minum

290 41 4
                                    

"kau memukulku Dan menghancurkan kereta kuda. Setelah itu kau pingsan dan hampir mati."

"Aku memukulmu?" Li lianhua berhenti melangkah, membuat Fang Duobing berhenti bersamanya. Dia terdiam, mengeryit seperti memikirkan hal rumit.

"Ehh?? Tidak masalah. Kau sering memukulku, tambah satu Kali tidak akan membuat perubahan." Fang Duobing tersenyum, dia mengambil tangan gurunya. "Bukahkah aku luar biasa?? Pukulan kecil darimu tidak akan menyakitiku."

Li lianhua tersenyum geli, "benar. Kau muridku yang luar biasa." Tangannya meraba menyusuri lengan Fang Duobing sampai ke pundaknya. Dia menepuk pundak pemuda itu beberapa kali, tersenyum dengan bangga. Tangannya kemudian turun ke dada, menyusuri motif kain disepanjang leher Fang Duobing. Kemudian tanpa aba-aba, dia menghantamkan tangannya disana. Yangzhaoman mengalir seperti sungai kering, kecil dan lemah.

Fang Duobing terkaget hingga jantungnya berhenti. "LI LIANHUA!!!" dia mengenggam tangan Li lianhua dengan kasar, menyingkirkannya terburu-buru. Matanya melotot garang, "apa yang kau lakukan?!!" Dia mendesis.

Gurunya sama sekali tidak menjawab. Li lianhua menarik tangannya dari genggaman kuat Tuan muda Aula Tianji. Dia meringis saat merasakan Fang Duobing menekan pergelangan tangannya semakin kuat. "Ada apa denganmu?? Aku bilang, aku baik-baik saja!! Kau sudah cukup membakar nyawamu untuk menyelamatkan orang-orang. Aku tidak butuh kau membakar sisa-sisa nyawamu untukku."

Li lianhua masih diam. Fang Duobing semakin frustasi. "Apa yang harus kulakukan agar kau berhenti membuang nyawamu seperti ini. Li lianhua,-" Fang Duobing melepaskan genggamannya dengan kasar. Membanting tangan gurunya begitu saja. Dia tiba-tiba berlutut, memeluk pinggang pria buta didepannya. Li lianhua hampir jatuh terdorong kebelakang. Dia kebingungan. Tangannya bergerak meraba-raba.

Fang Duobing dengan keras kepala menyusupkan wajahnya dipinggang pria itu. Tangannya melingkari pinggang gurunya seperti tali.

"Xiaobao, apa yang kau lakukan?!"

"Aku berlutut."

"Siapa yang berlutut sepertimu, lepaskan. Cepat bangun!!"

"Aku tidak pernah berlutut padamu. Sekarang aku berlutut padamu."

"Apa gunanya berlutut padaku. Xiaobao, jangan konyol. Cepat bangun!!"

"Tidak mau."

Li lianhua diam kehabisan kata. Dia menghela nafas, diam-diam memohon kesabaran pada langit. "Baiklah, kau mau apa?"

"Aku mau kau."

Li lianhua diam lagi. Murid kurang ajar. Apa dia sedang melamarku??? Yang benar saja. "A fei benar. Apa yang kupikirkan saat menerimamu Sebagai murid. Aku pasti sudah gila." Li lianhua bergumam pelan. Sekali lagi memohon kesabaran pada dewa.

Fang Duobing mendongak melihat gurunya, "aku mau kau."

Li lianhua menghela nafas, "Fang Xiaobao, Fang Xiaobao.. dengarkan aku." Dia meraba-raba wajah muridnya, memegang pipi bulat tuan muda Fang dengan gemas. "Meski kau berlutut seumur hidupmu, aku tidak akan menikahimu."

"Hah?" Fang Xiaobao melotot bingung, "siapa yang mau menikahimu?"

"Kau."

"Hah?"

"Bukankah kau sedang melamarku?"

Fang Duobing tidak menjawab, dia membenamkan dirinya sekali lagi di pinggang gurunya. Memeluk pinggangnya dengan kedua tangan. Dia tersenyum, "Aku punya seorang putri cantik yang menungguku untuk menikahinya. Untuk apa aku melamar pria penyakitan sepertimu."

Little LotusWhere stories live. Discover now