27.☆

2K 107 118
                                    

"Ra gue pamit dulu." Ucapnya yang mau beranjak dari kursi.

"Mau kemana lo?."

"Gue ada urusan dan kendala sama orang, Jadi. Gak bisa gue temenin lo disini lama, Minta sama Atlas." Ucapnya yang terburu-buru, Lalu Davie pergi darinya.

"Sialan, Gua di tinggalin. Dah lah bodoamat gua minta tolong Atlas buat jemput gua." Mengambil kembali Handphone-nya dan mencet nomor Atlas.

Atlas.R

Kiara
Berdering.

Atlas
Knp?

Kiara
Tolong jemput gua di restauran Faezan.Y, Jl.angkasa115.

Atlas
Bisa, sherlock.

Kiara
Udah itu njr.

Atlas
4 menit gua sampai.

Kiara
Ceperan nanti papah gua nyariin.

Atlas
Bentar anjr, gua baru mau jalan, tunggu bentaran.

Kiara
Y.

Tidak ada alasan lain, Kiara harus menunggu orang lagi disini, Dirinya males buat memesan gojek ya walau dirinya bawa uang lebih.

"Aish menyusahkan, Lama dah gua nunggu nya." Gumamnya.

15 menitan Atlas baru sampai di restauran Faezan.Y, Atlas melihat kalau wajah Kiara ditekuk saat menatapnya.

"Sorry ya Ra gua lama. Ada kegaduhan di perempatan sana." Menyengirnya lalu melanjutkan ucapan, "Udah naik, Jangan lemot. Kan tadi pas telfon papah lo nyariin lo."

"Ya." Singkat dan kaki jenjangnya menaiki motor cbr 250.

"Udah naik lom?," Tanyanya sambil memperhatikan Kiara dari kaca.

"Udah, Cepet." Suruhnya.

"Pegangan nanti lo kejengkang kebelakang." Ujarnya.

"Iyaya bawel, Gausah banyak bacot, Tinggal langsung gas aja." Sewotnya yang menatap Atlas tajam.

"Iya mak lampir." Titahnya pelan.

ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

"Mahendra." Manggil Vanelly.

"Iya? Lu butuh sesuatu hm?." Tanyanya yang bangun dari sofa.

"Vanel kapan pulang? Vanel udah gak tahan disini. Vanel mau ketemu orang tua Vanel." Ujar Vanel lirih, Dia merindukan orang tuanya, Sedangkan dirinya. Lupa ingatan dan lupa siapa orang tuanya.

Mahen terdiam seribu kata, Ia kepengen ngebantu adeknya, Tetapi dirinya belum ketemu.

"Gua harus ketemu gang Havoc Heralds. Pasti mereka tau identitasnya Vanelly." Kalimatnya didalam hati.

"Mahen??. Mahen tau gak siapa keluarganya Vanel?." Vanel memegang genggam tangan Mahen yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Maaf Nel, Gue gatau siapa orang tua lu dan keluarga lu. Tunggu sebentar lagi ya? Pasti Vanel bakalan ketemu sama orang tua Vanel." Ucapnya menenangkan, Dan berlanjut, "Dan saat itu gue sudah tidak bisa melihat wajah lu Nel."

He's Past Is Back [ ON GOING ]On viuen les histories. Descobreix ara