berniat mati

377 42 0
                                    

Di feisheng melotot kaget, "aku tidak mengerti.. Xiangyi, kau.."

Racun bicha akan menggerogoti tulang.

Kelima indra akan menghilang perlahan-lahan, kemudian menjadi gila

Lalu

"Kau.."

Mati

Gila

Gila

Di feisheng tiba-tiba terkekeh, "Li Xiangyi. Li Xiangyi."

"!!!!!!!" Li lianhua merasakan seluruh udara diparu parunya terdorong keluar. Punggungnya menghantam meja dan terus terdorong hingga menghantam tanah berpasir. Lehernya tercekik, Di feisheng melotot ganas diatasnya. "Li Xiangyi, aku menolak terlibat dalam rencana bunuh diri bodohmu." Di feisheng berkata dingin. Matanya melotot tajam dan nafasnya panas, menghembus di atas Li lianhua yang kehabisan nafas. "Kau ingin aku menontonmu mati dengan menyedihkan? Kau ingin aku menjadi pion dalam permainan konyolmu?!" Di feisheng tertawa tapi tidak ada keceriaan disana. Tawa datar mengerikan dari iblis aliansi jinyuan. "Dengarkan aku baik-baik..

Li Xiangyi

Aku Di feisheng akan bersumpah,

Aku bersumpah!! Aku akan mengacaukan rencanamu. Aku tidak akan membiarkanmu menyebrang ke neraka. Aku akan mengikat kakimu di Dunia ini bahkan jika aku harus menembus tembok istana Dan merebut kembali bunga Wanchuan dari kaisar. Aku akan menyembuhkanmu meski harus menuangkan sendiri penawar racun bicha langsung ke tenggerokanmu. Kau dengar aku, Li Xiangyi?!!

APA KAU MENDENGARKU?!!!!"

Li lianhua tidak bisa menjawab. Kepalanya pusing dan matanya berkunang-kunang. Nafasnya sesak dan seluruh tubuhnya sakit. Dia hampir mati saat mendengar suara pedang beradu diatasnya lalu tiba-tiba tubuhnya telah disembunyikan dibelakang Fang Duobing.

"A FEI !!!!!!"

Teriakan Fang Duobing menggelegar. Pedangnya terhunus Dan tubuhnya siaga, siap melesat. Li lianhua dibelakangnya setengah terbaring, terbatuk dan terbatuk. Wajahnya yang pucat semakin pucat, mulutnya terbuka tapi tetap kehabisan nafas.

"KAU HARUS MELEWATIKU JIKA INGIN MENYAKITI LI LIANHUA!!!!"

Di feisheng mundur beberapa langkah. Matanya menatap tajam Li lianhua. "Bagus," Di feisheng berkata dingin. "Urus gurumu." Dia berbalik dan pergi begitu saja. Fang Duobing masih menghunus pedangnya, tapi tubuhnya tidak lagi tegang. Dia menatap punggung Di feisheng bingung sebelum suara batuk yang menyakitkan sampai ke telinganya.

Fang Duobing berbalik dan mendapati Li lianhua mencengkeram kerah bajunya sendiri, bernafas dengan sia-sia. Fang Duobing berlari menghampirinya, membantunya bangun dan menopang tubuhnya. Li lianhua tampak tidak menyadari itu, terlalu sibuk mengisi paru-parunya yang kosong. Dia bernafas dan terbatuk, bernafas dan terbatuk lagi.  Fang Duobing menyentuh Dua titik didadanya lalu menempelkan telapak tangannya disana, mengirim tenaga dalamnya masuk.

Li lianhua mengerang pelan tapi dia mulai bernafas. Beberapa kali tarikan nafas lalu dia terbatuk lagi, lebih ringan. Fang Duobing mempertahankan tenaganya selama beberapa menit sampai akhirnya Li lianhua membuka mata. Dia masih terengah-engah. "bawa aku pergi dari sini.." dia bicara dengan susah payah, begitu pelan hingga Fang Duobing nyaris tidak mendengarnya.

Pemuda itu tidak menunggu lagi. Dia melempar beberapa koin perak pada pelayan tua yang berdiri dengan gemetar di sudut pintu, meraup Li lianhua dan menggendongnya pergi.

Mereka menarik terlalu banyak perhatian. Seluruh dunia tahu, Li Xiangyi masih hidup. Berkeliaran mengendarai bangunan dengan motif teratai, bersembunyi dibelakang nama Li lianhua. Tidak seperti apa yang kebanyakan orang pikir tentangnya, Fang Xiaobao bukan orang bodoh. Dia tidak begitu naif hingga berpikir satu-satunya orang yang menginginkan nyawa gurunya adalah shan gudao. Banyak orang yang menunggu kejatuhan pendiri sekte sigu itu dan dengan kondiri Li lianhua saat ini, itu sangat buruk.

Fang Duobing melirik pria dalam gendongannya dengan cemas. Li lianhua pucat dan lemah tapi nafasnya membaik. Dia sudah tidak lagi batuk. Itu bagus. Setidaknya untuk saat ini.

