(c) Rose

60.9K 379 10
                                    

Terima kasih untuk Vote dan Commentnya😃

Happy Reading

.
.
.
.

Seperti hari-hari biasanya, Rose bangun pagi dan mempersiapkan segala kebutuhannya dan Leo.

Yaa.. Rose merupakan siswa menengah atas di salah satu sekolah swasta yang ada di kotanya. Saat ini usia Rose baru 17 tahun, dan ia sekarang sedang mengandung buah cintanya dengan Leo kekasihnya. Usia kandungan Rose menginjak 38 weeks. Mereka melakukannya atas dasar cinta, walaupun Rose masih sekolah dan Leo kuliah semester 4.

Kedua orang tua Rose tidak mengetahui bahwa anaknya tengah mengandung. Karena orang tua Rose bekerja di luar negeri.

Pagi itu hujan dari semalam masih turun tidak terlalu deras. Membuat dua sejoli itu masih bergelung dibawah selimut dengan saling berpelukan.

Namun Rose harus bangun terlebih dahulu, untuk mempersiapkan sarapan bagi mereka.

Setelah Rose mempersiapkan sarapan dan pakaian Leo, ia bergegas masuk ke kamar mereka.

"Sayangg.. bangun yukk. Udah pagi ini." Ucap Rose dengan mengusap lengan Leo.

Leo memutarkan tubuhnya, dan ia memeluk perut Rose yang berada tepat didepan mukanya. Tangan Leo mengusap-usap perut Rose dengan sesekali mengecupnya.

"Morning Baby..." Ucap Leo pada anaknya.

Tak lama Leo beranjak bangun. Leo meminta morning kiss dari Rose. Namun bukan hanya kecupan. Melainkan lumatan antara bibir mereka, hingga mereka saling bertukar saliva. Tangan Leo berada di belakang tengkuk Rose, ia mendorong tengkuk Rose agar ciuman mereka lebih dalam. Setelah beberapa saat mereka saling melepas lumatan tersebut, karena merasa sudah tidak bisa bernafas.

Tapi tangan Leo tidak mau tinggal diam, tangan Leo meremas payudara montok Rose.

"Aaakhhh... Ssstoophhh Leehh... Aaahhh kkuuuhhh telaatthhh..."

Setelah tahu bahwa Rose harus sekolah, Leo menyudahi serangan pagi nya terhadap tubuh Rose.

"Tubuh kamu selalu memabukan sayang buat akuu.." bisik Leo tepat di samping telinga Rose. Dan itu berhasil membuat bulu kuduk Rose meremang.

Leo terseyum melihat tingkah Rose. Ia mencuri satu kecupan dibibirnya, kemudian berlalu ke kamar mandi.

Sedangkan Rose mengganti dasternya dengan seragam sekolahnya. Ia memakaikan 2 korset pada perutnya yang begitu ketat, hingga perutnya tidak terlalu besar kemudian dipakaikan seragam sekolahnya yang over size. Rose meminta maaf pada anaknya karena harus membuat baby nya tidak bisa bergerak leluasa. Teman-teman kelasnya tidak tau bahwa dirinya sedang mengandung, bahkan guru-gurunya. Orang sekolah yang tahu hanya Luna sahabatnya dan kepala sekolah yang telah disogok oleh keluarga Leo.
.
.
.
Leo mengantarkan Rose ke sekolah seperti biasanya. Saat sampai di depan sekolah, ternyata Luna sahabatnya juga baru sampai. Luna menghampiri mobil Rose dan membukakan pintunya.

"Lun gue titip Rose ya.." ucap Leo yang masih ada didalam mobil.

"Siapp Kak." Jawab Luna.

Setelah itu Leo pergi ke kampusnya. Luna dan Rose berjalan masuk ke dalam kelas.

Saat jam istirahat, Rose dan Luna tidak langsung ke kantin. Melainkan mereka pergi ke gudang belakang sekolah. Itu semua sudah menjadi rutinitas mereka saat berada di sekolah sejak kandungan Rose yang mulai membesar. Mereka akan berpindah-pindah tempat dan mencari tempat yang mereka rasa sepi dan aman dari orang lain, agar orang lain tidak curiga.

Se sampainnya di gudang, Luna segera menggelar tikar lipat yang ia bawa. Kemudian Rose berbaring diatasnya. Luna membuka kancing seragam Rose, kemudian ia beralih membuka korset yang begitu ketat diperut Rose. Sesekali Rose meringis, merasakan perutnya yang nyeri. Setelah semuanya terlepas, perut Rose menyembul menjadi besar.

Pregnant Birth StoryWhere stories live. Discover now