Waktu sholat subuh telah tiba membuat mata yang terpejam perlahan terbuka. Ia bergegas turun dari atas kasur melangkah pelan ke arah kamar mandi sampai lima belas menit berlalu sosok di balik pintu kembali terlihat sudah rapih dengan setelah sarung, kokoh serta kopiah hitam di atas kepalanya
Lelaki itu membuka gagang pintu utama kediaman Azzikra. Melangkah keluar bersama Abinya yang berjalan bersisian dengan dirinya, kedua lelaki berbeda generasi itu mengobrol sepanjang perjalanan hingga tak terasa langkah mereka telah sampai di depan pelataran mesjid Nurul Azzikra.
اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ
Azan subuh di kumandangkan dengan indahnya suara merdu seorang lelaki muda, Ahmad Rony Azzikra itu lah namanya. Lelaki berdarah aceh Sulawesi itu terlihat menempelkan tangan ke pipi dan menyumbat telinganya dengan kedua jarinya
Rony berganti posisi dengan sang Abi yang berada di barisan shaf paling depan di belakang imam, ia mengangkat kedua tangan sembari membaca
( Allahu Akbar ) mengikuti gerakan imam shalat subuh hari ini.
" Assalamu'alaikum ustaz Rony " Seruan anak-anak berkisar umur 6 sampai 12 tahun menyapa Rony dengan antusias
" Waalaikumsalam, kaifa haaluk anak-anak " Balas Rony tak kalah antusias. Bahkan lelaki itu menerbitkan senyuman di bibirnya
" Ana bikhoir ustaz "
" Alhamdulillah, seperti yang ustaz sampaikan kemarin hari ini waktunya setor hafalan. " Beo Rony
" Ayo di mulai dari syifa setorkan hafalan surahnya " Intrupsi Rony membuat seorang anak ber mukenah pink mendekat ke arahnya, duduk tepat di hadapannya
Yah, selepas shalat subuh Rony akan mengajari anak-anak di sekitar perumahan nya untuk mengaji bersama. Rony memilih waktu itu agar anak-anak di sana memiliki kegiatan lain yang lebih berfaedah dari pada mereka sibuk bermain yang menimbulkan kebisingan di komplek perumahan aglonema residens itu.
" Shadaqallahul-'adzim' " Rony menutup Al-qur'an nya berbarengan dengan anak-anak yang juga menutup Al-qur'an mereka
" Alhamdulillah sesi mengaji hari ini telah selesai, pertahankan hafalan kalian usahakan jangan sampai hilang karena kehilangan hafalan sama saja seperti membuat ilmu yang telah dengan susah payah di dapatkan. Untuk yang ustaz koreksi tetap semangat mempelajari panjang pendek setiap bacaan yang kalian baca yah. Setelah ini pulang lalu berangkat sekolah.Hal Fahimtum ?" Ucap Rony memberi sedikit wejangan untuk anak-anak didiknya.
" Fahimnah Ustaz "
Anak-anak itu mulai berbaris menyalami tangan Rony satu persatu, maka setelah memastikan semua anak didiknya telah pulang Rony juga ikut meninggal kan area mesjid untuk pulang kembali ke rumahnya
" Assalamu'alaikum " Ucap Rony memberi salam lalu menyalami tangan Abi dan Umma nya yang tengah duduk berdua di teras rumah seraya menikmati secangkir teh hangat
" Walaikumsalam, hari ini kamu berangkat ke caffe mas? " Tanya Umma Balqis kala melihat putra sulungnya duduk di salah satu kursi
" Iya Umma, sudah lama Rony tidak mengontrol keadaan caffe " Balas Rony sekenanya
" Mas, Abi mau bicara serius! Apa kamu memiliki wanita yang ingin kamu jadikan tujuan hidup? " Tanya Abi Fahri to-the-point yang malah membuat alis Rony mengkerut bingung
" Mas umur kamu kan sudah matang, harusnya kamu sudah bisa memikirkan masa depan akan seperti apa salah satunya pendamping hidup! Apa kamu sudah mempunyai calon? Tidak baik bila berpacaran terlalu lama, Mas tau kan pacaran perbuatan zinah" Tutur Umma Balqis membuat Rony mulai mengerti arah pembicaraan ini akan kemana
Rony menghela nafas, jujur ia sudah sering kali mendegar pertanyaan ini dari kedua orang tuanya. Mengenai pasangan hidup seperti apa yang nanti akan menemaninya di hari tua.
" Umma, Abi Mas tau kalian sudah sangat menginginkan pendamping hidup untuk Mas tapi untuk saat ini Mas belum memiliki pasanga yang pas untuk menjadi teman hidup. Lagi pula Mas tidak ingin terburu-buru dalam menentukannya, Mas takut salah pilih Umma, Abi " Tutur Rony menatap kedua orang tua nya lamat-lamat
Abi Fahri tersenyum," Nak bagaimana bila kamu menjalani proses ta'aruf bersama dengan anak teman Abi. Dia wanita yang Abi yakini solehah, dia wanita yang sepadan dan cocok dengan dirimu Nak "
Rony tertegun, apa ini ta'aruf?
" Ta'aruf Abi! "
" Yah ta'aruf. Kamu bisa mengenalnya lewat proses itu, "
Rony tampak berpikir, menimbang jawaban yang pas untuk Abi dan Umma nya saat ini. Lalu dengan tarikan nafas serta suara yang lirih namun tegas
" Iya Abi Rony bersedia menjalani ta'aruf bersama putri teman Abi seperti yang Abi dan Umma minta " Beo Rony membuat kurva di kedua wajah orang tuanya mengembang!
Rony memutuskan untuk mengiyaka selain ia tak ingin mengecewakan Umma dan Abinya. Rony merasa ia tak punya waktu untuk mencari pendamping hidup biarlah kedua orang tuanya yang memilih, ia percaya pada wanita pilihan Umma dan Abinya takan salah!
" Alhamdulillah, nanti kita berkunjung bersama ke tempat teman Abi itu yah " Ucap Abi Fahri
" Bagaimana kalau ahad saja Abi? Nadila libur sekolah di waktu itu bukan" Tutur Umma Balqis
" Yah Umma benar, ahad waktu yang pas untuk berkunjung putri Husein juga pasti tidak mengajar di hari itu " Beo Abi Fahri menyetujui usulan sang istri
Tunggu mengajar? Maksudnya? Apakah wanita yang akan di jodohkan dengannya merupakan seorang guru pikir Rony!
" Abi apa wanita itu seorang guru? " Tanya Rony penasaran
" Yah nah dia seorang guru, ia mengajar di taman kanak-kanak Al-khairat " Bukan, bukan Abi Fahri yang menjawab melainkan Umma Balqis yang antusias bercerita
" Tk Al-khairat, itu Tk Alif! " Batin Rony
Bersambung...
ВЫ ЧИТАЕТЕ
TA ' ARUF [ END ]
Подростковая литератураPart completed revision. Perjalanan kisah yang berawal dari ta'aruf antara Ahmad Rony Azzikra dan Raina Salma Ameena. Pendekatan singkat antara keduanya nyatanya mendatangkan lara hingga bahagia, tangis hingga tawa dan asing menjadi cinta 💐 [ berge...
![TA ' ARUF [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/358178416-64-k239934.jpg)