09

291 29 0
                                    

sabuk pengamanmu

 
“...”

Aku perlahan membuka mataku

Dia memasang sabuk penganman untukku

“o-oh...”

 

Aku langsung memalingkan wajahku kearah jendela

 

Memalukan

Dunk Natachai!!, Jika Ai Fourth dan Phuwin tahu tentang hal ini mereka pasti akan meledakkan kepalaku karena kebodohanku dan karena pikiranku yang aneh.

Dalam perjalanan....

 

“Adikmu sepertinya kelelahan”, ucap Joong padaku

 

Aku langsung menoleh dan menemukan Pooh bersandar pada P’Pavel

 

“Heii...Pooh...”

 

“Shhh”

 

Saat aku akan membangunkan Pooh, P’Pavel mengangkat tangannya dan mengisyaratkan padaku untuk diam

 

“Phi juga mengantuk.... Joong bangunkan phi kalau kita sudah sampai”, ujar P’Pavel

 

Joong mengangguk

Situasi ini agak.... 🤔

Ai Dunk!!

Hentikan pikiran konyolmu!

Dasar bodoh 🥴

..

 

“macet tidak akan pernah berhenti, ughh kenapa kota ini harus selalu seperti ini”, gerutuku

 

“Sampai orang-orang sadar dan mulai berhenti menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, beralih menggunakan angkutan umum mungkin itu akan lebih menguntungkan, namun...itu juga akan membutuhkan waktu”, Joong berbicara panjang lebar

“Hmm...itu benar”

 

“dan juga...sekarang sudah jam 6...Jam 7 pagi dan jam 6 sore merupakan jam sibuk, karena pada jam 7 pagi orang-orang berbondong-bondong memulai aktivitas mereka, dan jam 6 sore merupakan jam pulang kantor”

 

“Jadi kita harus menerima kenyataan bahwa kita akan terjebak macet selamanya”, ucapku

“tapi bukankah itu bagus?”

 

“bagus?”

 

“beberapa orang akan menghabiskan waktu mereka di mobil...menikmati momen mereka”, ujar Joong

 

“Hmm itu benar...jika orang-orang itu baru melakukan pendekatan satu sama lain...pasti akan sangat menguntungkan”

FEEL YOUR LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now