37

251 18 0
                                    

cium aku"


Setelah mendengar apa yang aku katakan Joong  langsung menarikku dan memberiku ciuman lembut di bibirku.


“jangan takut, aku tidak peduli apapun kebenarannya, aku akan tetap berdiri di sisimu", ucap Joong


“kalau begitu.....bisakah kamu memelukku?”, tanyaku

“kamu tidak perlu bertanya, aku selalu bersedia untuk memelukmu"


Setelah itu Joong langsung membuka piyamaku lalu memberi kecupan di bahuku.



***



Setelah kurang 4 Jam, aktivitasku dan Joong akhirnya selesai, namun…..kami tidak langsung tidur atau beristirahat, kami berdua duduk dengan posisi Joong memangku dan memeluk tubuhku dari belakang diatas tempat tidur, kami hanya menggunakan selimut untuk menutupi tubuh kami.



“aku mencintaimu Dunk"



Joong tiba-tiba berkata setelah cukup lama diam


“….”



“jika saja cinta bisa membuat seseoang mati, mungkin aku sudah mati karena cintaku padamu"


“kamu..j-jangan berbicara seperti itu"


“maaf aku tidak bermaksud….”


“karena jika kamu mati……mungkin aku akan mati bersamamu"


“apa kamu juga mencintaiku?”


“sangat mencintaimu, kita berdua adalah dua orang yang saling mencintai"


Joong tersenyum dan tiba-tiba…


ouchhh..Jooong", pekikku saat Joong menggigit bahuku hingga meninggalkan bekas gigitan


“aku selalu ingin melakukan ini", ucap Joong dengan senyum bangga tanpa merasa bersalah


kamu!”



“ouchh…heiii Dunk, sakit…sakit"


Joong meringis kesakitan saat aku dengan cepat menariknya dan menggigit bahunya sampai aku bisa melihat bekas gigitan yang sepertinya jika aku menggigitnya lebih lama, akan berdarah.


“apa ini?, kamu menggigitku”


“kamu yang mulai duluan"


“haha…kita saling menggigit, apa ingin memulai sesuatuyang menyenangkan?”


“apa kamu ingin mencobanya?”, tanyaku


“jangan menggoda Joong Kecil na khrub, atau kita akan mengambil 4 jam berikutnya hanya untuk menenangkannya"


“kenapa harus menenangkannya?, apa Joong kecil memang sekuat itu?”


“kamu ingin mencobanya?”

“bisakah aku?”


“haha, kamu sangat nakal Dunk"



Ding dong


Suara bel berbunyi membuatku dan Joong secara bersamaan menoleh ke arah pintu.


“aku akan membantumu berpakaian” ucap Joong

“heh?, tapi ada orang"

“tangan kananmu"


“ohh khrub"



Joong pun membantuku memakai pakaianku, jujur saja saat dia membantuku memakai celanaku, aku agak kesakitan, pinggangku rasanya mau patah, aku bahkan tidak bisa berdiri dengan benar sehingga aku harus bertumpu pada bahu Joong.


Setelah selesai dia memakai pakaiannya juga


“tidurlah, aku akan memeriksa orang di depan pintu", Joong berkata sebelum membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah.......pistol


“j-Joong!!”


“ayah memberiku pistol ini untuk berjaga-jaga, meski keamanan apartemen ini terjamin ,kita harus selalu waspada"


Joong kemudian berjalan keluar dari kamar kami.


Sesaat kemudian……



P'Duuunnnkkkk pacarmu menodongkan pistol kearahkuuuu"



Suara Pooh terdengar bersamaan dengan sosoknya yang masuk dan langsung menghampiriku yang masih setengah sadar.


“Poo, jangan ganggu kakakmu", P'Pavel datang diikuti Joong


“kau masih terus mengganggu adik Dunk rupananya", ucap Joong



“tanyakan pada adik pacarmu dia terus mengikutiiku dan menempel padaku", uca P'Pavel


Mendengar apa yang dikatakan oleh P'Pavel aku langsung meenatap galak kearah adikku


“Pooh"



Aku lalu beralih pada P'Pavel


“maafkan saya phi, phi pasti mendapatkan banyak masalah karena adik saya", ucapku pelan


“heiiii kenapa kamu meminta maaf?, aku hanya bercanda, aku justru berterima kasih karena telah mempercayaiku untuk menjaga adikmu, meski dia kekanak-kanakan dia lebih baik daripada adikku yang lain (Joong)”


“Phi"


“adkku yang lain ini hanya tahu cara memberiku sakit kepala, namun Pooh selalu bisa menghiburku dengan caranya sendiri"


“sakit kepala?”



“iya, aku harus bekerja keras untuk mengurus penggemarmu yang berlebihan"


“tapi karena itu juga phi jadi….”


Joong!”



Joong segera menahan kata-katanya

Aku diam-diam mengamati ekspresi Pooh yang mendadak jadi diam



“Joong , aku lapar", ucapku


“oh…baiklah Phi ayo memasak sesuatu"

“aku memasak?”

“khrub, ayo"

“t-tapi”

“ayoo"

Setelah dua orang itu pergi, aku langsung berkata

“ada apa diantara kalian?”, tanyaku pada Pooh

“khrub?”

“jawab aku Pooh"

“phi….apa sejelas itu?”

“kamu benar-benar bertanya?”

“….”

“Pooh, phi mengerti jika kamu menyukai seseorang, phi tidak akan melarangmu tapi jika boleh, phi menyarankan kamu untuk tidak terburu-buru kamu masih SMA, yang paling utama kamu sudah kelas 3”

“khrub….Pooh…mengerti"

“baiklah, jadi sekarang bisakah kamu menceritakan apa yang terjadi saat phi tidak ada disini?”

“khrub…..jadi selama phi tidak ada……”


Pooh menceritakan semuanya padaku, sesaat aku menyadari seseorang berada di depan pintu kamarku.


Jika itu adalah Joong dia sudah pasti masuk, namun sepertinya orang itu bukan Joong melainkan P'Pavel.


Jika dia mendengar apa yang aku katakan dan dia mengerti maksudku....aku yakin dia pasti tahu langkah apa yang harus dia ambil selanjutnya.











To Be Continued







FEEL YOUR LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang