Prolog

1.4K 95 4
                                    

PRAKATA

Halooo

Sebelum itu, aku mau nginfoin kalau I'm (Not) Fat diikutkan dalam event menulis dan akan update tiap hari. Aku sengaja ikut dalam event dan belum menyelesaikan beberapa judul karena akhir-akhir ini lagi kena writer's blok. Dengan begitu aku berharap aku bisa konsisten lagi seperti dulu.

Ditunggu updatenya yah, karya-karyanya yang lain juga bakal update, tapi mungkin setelah ini ending.

Jangan lupa tinggalkan jejak yah

***

PROLOG

"Dek, jangan makan banyak-banyak yah, simpan buat kakak kamu juga. Kamu udah gendut gitu, takutnya nanti malah tambah lebar."

Velia seketika menghentikan gerakan tangannya yang baru saja ingin menyendok nasi di piringnya. Namun, perkataan mamanya malah membuat gadis itu sadar bahwa tak ada orang yang suka dengan cewek gendut.

Oh, atau lebih tepatnya tak ada yang suka dengan orang yang gendut. Kenapa standar kecantikan orang-orang? Selama Velia hidup, dia belum pernah mendapatkan orang yang mencintai seseorang karena melihat kecantikan hatinya. Velia tak tahu, apakah nanti dia bisa mendapatkan seperti apa yang dia harapkan, atau tidak.

"O-oh, gitu, Ma. Adek gak makan aja, deh," balas Velia. Gadis itu langsung meletakkan piring di meja, kemudian berlalu meninggalkan mamanya yang menggeleng tak percaya.

"Maksud Mama itu baik, loh, Dek," ucap mamanya membela diri, sontak itu membuat Velia menghentikan langkahnya.

"Iya, tahu kok. Mama kayak gitu biar papa sama Mama gak malu pas bawa Velia ke acara perusahaan."

"Velia!" sentak Yona.

Namun, Velia tak peduli dengan sentakan mamanya, dia langsung saja menaiki tangga menuju kamarnya. Selalu kakaknya, apa-apa kakaknya. Tiap kali kumpul bersama, kedua orang tuanya lebih peduli kakaknya, kalau ke acara apa pun, dia jarang diajak.

Kenapa? Apa karena tubuhnya yang memiliki bobot paling besar di antara keluarganya?

I'm (Not) FatWhere stories live. Discover now