Tamu

306 44 3
                                    

Menara lotus berlari melewati jalan utama desa Tianji. Li lianhua tidur dikasur sementara Fang Duobing bertugas Sebagai kusir, duduk didepan mengarahkan kuda.

Siang tadi saat Fang Xiaobao sibuk mencari kuda tunggangan, dia dikejutkan dengan derap kuda yang menyeret menara lotus dibelakangnya. Berhenti beberapa meter dari restoran. Tidak ada pengemudi, atau lebih tepatnya tidak ada siapapun didalam gedung berjalan yang terkenal itu. Tidak aneh, gedung itu hanya punya satu pemilik yang saat ini sedang menikmati secangkir teh hangat dimeja restoran tidak jauh dari Fang Duobing. Yang aneh adalah, bagaimana bisa menara lotus sampai disini. Fang Duobing bersumpah dia meninggalkan gedung milik Li lianhua itu dihalaman belakang Aula Tianji. Lalu bagaimana bisa, menara lotus menghampiri mereka disaat yang terlalu tepat.

"Jangan dipikirkan, kita lanjutkan perjalanan."

Li lianhua hanya tersenyum tidak peduli. Fang Duobing yakin, dia sudah mengetahui asal dan bagaimana menara lotus datang menjemput tuannya. Rubah tua itu hanya tidak mau memberi Tau Fang Duobing, dan itu membuatnya jengkel bukan main.

"Berhenti mengerutkan kening, itu akan meninggalkan bekas permanen."

Fang Duobing menarik kekang kuda begitu kencang karena terkejut. Kuda meringkik keras dan menara lotus hampir berguling. Beberapa cangkir menggelinding jatuh Dan pecah dilantai. Berserakan seperti terhantan badai. Li lianhua berdecak tidak suka, dia melirik Fang Duobing jengkel. "Fang Xiaobao, aku akan menuntut ganti rugi kalau kau menghancurkan rumahku."

"Kau mengagetkanku!!" dia melihat Li lianhua berpegangan pada meja, "Ehh, tunggu, banyak pecahan gelas. Kau bisa terluka. Aku akan kesana, tunggu-" Fang Duobing berdiri, hampir berlari mendekatinya sebelum Li lianhua mengibaskan tangan menolak. "Aku bisa jalan sendiri. Kau diam saja disitu."

"Aku Tau kau bisa jalan, tapi ada begitu banyak pecahan gelas. Kau akan menginjaknya!!"

"Tidak akan." Li lianhua berjalan lagi, menghindari pecahan gelas seperti dia bisa melihat semuanya.

Fang Duobing duduk lagi, wajahnya cemberut. "Rubah tua sombong." Dia menggerutu. Li lianhua duduk disebelahnya setelah beberapa langkah, menenteng seguci kecil arak. Dia meletakkan guci arak disampingnya, sama sekali tidak berniat minum. Fang Duobing tidak mengerti, kenapa dia membawa arak jika tidak berniat minum. Saat dia bertanya, Li lianhua hanya tersenyum, "untuk keberuntungan."

Fang Duobing yakin, dia berbohong.

"Kau sudah seharian menjadi kusir. Bulan sudah tinggi, kita menepi Dan istirahat."

"Tidak akan lama sampai Aula Tianji terlihat,"

"Kau sudah menyiksa kudaku seharian. Berbelas kasihlah."

Fang Duobing diam sebentar, "aku ingin segera sampai rumah. Kau harus segera diobati. Bagaimana jika racunnya kambuh dan-

Li lianhua tersenyum kecil, menepuk-nepuk punggung pemuda itu. "biarkan kuda-kudaku beristirahat sebentar. Aku tidak akan mati malam ini." Dia lalu mendongak memandang bulan, "bukankah bulannya indah?"

Fang Xiaobao mengikuti gurunya, "benar, sangat indah." Lalu dia diam, keningnya berkerut. Fang Duobing tiba-tiba menoleh, melihat Li lianhua tidak percaya, "kau bisa melihat?! Li lianhua, kau bisa melihat?!" Dia hampir menjerit kegirangan. Dia memeluk gurunya saking senangnya, membuat Li lianhua menggeliat tidak nyaman. "Lepaskan."

Fang Duobing melepaskan pelukannya, dia diam sebentar lalu menyambar pergelangan tangan Li lianhua. Jarinya menekan, merasakan Nadi pria yang lebih tua. "Denyut nadimu stabil, lemah tapi stabil." Dia memperhatikan lagi rubah tua disebelahnya. Li lianhua masih sedikit pucat, tapi tidak lagi sepucat mayat. Matanya jernih, Pipi dan Bibirnya mulai berwarna merah semu. "Kau terlihat sehat."

"Aku merasa sehat." Dia menjawab tidak peduli.

"Li lianhua, kau benar-benar terlihat lebih baik. Apa yang kau lakukan?"

"Aku tidur."

"Jangan bercanda. Apa yang kau lakukan?"

Li lianhua menganggat bahu, acuh. "Aku tidur. Masuk dan istirahat. Aku menyiapkan makan malam, kau bisa makan sebelum tidur."

"Kau memasak?!"

Li lianhua hanya membalasnya dengan sebelah alis terangkat. "Masuk dan makan." Li lianhua memerintah. Fang Duobing akhirnya masuk, meninggalkan gurunya diluar sendirian. Pria itu kembali mendongak, melihat bulan yang menggantung dilangit. Dia menyembunyikan tangannya dibalik lengan baju, 'dingin,'

Li lianhua melirik guci arak disampingnya dengan pandangan sulit. Matanya menerawang dan pikirannya melayang. Beberapa lama, lalu dia tersenyum sendiri. Matanya kembali menangkap bulan dilangit, memperhatikan bintang dan semilir angin yang menyentuh kulitnya.

Lalu seseorang melompat turun dari atap rumahnya, berlutut beberapa meter didepannya diikuti selusin pria lainnya. Mereka sekelompok orang berpakaian hitam dengan rambut disanggul penuh. "Tuanku, Pangeran Xiangyi." Yang paling depan berkata. Li lianhua menyimpan rapat-rapat keterkejutannya, memasang senyum. "Kalian pasti Salah orang."

Seseorang menghampirinya dari belakang, "Li lianhua? Kau kenal mereka?"

Li lianhua tersenyum geli, "aku hanya seorang tabib, siapa kenalanku yang akan membawa selusin orang untuk bertamu?"

"Tuanku, kami datang untuk menjemput anda. Kami tidak ingin melakukan kekerasan. Mohon tidak mempersulit kami." Yang paling depan berkata lagi. Fang Duobing tegang, tangannya menggenggam Erya. Pemuda itu melompat dan menyerang pria yang paling depan. Menyabet Erya yang disambut pedang asing milik pria berbaju hitam. Denting pedang beradu lalu tiba-tiba Fang Duobing dikepung selusin orang. Saat dia menyerang pria didepannya, dua orang lain menghantam punggungnya. Dia menggunakan langkah berputar yang membuat Li lianhua menahan nafas. Jika situasinya tidak mendesak, Li lianhua akan bertepuk tangan bangga. Sayangnya, situasinya tidak menguntungkan.

Suara 'Trang Trang' memenuhi malam. Pedang beradu lalu menggores kulit. Beberapa orang terjatuh dengan Luka serius, beberapa lainnya mundur dengan Luka gores. Li lianhua diam-diam menilai. Fang Duobing masih memutar pedang. Memukul mundur penyerang satu persatu. Satu orang masuk dari titik buta dan menghantam Fang Duobing dengan telapak tangan. Pemuda itu terdorong mundur, memegang dadanya dan memuntahkan darah. Matanya berkilat berbahaya dengan Erya bertumpu ditanah. Li lianhua bersiap melompat saat dia merasakan tangan menahan pundaknya. "Mohon ikut dengan patuh."

Fang Duobing melotot ganas, "LEPASKAN LI LIANHUA!!"

"Anda memaksa kami melakukan kekerasan. Tolong jangan Salah paham."

Li lianhua merasakan cengkraman dipundaknya menguat. Li lianhua tersenyum, "Tidakkah kalian lelah dengan semua ini? Li Xiangyi sudah mati. Negara sangat damai, kenapa mencari keributan? Aku bahkan tidak berniat berurusan dengan Nanyin." Li lianhua melirik sosok disebelahnya. Dia pria besar dengan pakaian hitam dan topeng diwajah. Sosoknya tegak dan kuat. "Kami menemukan cara untuk mengobati anda."

Li lianhua tersenyum. "Mengesankan. Seperti Tidak cukup orang membolak-balik dunia demi penawar bicha. Kau pun ingin ikut Andil?"

"Kami akan mengembalikan anda ke masa kejayaan anda. Tidakkah anda ingin pulih?"

"Tentu saja. Aku hanya membenci bagian lain dari penawaranmu. Begitu benci hingga aku tidak sudi berurusan dengan kalian."

Pria itu tidak sempat menjawab. Mulutnya terbuka dan kepalanya menggelinding ke tanah. Darah terciprat membentuk pola aneh diatas kulit Li lianhua yang pucat. Tubuh besar pria disampingnya roboh, hampir menimpa Li lianhua. Di feisheng tiba-tiba berdiri disampingnya, menendang mayat pria itu ke tanah. Dia lalu menyusupkan tangannya dipinggang Li lianhua dan menariknya mendekat. Suaranya meraung, "MUNDUR ATAU MATI!!"

.
.
.
.
.
.
.
.

Little LotusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang