10. Lembang (When The Flower Withers)

2 1 0
                                    

Prompt: Lebih mudah untuk mencintai dalam diam, tetapi terasa sangat berat saat melihatnya bersama orang lain ... mungkin ini waktunya mengakui perasaan.
Genre: Romance

Weekend yang melelahkan. Aku memutuskan untuk rehat sejenak dan beralih melihat peta Blessing Eyes. Sebenarnya aku berencana mengunjungi kampung halamanku bulan depan, tetapi sepertinya aku ingin mengecek keadaannya lebih dulu.

Orchid Forest Cikole, aku akan pergi ke sana hari ini.

Mataku memicing untuk menemukan titik yang tepat. Orchid Forest terletak di Lembang, Bandung Barat. Seharusnya aku dapat menemukannya dengan mudah, tetapi peta ini terlalu kecil untuk menjangkau area itu. Sepertinya aku butuh fitur zoom untuk menemukannya, ha-ha.

Beruntung Blessing Eyes memiliki kecanggihan yang setara dengan alat buatan manusia. Bedanya, kemampuan ini membutuhkan konsentrasi dan kesungguhan jika ingin mendapatkan titik yang akurat. Aku sudah melakukannya beberapa kali. Harusnya aku bisa juga untuk percobaan ini.

Aku menutup mata seraya berharap. Ketika pandangan menggelap, jantungku berdebar sangat kencang. Cahaya putih yang menyilaukan lantas muncul layaknya flash kamera raksasa. Beberapa saat kemudian, barulah atmosfer baru menyambut. Sebuah tempat mirip kafe outdoor pun terlihat tepat di depan mataku.

Terrace Paphio, ini adalah tempat favoritku sejak dulu. Aku bisa menikmati live music dengan latar hutan pinus. Vibes-nya menenangkan sekali, apalagi saat malam hari. Di bangku ini pula aku mendapatkan sesuatu yang kuingat hingga kini.

Orchid Forest memiliki luas sekitar 12 hektar, cukup untuk membuat kaki pegal. Namun, itu jelas bukan apa-apa mengingat pesona yang ditawarkan mampu menghilangkan rasa lelah dan suntuk. Kurasa Orchid Forest cocok untuk mengalihkan beban pikiran yang berat. Selain pemandangan, suasananya juga sangat mendukung!

Tempat ini membudidayakan 157 jenis bunga anggrek, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Pada pengalaman pertamaku, aku begitu bahagia karena dapat menyaksikan berbagai bentuk anggrek yang belum pernah kulihat sebelumnya. Benar-benar menakjubkan! Rasanya seperti berada di tengah lautan bunga yang bermekaran.

Tiba-tiba gadis yang kurasuki mengubah arah pandang. Sepertinya seseorang baru saja memanggilnya. Saat menoleh, dia disuguhi sebotol minuman dingin dan roti. Awalnya aku tersenyum melihat keromantisan itu. Namun, hatiku langsung meluruh sedetik setelah aku mengenali lelaki yang berdiri di hadapannya.

Sial, kenapa aku bertemu dengan lelaki itu sekarang? Aku tidak pernah mengharapkan ini. Tidak pernah! Sudah cukup aku menahan rasa sakit karena telah berpisah selama hampir tiga tahun. Aku tidak ingin melihatnya lagi sebelum hatiku  benar-benar terobati.

Memang lebih mudah mencintai dalam diam, tetapi entah kenapa rasanya sangat berat saat melihatnya bersama orang lain. Mungkin ini waktunya mengakui perasaan? Namun, keadaan tidak mendukungku. Aku pun belum siap melakukan itu.

WanderlustWhere stories live. Discover now