(R) Nay

11.6K 49 0
                                    

"Nay kamu temenin Om Juna ya," ucap Livia yang kini tengah tiduran di sofa. Sedangkan Nay tengah tiduran sambil memeluk perut Livia yang mulai membuncit

Kini Livia tengah mengandung bayi kembar lagi anaknya dengan Juna setelah 5 tahun Livia melahirkan bayi kembar mereka.

"Enggak ah Mom, Nay nemenin Mom aja disini,"

"Sekalian kamu jalan-jalan Nay, cari pacar juga Nay,"

"Cuma dua hari Nay," ucap Juna

"Yasudah, Nay ikut," akhirnya Nay menyetujui perintah Livia untuk menemani Juna dinas keluar kota karena kini pekerjaan Livia dikerjakan oleh Juna. Biasanya Livia dan anak kembar mereka serta Nay ikut Juna, namun karena kondisi kandungan Livia yang lemah membuat dirinya dilarang dokter untuk berpergian jauh. Dan berakhir hanya Nay lah yang menemani Juna.

Keesokan harinya mereka sudah berangkat dan setelah menempuh 2 jam perjalanan udara akhirnya mereka sampai. Mereka langsung bergegas ke hotel tempat menginap.

"Nay kamu ikut atau di kamar aja?" Tanya Juna yang kini sudah bersiap dengan setelan jasnya karena akan meeting.

"Nay tunggu di kamar aja ya Om," jawab Nay karena pasti Juna akan lama meetingnya dan Nay sangat bosan apabila menunggu Juna sendirian.

"Ya sudah kalau gitu, kamu ikut acara yang nanti malam aja ya" ucap Juna

Setelah Juna pergi, Nay akhirnya memutuskan untuk berendam di bathub dan setelah itu ia habiskan waktunya untuk tidur. Hingga ia terbangun sudah sore hari, namun Juna belum kembali ke kamar mereka. Ya mereka hanya menyewa satu kamar hotel, entah apa alasannya tapi hal itu membuat Nay senang.

Tak lama terdengar pintu di buka dan menampilkan Juna dengan wajah lelahnya. Juna lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setiap gerakan Juna hingga masuk kamar mandi tak luput dari pandangan Nay yang kini tengah berbaring di kasur.

Setelah selesai mandi, Juna merebahkan badannya di samping Nay. Dan Nay menawarkan diri untuk memijat Juna, dengan senang hati Juna menerima tawaran Nay. Hingga tak terasa Juna sampai tertidur dengan pulas.

"Om bangun om," Nay mencoba membangunkan Juna karena akan ada acara dinner dengan koleganya.

"Mmmhhh... kamu udah siap Nay?" Tanya Juna sambil mengusap matanya

"Sudah om, ini tinggal ganti baju," jawab Nay yang masih duduk ditepi tempat tidur dengan menggunakan kimono.

Juna langsung ke kamar mandi, sedangkan Nay menyiapkan pakaian yang akan Juna kenakan. Kemudian ia juga memakai dress yang sudah ia siapkan.

Tak lama akhirnya mereka sudah siap, lalu mereka berjalan ke restauran yang ada di lantai atas hotel yang mereka tempati itu. Sepanjang acara Juna terus mengawasi Nay, karena Nay yang malam ini menggunakan dress yang cukup seksi dengan memperlihatkan belahan dadanya.

"Jun lihat deh, itu Nay digodain cowok," ucap salah satu teman Juna. Dan benar saja terlihat ada seorang laki-laki yang mendekati Nay. Juna lalu berjalan mendekati Nay dan menarik tangan wanita tersebut.

"Ckk.. apa sihh om. Kan Nay mau kenalan sama laki-laki tadi. Katanya Mom Nay harus cari pacar Om," ucap Nay yang kini masih ditarik paksa Juna untuk kembali ke kamar mereka padahal acara belum selesai. Sedangkan Juna hanya diam saja dengan wajah datarnya.

Saat menunggu lift terbuka, Nay bergerak gelisah merasakan ada sesuatu yang tidak beres dari badannya.

"Nay ada apa?" Tanya Juna yang melihat Nay bergerak gelisah sejak menunggu lift hingga kini mereka sudah ada di dalam lift. Di dalam lift cukup banyak orang yang menggunakan, Juna dan Nay berada di pojok belakang.

"Ssshhh.. mmhhh gerahh om," Juna merangkul badan Nay sedangkan Nay memeluk erat pinggang Juna. Juna merasa janggal karena walaupun liftnya ada beberapa orang tapi ia merasa tidak panas sedangkan Nay yang pakaiannya cukup terbuka mengeluh kepanasan.

"Nay!!" Panggil Juna saat tiba-tiba Nay menggesekkan payudaranya ke dada bidang Juna. Beruntung orang-orang di dalam lift sudah keluar semua, kini tinggal mereka berdua.

"Mmmhhh.. oommm.. mmhhh..." rancau Nay dengan masih menggerakkan payudaranya.

Akhirnya mereka sampai di lantai kamar mereka berada, Juna langsung membawa Nay masuk ke dalam kamar dan merebahkannya di atas kasur.

Di kasur Nay bergerak dengan gelisah ia mencoba melepaskan dressnya namun kesuliatan, sedangkan Juna melihat Nay dengan bingung apa yang harus ia lakukan.

"Ssshhh... ommmhh bantuinn lepasinnn mmmhh..."

Juna pun membantu melepaskan resleting dress yang Nay pakai.

"Nay apa yang kamu lakukan?" Tanya Juna sambil menahan tangan Nay yang berusaha melepas sabuk celana Juna

"Nay mau ini masuk ke dalam Nay Om," ucap Nay sambil mengusap kenjantanan Juna. Nay terus berusaha hingga akhirnya sabuknya bisa terlepas dan ia menurunkan resleting dan celana yang Juna pakai terlepas hingga terlihat kejantanan Juna yang masih tertutupi celana dalamnya.

"Jangan salahkan saya Nay, karena kamu sudah membangunkan singa yang tidur," Juna melepas kemeja dan celana dalamnya hingga kini ia sama sekali tak menggunakan apapun. Kemudian ia juga melepaskan celana dalam Nay.

Juna mulai menindih badan Nay. Ia mengecup dan melumat bibir Nay. Nay menangkup wajah Juna untuk memperdalam lumatan bibirnya.

Tangan Juna tidak tinggal diam, ia meremas dengan lembut payudara Nay.

"Mmmhhh... aaahhh..." lenguh Nay saat merasakan Juna yang mengulum salah satu payudaranya.

Wajah Juna turun ke perut Nay menyusuri setiap incinya. Sedangkan Nay ia meremas sendiri kedua payudaranya.

Juna lalu memasukkan kedua jarinya ke dalam vagina Nay yang sudah basah. Juna memainkan jarinya keluar masuk dalam kewanitaan Nay.

"Mmmhhh... mmmhh.. oommmhh..."

"Oommhhh..." Nay merasa kecewa saat jari Juna keluar dari kewanitaannya. Sedangkan Juna hanya tersenyum melihat Nay yang kecewa.

Lanjut di Karyakarsa...

Pregnant Birth StoryWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu