29.☆

2K 94 136
                                    

"Kakel itu kenal lu?." Tanya Halga pada Vanelly yang masih merasakan nyeri pusing.

"Dia saja yang kenal gue, Gue ga kenal kakel itu samsek." Jawab ketus nya, Vanelly tidak mau mengingat kakel tadi, dirinya merasa pusing yg sakit.

"Masa lu ga kenal? Segitunya loh tadi dia teriak."

"Halga! Udh, Kepala gue pusing kalo keinget kakel tadi ga!." Tegas Vanelly saat Halga masih melanjutkan ucapannya.

"Skrng lu mau kemana? Ke uks?." Tanyanya yg sadar wajah Vanelly pucat.

"Iya, Temenin gue di uks ya ga." Ujar  Vanelly berharap.

"Ya." Halga mulai membantu jalan Vanelly yang masih oleng.

ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

"Lau lo tadi denger ga bisik bisikan murid?."

"Enggak, Mang napa?." Tanya Laut menoleh sebentar.

"Itu loh katanya Langit ngeliat Awan di kantin bareng kak Halga anak murid XII IPA 2." Setelah kataan itu keluar, Laut menatap Sania langsung, Dirinya masih ga percaya.

"Ga, Gak mungkin itu Awan San. Bisa saja orang, Sahabat kita masih ilang, Masih belum ditemukan oleh pihak polisi." Tukasnya sinis.

"Ga percaya langsung ke kelas kak Halga, Lo pasti taukan kelasnya dimana?, Kakel populer setelah Bumi itu." Ujar Sania yang ngebuat Laut mulai percaya klo sahabat kecilnya sudah kembali.

"Gua mau kelas kak Halga, Lu bilang aja sama Pak Kino kalau gua ada urusan." Pergi berlalu lalang, Badan Laut menjauh dari Sania begitupun Sania kembali kelas.

Kini Laut sudah berada di lantai 3 di kelas XII IPA 2, Laut diam-diam mengintip aktivitas anak murid disana, Untungnya tidak ada yang notice keberadaan dirinya.

Mata Laut sekarang ketangkap oleh pandangan dua siswi dan siswa yang mengobrol.

"Dia beneran Awan? Kenapa Awan bisa masuk ke kelas 12? Dia seharusnya di kelas 11?." Gumam Laut saat masih natap keduanya, "Kelasnya sampingan sama Bumi?." Pertanyaan bingung, Laut bingung sama kehidupan yang aneh.

"Awan lu kembali, Tapi.. Ga kembali seperti dulu, Identitas lu ganti, Sakit banget ya Wa sampe ganti identitas?."

"Laut?.. Lo kenapa bisa disini? Pelajaran Pak Kino belum mulai?. Pertanyaan dari kelas samping kiri Halga.

"Njing lu ngagetin gua, Shutt diem ka."

"Lo lagi mantau Halga?," Ucapan tanya siswi ini mendapatkan tatapan sinis.

"Dih ogah gua sama kak Halga, Dia bukan tipe gua ka." Sinisnya ia berikan kakel siswi samping nya.

"Terus Lo ngapain disini? Ga takut kena omel Pak Kino?." Tanya tetapi menakutkan.

"Takut sih, Tapi gua lagi mantau sahabat gua kak, Lu liat samping kanan kak Halga? Itu sahabat gua." Menjelaskan artian kenapa dirinya bisa berada disini.

"Lah bukannya sahabat lo masih ilang ya? Dan kalau misalnya sudah kembali kenapa bisa masuk kelas 12? Bukannya kalian sekelas?." Pertanyaan yang diberikan kakel siswi ini sama aja kayak Laut tadi nanya kepada dirinya.

"Gua gatau kak, Yang jelas gua minta tolong pada kakak jagain Awan dari jauh ya, Gua gak bisa sepenuhnya ngejagain Awan." Tolongnya pada kakel tersebut.

"Iya gue jagain." Ucapnya membuat Laut mengembangkan senyum.

"Gua pergi kelas lagi, Gua cuman sebentar. Bye kak Cassiedy"

"Iya, Bye Laut."


ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

"Lo pada liat Langit?." Tanya Erland yang baru saja masuk kelas.

"Kaga." Jawab Bintang.

"Eh bukannya tadi Bumi kemari ya? Katanya mau ngomongin sesuatu penting pada Langit." Jelasnya Jaegar.

"Yang bener aja njr, Ada pertempuran ini pasti."

"Ga gitu juga njr, Jangan asal nuduh lu Gar."

"Kan bisa aja Ndra."

"100/70 sih bisa aja tuh," Ucapan Bintang.

"Kita susulin aja? Bumi bisa bawa temen." Ujar Jaegar.

"Ribut mulu kayak nya mereka berdua tuh, Gada kata lain apa yak? Bisa damai ga sih?." Erland asal menceplos.

"Impossible to make peace?, Mustahil."

"Bener mustahil buat Bumi sama Langit damai, Kecuali ular satu disingkirkan dahulu baru bisa." Ucapnya tanpa tahu ada orang dalam di Kiara.

"Siapa yg dimaksud ular?." Tanya Erland tapi Jaegra, Kaindra, Bintang langsung berdiam.

"Ular kakel Alina."

Erland yang tidak percaya diucapkan Bintang.

ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

"Anel!" Teriak panggil seseorang.

Vanelly menoleh kearah belakang dan mendapati seorang lelaki dan perempuan berjalan kedirinya.

"Awan apa kabara?." Tanya perempuan itu.

"Siapa Awan?." Bingung nya.

"Ya lo lah." Jawab sewajarnya tetapi ngebuat Vanelly kesel.

"Gue Vanelly, Bukan Awan." Singkat tapi sarkas.

"Wa.. Lu lupa sama kita? Ga nginget kita?." Tanyanya dan Vanelly menggeleng lalu pergi meninggalkan kan dua orang itu.

"Dia bener-bener lupa sama kita?." Menatap langkah Awan ke gerbang  sekolah.

"How was this school day who princess?." Saat Vanelly masuk kedalam mobil.

"Hari yang buruk, Anel tidak menyukai!." Ketus Vanelly dan terlihat wajah mukanya kelihatan bad mood.

"Why don't you like it?."

"They think I'm a cloud, I don't accept that, Aku ga suka kak. Mereka bilang aku mirip Awan, Apalagi tadi ada cowo kakak kelas Anel bilang aku adeknya krna wajah kami mirip." Ujarnya yang tidak suka, Mahen yang mendengar jelasan Vanelly langsung berubah tatapan nya, Ia takut Vanelly kembali ingatannya dan meninggalkan dirinya.

"Mungkin saja mirip, Anel mau jalan-jalan?." Ujar tanyanya pada Vanelly, Vanelly saat sang kakak ngajak jalan-jalan mimik wajah nya berubah total.

"Boleh-boleh!, Ayo jalan-jalan Anel mau quality time bareng kakak." Ucapnya senang.

Mahen melihat itu pun campur aduk, Dirinya sudah tau kalau Vanelly(Awan) Adeknya Langit, Dan beritanya sudah kesebar Anak tuan Kendrick lagi mencari anak sulungnya.

Dirinya sangat menyesal menyekolahkan Vanelly kesekilahan lamanya, Seharusnya yang baru dan pergi dari kehidupan mereka.

Bersambung....

Halo semua apa kabar?

MAAF YA KALAU AKU JARANG UP DAN LAMA UPNYA, MAAF SERIBU MAAF UNTUK KALIAN KARENA UP LAMA DAN MAAF MASIH BELUM NYAMBUNG☺️

Continue or not?

Bumi&Awan

Bumi&Kiara

Jika kalian tidak mau ketinggalan update an aku, ayoo follow luvvuofc terimakasih🤗

Berikan vote dan komen buat ngehargai karya aku😊

#TBC

He's Past Is Back [ ON GOING ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu