12.☆

3.3K 154 48
                                    

Pov Kiara

"Ini awalan untuk lo Wan. Bentar lagi lo akan derita apa yang gua derita sejak lahir" Dalam hati Kiara yang sekarang kesenangan akan kesedihan menimpa oleh Awan.

Drett drett dret.

Kiara mengangkat telfon tersebut, "Halo?" Ucap Kiara didalam telfon

"Eh gimana rencana lu ke Awan? Berhasil ngga?" Tanya perempuan yang kini berada telfonan itu

"Berhasil dong. Gua seneng lihat Awan itu nangis haha setelah tau kalo gua anak dari selingkuhan Ayah nya."

"Woww rencana lo berhasil, Gue bangga punya sahabat kya lo" Ujarnya bahagia saat rencana sahabat nya tersebut berhasil

"Ya dong El, Kiara Azalea Amelie di lawan ckck. Tunggu final nya aja si untuk gua jatohin mental dan bahagian Awan"

"Syiapp dah selalu bisa di andelin cuman lu le"

"Njing lo masih gua le?" Ngegas pas namanya di panggil 'le' oleh sahabatnya

"Serah gue dong mau manggil lu apa" Mematikan telfon sepihak, Kiara sedikit sulut sama kekesalannya terhadap sahabatnya itu

"Kebiasaan lo El matiin telfon sepihak, Mana suaranya gak kedengaran"

"Bodo lah. Gua ke apartemen Bumi mau tenangin diri" Kiara memberhentikan taxi lalu dirinya masuk kedalam taxi tersebut

ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

"Tante! Aku pulang!" Neriakin orang yang punya rumah

Tante Elma lantas terburu-buru menyamperin orang teriak-teriak dari luar "Yayaa tunggu sebentar. Aduh siapa lagi" Gumamnya

Pintu terbuka, memperlihatkan seorang laki-laki dengan tinggi 178cm dengan senyuman menawanya tersebut tampak jelas

"Langit? Kamu sendiri? Dimana Eliza?" Tanya Tante Elma tampak khawatir kalau anaknya tidak ada

"Ahh itu Tan Eli berada rumah omah Tan bersama teman Langit bernama Bintang"

Tante Elma mendengar jika Eliza berada rumah omah terasa lega "Syukurlah. Oh ya tadi ada temen mu"

"Kaindra Tan?" Tanya Langit

"Mungkin, Dia memakai jaket coklat. tinggi nya gak jauh beda seperti kamu" Mengasih tau ciri-ciri org tersebut

"Sekarang dimana keberadaan temen ku Tan?"

"Dia sekarang berada kamar Awan, Katanya si mau bicarakan hal penting"

Lelaki itupun melotot matanya, Lalu bergegas kekamar adeknya itu

Langit sekarang berada luar kamar Awan, Yang tadi jalannya ada suara kini tidak ada

"Hal penting apa yang Kaindra bilang Awan?" Pikirnya.

Langit memberaniin diri untuk mengetuk pintu kamar Awan

Karena tidak ada balas tidak mau Langit mengobrak pintu itu. Setelah terbuka Langit langsung membangunkan Kaindra yang lagi tertidur sofa

"Oi bangun" Menggoyang tubuh Kaindra lumayan kasar

"Ck apaansi?" Terduduk dan mata Kaindra tidak berbohong kalau dirinya masih sangat ngantuk

He's Past Is Back [ ON GOING ]Where stories live. Discover now