"Kalian bertengkar?" Fang Duobing bertanya ragu-ragu. Li lianhua hanya diam. Dia bertingkah seperti tidak mendengar Fang Duobing. Tingkahnya membuat Fang Xiaobao tidak punya pilihan selain diam.

"Xiaobao.. Turunkan aku." Li lianhua tiba-tiba bicara, Suaranya berbisik.

"Li lianhua, dengar.. bukan aku tidak mau menurutimu. Tapi.." Fang Duobing menolak pelan, "Biarkan aku membawamu sampai penginapan. Aku tidak yakin kau bisa berdiri dengan kondisimu." Dia mengeratkan gendongannya. "Aku.." Fang Xiaobao menggigit bibirnya ragu, lalu melanjutkan, "Aku tidak akan bertanya jika kau tidak suka. Pejamkan saja matamu. Cobalah untuk memutar energi dalam tubuhmu, itu akan membuatmu lebih baik. Guan Hemeng yang mengatakannya."

Li lianhua masih diam.

Fang Duobing membawa Li lianhua  menyusuri jalan sepi berpasir menuju penginapan. "Kau tahu? Banyak orang mencarimu." Fang Duobing bicara lagi, "Guan Hemeng meninggalkan sarangnya dan turun kejalan membawa poster wajahmu. Bertanya kesana-kemari selama berhari-hari. Dia selalu bertingkah tidak peduli. Apa kau pikir Nona Su memaksanya? Aku selalu berpikir Guan Hemeng menyukai Nona Su.." Fang Duobing terus bicara, mengisi kekosongan dari bungkamnya Li lianhua. Dia bicara apa saja, pengalamannya selama tiga bulan terakhir. Tentang orang-orang yang menunggu Li lianhua pulang. Tentang gedung teratai atau makanan enak yang akan dia masak untuk Li lianhua. Dia terus bicara hingga memasuki penginapan. Terus hingga Mereka menaiki anak tangga kemudian masuk ke dalam kamar diujung lorong.

"Kau masih saja cerewet." Li lianhua akhirnya berkomentar. Xiaobao tersenyum simpul. Dia menurunkan Li lianhua di tepi tempat tidur, "hati-hati.." Fang Xiaobao berbisik lagi. Dia lantas berlutut dihadapan Li lianhua, meletakkan tangannya dipangkuan gurunya dan memandangi pria itu sambil tersenyum. "Apakah masih sakit?"

Li lianhua menggeleng. Dia menepuk punggung tangan Fang Xiaobao dua kali, "aku baik-baik saja."

Fang Xiaobao tersenyum lagi, "Aku ingin kau segera tidur, tapi Li lianhua, kau belum makan apapun. Kalian hanya minum teh lalu.." ucapannya terhenti. Pikirannya kembali pada kejadian di rumah makan. Ingin bertanya tapi tidak bisa.

Fang Duobing menggelengkan kepalanya pelan, "sudahlah. Kau ingin makan sesuatu?"

Li lianhua menggeleng lagi, "aku tidak lapar."

"Tapi kau harus makan sesuatu, kau tidak akan punya tenaga jika tidak makan. Ibuku selalu bilang, kau harus makan jika ingin segera pulih. Ya?? Katakan, aku akan memesannya. Jika mereka tidak punya, aku yang akan memasaknya. Katakan apa saja.."

"Xiaobao.. aku sungguh tidak lapar."

"Tapi.. Li lianhua.." Fang Xiaobao hampir merengek, "bagaimana jika bubur Manis? Bukankah kau suka Manis? Aku akan buatkan bubur Manis. Ya??"

Li lianhua mengangguk, pasrah. "Aku ingin mandi."

"Ohh.. baiklah. Aku sudah menyiapkan sup tiga obat seperti yang kau minta. Aku meminta pelayan menjaga airnya tetap hangat." fang Xiaobao lantas berdiri. Dia sudah memegang tangan Li lianhua, hampir menariknya berdiri saat Li lianhua bertanya bingung, "kau mau apa?"

"Membantumu mandi?"

"Aku masih memiliki tangan dan kaki. Aku tidak butuh bantuanmu." Li lianhua melepaskan tangan Fang Duobing pelan-pelan. "Bukankah kau mau membuat bubur untukku? Pergilah."

"Tapi.."

"Aku tidak akan tenggelam dalam sup obat. Pergilah."

"Li lianhua.."

Li lianhua mengulurkan tangannya, "Xiaobao.. kembalikan botol obat yang kuberikan tadi. Kau tidak mencampurnya dalam sup obat. Kembalikan.."

"Aku tidak sengaja menumpahkan isinya."

"Xiaobao.."

"Aku akan membuat bubur." Fang Duobing berbalik dan pergi meninggalkan Li lianhua. Pria itu hanya terkekeh pelan,

"Bocah nakal.."

Little LotusWhere stories live. Discover now