hidup Dan mati (bag.1)

279 37 26
                                    


.
.
.
.
.

Salju pertama di musim dingin turun lebih awal. Menyelimuti Aula Tianji seperti kain duka yang menyedihkan. Di feisheng berdiri di halaman. Pintu dibelakangnya terbuka dan tertutup. Seorang pelayan membawa sebaskom air bersih, pelayan lain keluar membawa air bercampur darah.

Sudah tiga pelayan yang masuk dan tiga pelayan yang keluar. Di feisheng berbalik, mengikuti seorang pelayan yang datang membawa sekotak obat-obatan masuk ke dalam ruangan.

Bhante Wuliao duduk dibelakang Li lianhua, pria itu meletakkan tangannya dipunggungnya. Li lianhua duduk seperti mayat. Pucat dan putih. Ratusan jarum emas ditubuhnya, nafasnya halus dan bibirnya berwarna darah. Fang Duobing duduk didepannya, mengalirkan Yangzhouman pada guru kesayangannya.

Pemuda itu hampir sama pucatnya dengan Li lianhua. Kehabisan tenaga. Di feisheng duduk dibelakangnya tanpa diminta, meletakkan telapak tangannya dipunggung Fang Duobing. Tenaga dalamnya mengalir seperti air bah. Deras dan kuat. "Apa ada kemajuan?" Dia bertanya entah pada siapa.

"Jantungnya masih berdetak. Itu sebuah kemajuan." Guan Hemeng menjawab. Dia menusuk satu lagi jarum emas ditubuh Li lianhua. Dibelakangnya Yao Mo berdiri, membawa semangkuk obat. "Bhante, obatnya sudah siap."

"Amitabha."

Guan Hemeng berkata pada Fang Duobing, "kau harus sebisa mungkin membangun kembali meridiannya. Tugasmu membuat tubuhnya sekuat mungkin. Apa kau sanggup?"

"Sanggup !!"

"Racun bicha akan dipancing keluar sekaligus. Bertaruh. Jika dia bisa melewati proses ini, Li lianhua akan hidup. Jika gagal, dia tidak akan melihat matahari terbit Hari ini."

Di feisheng berkata pelan, "dia akan hidup." Lalu lebih keras. "Lakukan !!"

.
.
.

Tiga Hari kemudian, Di feisheng masih menemukan dirinya duduk dimeja kecil disamping tempat tidur Li lianhua. Bersama secangkir teh yang sudah dingin dan sebilah pedang bermata Dua disisinya.

Sendirian.

Li lianhua masih tidak sadarkan diri. Terbaring seperti orang mati. Seluruh racun Bicha yang ada ditubuhnya sudah berhasil dikeluarkan, tapi kerusakan yang ditinggalkan juga nyata. Setengah organ tubuhnya rusak parah, setengahnya lagi hampir tidak berfungsi. Apakah dia bisa sadar atau tidak, belum bisa dipastikan.

Seperti apa dia akan hidup, juga tidak pasti.

Bhante Wuliao berkata, ratusan jarum emas ditubuhnya hanya akan membuatnya menderita, merubah penampilan hingga tidak bisa dikenali. Bahkan oleh orang-orang terdekat.

Di feisheng akan menyebut itu omong kosong jika dia tidak melihatnya sendiri.

Li lianhua mengalami banyak perubahan fisik selama tiga Hari terakhir.

Rambut hitamnya perlahan memutih. kulitnya semakin pucat, bibirnya sewarna bunga persik. Garis wajahnya menjadi lebih halus hampir feminim.

Di feisheng mendengus geli, 'setidaknya wajahnya tidak bertambah buruk.' pria itu menyesap tehnya lagi, sama sekali tidak terkejut saat Fang Duobing mendobrak masuk. Pemuda itu berlari menghampiri ranjang, bersimpuh seperti menghadapi mayat. Di feisheng hanya meliriknya sekilas sambil menyesap tehnya lagi.

Murid Li Xiangyi itu juga kehilangan kesadaran setelah memeras habis seluruh tenaga dalamnya untuk menyelamatkan gurunya. Pemuda itu pasti langsung mencari gurunya begitu dia membuka mata. Persis seperti anak anjing. Di feisheng tersenyum geli, "gurumu belum mati, untuk apa menangisinya?"

"Siapa yang menangis !!?" Fang Duobing menghapus air matanya dengan kasar, masih tidak bergerak dari pinggiran ranjang. "Aku selalu berpikir, apa yang dikatakan bhante Wuliao hanya omong kosong. Jarum emas benar-benar merubah penampilannya."

"Penampilannya tidak buruk, hanya perlu sedikit membiasakan diri. Bagaimanapun dia tetap Li Xiangyi."

