari rumah saya, saya tidak butuh tamu yang tidak sopan terhadap istri saya!" pinta Gus Zidan.

"Oke, fine. Gue bakalan keluar, tapi perlu lo ingat istri lo ini adalah pacar gue! kalian menikah karna kemauan orang tua bukan Haura. Jadi jangan berharap lebih lo bisa bikin Haura jatuh cinta sama lo" ucap Rendy, lalu pergi melewati Gus Zidan ia sengaja menyenggol lengan Gus Zidan sedikit kasar.

Haura hendak mengejar Rendy tapi langsung di cegat oleh Zidan, ia tak rela jika istrinya itu mengejar cowok yang bukan mahramnya. Gus Zidan membawa Haura masuk kedalam kamar.

Beberapa kali Haura memberontak berusaha melepaskan cengkalan Gus Zidan tapi hasilnya nihil kekuatan cowok itu sangat kuat.

"Lepasin!" Haura menghempas tangan Zidan kasar, wajahnya terlihat kesel.

"Cepet mandi" titah Gus Zidan dingin, tapi ucapannya tak dihiraukan oleh Haura.

"Mau mandi sendiri, atau mandi dengan saya?" tanya Gus Zidan dengan suara sereknya.

Ucapan Zidan membuat Haura sangat kesel, ia langsung berjalan kearah kamar mandi.

Gus Zidan menetralkan emosinya, ia duduk dipinggiran kasur mengusap wajahnya pelan. Gus Zidan memikirkan apa yang tadi Rendy katakan, apa ia bisa membuat Haura jatuh cinta padanya? tapi Zidan tidak menyerah begitu saja, ia akan membuktikan kalo Haura suatu hari bisa cinta pada dirinya.

Mendengar pintu kamar mandi terbuka, Gus Zidan langsung menoleh ke arah Haura. Matanya melalak sempurna disaat melihat Haura yang keluar hanya memakai handuk di atas lutut, Gus Zidan menelan ludahnya ia menahan nafsunya agar tidak terhasut, bagaimana pun Zidan tidak akan menyentuh Haura sebelum gadis itu bener bener siap.

Haura berjalan melewati Zidan laki laki itu menunduk ntah kenapa pula dengannya Haura tak peduli, tak banyak mikir Haura berganti pakaian di sebelah sana.

"Awas jangan ngintip lo" perintah Haura.

"Kenapa? orang istri sendiri, halal halal saja" jawab Zidan tapi cowok itu tidak menoleh sedikitpun kepada Haura.

"Bentar lagi mau masuk waktu sholat Ashar, kamu siap siap ayo berjamaah bareng" lanjut Zidan.

Hanya deheman kecil yang keluar dari mulut Haura.
.
.
.

Sembari menunggu Haura memakai mukenah Gus Zidan membenarkan kopyahnya, saat Gus Zidan melirik Haura tatapannya lurus dengan wajah Haura. Hati keduanya berdebar kencang.

Imam untuk hauraWhere stories live. Discover now