18

248 28 0
                                    

Suara Pooh berteriak didepan pintu apartemen Joong perlahan menghilang saat Joong menciumku, aku merasa seolah suara Pooh telah di bungkam oleh sesuatu.

Aku tidak percaya.... benar-benar tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi saat ini padaku.

“Aku akan membukakan pintu untuk Pooh”, ucap Joong setelah dia mengakhiri ciumannya.

Krekk

 

 

“P’Duuuuunkkkkkkkk”

 

Suara Pooh terdengar bersamaan dengan sosok yang berlari kearahku dan memelukku

“Phi maafkan Pooh....”

Pooh menangis

Jujur saja aku masih belum bisa mengembalikan kesadaranku saat mengetahui tentang Nina, tentang ayahku..... Joong baru memberitahuku bahwa dia mencintaiku saja sudah cukup untuk membuatku terperosok jauh kedalam kebingungan, dan

Dia Juga Menciumku?

Good bye kesadaranku

Tapi bagaimanapun saat melihat Pooh menangis didepanku, aku segera mengumpulkan kesadaranku yang tersisa.

Aku menantap Pooh.

“Pooh kenapa kamu menangis?”

Aku melihat P’Pavel yang berdiri disamping Joong

“Apa kamu merusak barang P’Pavel??”

“Tidak, Pooh meminta maaf pada P'Dunk”

 
 

“Pooh”

“P’Dunk biasanya akan membujuk Pooh tapi kali ini P’Dunk menyerah pada Pooh yang artinya Pooh sudah melewati batas”

Aku menatap Pooh yang terus menangis, sembari merasa bersalah...dia memang sudah dewasa tapi sifat kekanak-kanakannya tidak pernah gagal dalam mrmbuatku khawatir padanya, Pooh dan Nina mereka berdua adalah adikku yang berharga. Meskipun aku belum menyerah pada Nina tapi....aku tidak akan membiarkan Pooh terluka.

...

“Dia tidur?”, tanya P’Pavel

“Umm”

Aku duduk sambil memangku Pooh yang ketiduran setelah kelelahan membujukku untuk kembali ke rumah.

“bukankah sebaiknya memindahkannya ke kamar?”, tanya P’Pavel lagi

“tidak, Pooh sangat sensitif sehingga hanya dengan menggerakkannya sedikit saja dia akan terbangun, dan jika dia terbangun....aku harus menenangkannya hingga dia tidur kembali”, jelasku

FEEL YOUR LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now