Fang Duobing diam setelahnya, Di feisheng juga tidak berusaha bicara. Kamar itu kembali hening sampai Guan Hemeng masuk bersama dengan Yao Mo. Pria itu tampak terkejut melihat Fang Duobing di pinggiran ranjang, mengeryit tidak suka. "Apa yang kau lakukan disini? Kau ingin menambah pekerjaanku?"

Di feisheng tersenyum miring, jelas-jelas terhibur.

Yao Mo membungkuk hormat, "zhunshang." Kemudian melewatinya.

"Akupuntur lagi?"

"Itu hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini." Guan Hemeng menyentuh pergelangan tangan Li lianhua, merasakan nadinya kemudian menghela nafas. "Kondisinya tidak memburuk. Itu bisa dihitung sebagai kemajuan." Dia menusuk beberapa titik dikepala Li lianhua dengan jarum akupuntur. "Kau bisa merasakan Yangzhouman?" Di feisheng bertanya singkat.

Guan Hemeng menggeleng pelan, "aku tabib, bukan ahli beladiri. Aku harus mengakui keterbatasanku dalam mengenali tehnik legendaris itu." Dia kemudian mundur agar Yao Mo bisa melakukan pemeriksaannya. Pria tua itu diam sebentar, merasakan sungguh-sungguh Nadi Li lianhua. "Yangzhouman Li Mengzhu masih ada. Sangat lemah tapi masih bertahan."

"Itu bagus." Guan Hemeng berkomentar, "itu artinya ada kemungkinan tenaga dalamnya bangkit dan membantunya memulihkan diri. Tidak ada lagi racun Bicha yang harus ditahan, seluruh tenaganya bisa terfokus memperbaiki tubuhnya." Dia menggeleng pelan, "itupun hanya kemungkinan. Tidak ada yang bisa dipastikan dari kondisinya, semua kembali pada dirinya sendiri. Apakah dia ingin bertahan atau tidak."

Di feisheng menggenggam cangkirnya kuat, hampir menghancurkannya. "Dia harus bertahan."

Guan Hemeng mencabut jarum akupunturnya setelah setengah dupa, mengamati sesuatu diujung jarumnya kemudian menghela nafas lagi. Dia kemudian berdiri, merapikan peralatannya lalu pergi begitu saja. Yao Mo membungkuk saat melewati Di feisheng tapi tidak berkata apa-apa.

"Tidak apa-apa." Fang Duobing berkata, "Li lianhua pernah koma selama Lima Hari. Aku menggunakan Yangzhouman padanya setiap hari, kondisinya membaik. Jika aku menggunakan Yangzhouman sekarang, dia juga akan baik-baik saja."

"Lalu kau akan mati setelahnya."

Pemuda itu menggebrak meja kesal, "lalu apa yang harus kulakukan!! Aku tidak mungkin hanya menonton seperti orang bodoh!!"

"Tidur dan kembali lagi besok. Kau baru sadar. Jika kau memaksakan tubuhmu sekarang, kau akan mengalami Luka dalam yang serius." Fang Duobing diam sebentar, melihat Di feisheng jengkel. "Dia tidak akan mati, jadi tidur Dan istirahat."

Di feisheng meletakkan sebotol obat didepannya, "Pil Penglai. Minum lalu tidur." Fang Duobing melihatnya tidak percaya. Di feisheng terkekeh. Murid Li Xiangyi ini seperti anak anjing yang menunggu diberi makan majikannya. Bagaimana dia bisa menerima murid seperti ini, Di feisheng tidak mengerti. 'ohh, shixiong pengkhianat itu. Bahkan masih mengurusi anaknya setelah dikhianati seumur hidup. Konyol.'

"Apa yang kau tunggu? Pergi." Fang Duobing menunjukkan banyak ekspresi aneh diwajahnya tapi akhirnya menurut. Dia meninggalkan ruangan dengan menghentak-hentak. Jelas sekali tidak rela. Di feisheng meliriknya geli.

Pria itu lalu berdiri, berjalan beberapa langkah kemudian duduk dipinggir ranjang. "Hal-hal yang kulakukan untukmu." Dia menggelengkan kepalanya heran. Tangannya terulur, menyingkirkan helai rambut Li lianhua yang menutupi kening. "Aku tidak akan mengajakmu berduel lagi. Kau puas?" Dia berbisik, "asal kau bangun. Aku akan menemanimu kemanapun. Memancing atau berjemur. Hal-hal konyol yang ingin kau lakukan itu." Tangannya terhenti disamping kepala Li lianhua, terkepal kuat sejenak. Di feisheng kemudian menarik tangannya, meletakkannya diatas lututnya sendiri.

Dia tiba-tiba tersenyum, berdiri lalu meraih pedangnya.

"Kita kedatangan tamu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Little LotusWhere stories live. Discover now