12. München (When The Chip Speaks)

3 1 0
                                    

Prompt: Transponder di tubuhnya untuk pertama kali berkedip, berkas sinar kemerahan menembus dari dalam kulit seakan menunjukkan BAHAYA!
Genre: Sci-Fi

Cahaya keemasan berpendar-pendar mengisi setiap celah di tengah hiruk pikuk perkotaan. München adalah salah satu kota dengan pusat teknologi terbesar ke-4 di benua Eropa, tempat banyak perusahaan-perusahaan besar berdiri. Banyak startup yang lahir di sini menjadi sangat sukses, mulai dari perusahaan perangkat lunak HR holistik, teknologi, hingga otomotif.

Orang-orang berbakat turut mengembangkan kemajuan kota karena dukungan penuh dari pemerintah. Banyak universitas berbasis teknologi di München memiliki kemampuan penelitian dan ilmiah yang kuat. Mereka berkontribusi besar terhadap kemajuan digitalisasi kota ini.


Kendati demikian, katanya München lebih cocok dijadikan tempat tinggal karena kemudahan, suasana, dan budaya internasionalnya dibanding London, Paris, atau Berlin. Satu hal yang mendorongku datang ke sini sebenarnya adalah Oktoberfest, sebuah festival bir dan jajanan khas Jerman, tetapi sepertinya aku tidak akan bisa melihatnya karena orang yang sedang kurasuki hanya duduk diam di kafe seraya menulis dalam buku diary-nya.

Tanaman gantung yang menjuntai dari atas jendela dengan sisi atas melengkung terasa menyejukkan pikiran. Atmosfer yang diciptakan begitu tenang, berbanding terbalik dengan dunia luar. Chandelier di tengah kafe memancarkan pijar lembut dari lilin-lilin mungil. Sinarnya memantul pada setiap meja kayu berkualitas yang ditata di beberapa titik, termasuk jajaran kursi di depan barista bekerja.

Puas memandangi sekeliling, pandanganku pun kembali pada buku. Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, tetapi apa daya, yang dia lihat juga akan terbaca begitu saja olehku. Di sana aku menemukan sedikit informasi tentangnya soal ... chip dalam tubuh? Tunggu dulu! Apa yang dia maksud itu ... transponder? Sebuah teknologi chip implan yang digadang-gadang akan menjadi salah satu teknologi luar biasa di masa depan?

Ah, sial! Aku yakin dia anak orang kaya. Teknologi semacam itu belum ada di negaraku. Namun, kalau dipikir-pikir, sepertinya wajar saja jika dia memilikinya. München mungkin sudah menyebarkan teknologi itu. Selain bisa digunakan untuk menyalakan smartphone, mobil, atau bahkan membuka pintu akses, chip ini juga dapat menyimpan data pribadi seperti rekaman medis, alergi, dan informasi kontak.

Tiba-tiba saja cahaya redup berwarna merah berkedip menembus kulit di sekitar pergelangan tangannya. Aku terkejut bukan main! Menurut diary singkat yang kubaca, sepertinya hal tersebut tidak pernah terjadi. Apa ini menjadi yang kali pertama? Jika iya, bukankah itu termasuk pertanda akan ada ... bahaya?

WanderlustWhere stories live. Discover now