Hidup dan mati (bag.2)

260 37 19
                                    

.
.
.
.
.

Fang Duobing berlari disepanjang koridor Aula Tianji seperti anak panah. Matanya tajam, keningnya berkerut dalam. Erya ditangannya berlumuran darah. Ada panik yang terpahat jelas diwajahnya.

Aula Tianji dipenuhi pelayan Dan pengawal yang tergeletak tidak sadarkan diri. Ada bayangan hitam yang berkeliaran disekitarnya. Beberapa menyerang, beberapa melewatinya begitu saja. Fang Duobing tentu menghabisi sebanyak yang dia bisa, tapi penyusup seperti tidak ada habisnya.

Sebelum dia bisa menemukan cara yang lebih baik, nafasnya sudah terengah-engah. Jelas-jelas kewalahan.

Setelah berlari entah berapa lama, akhirnya gerbang utama terlihat. Zhan YunFei berdiri dengan pedang terhunus bersama dua lusin penjaga. Dia dikelilingi hampir selusin penyerang. "Zhan-ge!!" Fang Duobing melompat, menyabet pria berpakaian hitam bertubuh tegap. Melumpuhkannya dengan satu tebasan. "Apa yang terjadi? Siapa mereka?"

"Tidak tau."

"Niang sudah kembali?"

Zhan YunFei meliriknya sekilas, "belum." Pedangnya menusuk perut penyerang didepannya. Dia mundur perlahan hingga punggungnya bertabrakan dengan punggung Fang Duobing. Mereka terkepung.

Tiba-tiba dilangit terdengar bunyi peluit. Begitu nyaring sampai tanah berdarah Aula Tianji hening setelahnya. Di feisheng berdiri kokoh diatas gerbang utama yang tingginya hampir empat meter. Ditangan kirinya ada sebuah peluit besi, sementara tangan kanannya menggenggam pedang. Lalu dari segala arah muncul pasukan lain, kali ini dengan pakaian biru gelap hampir hitam. Beberapa menggunakan pakaian aneh yang tidak pernah dilihat Fang Duobing.

Di feisheng berteriak lantang dari atas, "BUNUH SEMUA PENYUSUP!!"

Fang Duobing melompat naik, berdiri disamping Di feisheng. "A Fei? Kau kenal mereka?" Di feisheng meliriknya, "Di Mengzhu."

Fang Duobing mengerucutkan bibirnya kesal, "lalu? Di Mengzhu yang terhormat, kau mengenal mereka?" Di feisheng tersenyum miring, "tidak."

"Hah? Lalu siapa mereka?"

Di feisheng tidak menjawab, seperti identitas tidak penting baginya. Dihadapannya hanya ada musuh yang harus dihancurkan, sisanya tidaklah penting. "Kembali ke kamar, lindungi Xiangyi." Pria itu lalu melompat turun, menggerakkan pedangnya. Setengah lusin penyerang langsung terpukul mundur. Fang Duobing diam-diam mengaguminya.

Pemuda itu lalu turun, sekali lagi kembali menyusuri koridor panjang Aula Tianji. Ada lebih banyak mayat penyusup yang tergeletak. Semuanya mati.

Semakin dekat kamar Li lianhua semakin banyak mayat yang bergelimpangan. 'mereka mengincar Li lianhua.'

Fang Duobing memaksa kakinya berlari lebih cepat, hampir jatuh tersungkur karena kelelahan. Ada bunyi pedang beradu yang nyaring didepannya. Jantungnya berpacu semakin liar, "Li lianhua.."

Wu Yan bertarung sengit melawan setengah lusin penyerang. Fang Duobing sampai tepat ketika sebilah pedang hampir menyayat punggung pria itu. Fang Duobing menyelamatkannya dengan satu hempasan pedang, berdiri beradu punggung dengan tangan kanan setia Di feisheng. "Li lianhua?"

"Bersama Yao Mo."

Fang Duobing menimbang situasi sejenak, dia melirik Wu Yan lagi. "Kau bisa menangani ini?"

"Silahkan pergi."

"Hati-hati." Fang Duobing melesat lagi, meninggalkan pria itu bersama setengah lusin penyerang. Pemuda itu membuka pintu kamar Li lianhua lalu menutupnya lagi dengan bunyi 'brak' keras. Dia menghindar kesamping saat matanya menangkap sesuatu yang terbang ke arahnya.

Little LotusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang