Hujan turun membasahi jalanan di tengah kemacetan akibat jam pulang kantor telah tiba. Mobil milik Rony ikut bergabung di antara keramaian, ia berkendara penuh keseriusan menghiraukan interaksi antara Salma dan Alif yang tengah bercanda di kursi sisi pengemudi dan tentu saja Salma menyadari perubahan sikap Rony itu terjadi semejak Athala meninggalkan caffe siang tadi. Salma dapat merasakan Rony lebih banyak diam.
" Mas kamu kenapa? " Tanya Salma mengelus lengan Rony yang membuat sang empuh kaget.
" Aku rasa semenjak dari caffe kamu lebih banyak diam. Memangnya mas atha bicara apa sama kamu? "
Rony memberikan senyumannya, membawa tangan Salma dalam genggaman lalu menariknya kedepan dada untuk dapat merasakan detak jantung yang terasa berdetak dengan semestinya. " ana bikhayr ya humairah. Mas tha gak ngomong apa-apa hanya obrolan santai, "
Salma menarik sebelah tangannya yang tengah di genggam oleh Rony, ia menatap Rony penuh keteduhan kemudia mengelus lengan Rony lembut " Kalau ada masalah apapun itu, meski urusan caffe gak ada salahnya kamu cerita pada aku mas, yah walaupun aku gak begitu ngerti dunia bisnis seengaknya dengan bercerita ke aku beban kamu sedikit berkurang. Aku ini istri kamu, tempat kamu bercerita dan membagi keresahan. "
Rony mengelus puncak kepala Salma yang tertutup hijab. Sampai sekarang menikah dengan Salma menjadi hal yang ia syukuri meski umur pernikahan mereka masih seumur jagung Rony dapat merasakan kebahagiaan bila bersama Salma dan InsyaAllah sampai selamanya hingga maut memisahkan. Sementara Alif yang sedari tadi menyimak dalam diam obrolan kedua orang tuanya sembari menatap rinai hujan yang turun dari balik kaca mobil pun bersuara
" Umma, bagaimana bisa hujan turun dali langit? Katanya Allah jauh belada di langit apa ia juga bisa melihat hujan? " Pertanyaan yang berhasil lolos begitu saja dari dalam pikiran Alif.
" Allah yang menghadirkan hujan, ia yang mengkehendaki hujan untuk turun membasahi bumi. Dalam asmaul husna terdapat sifat Allah Al Khaliq. Alif masih ingat tidak arti dari Al Khaliq apa? " Salma kembali bertanya pada Alif, asmaul husna tema pembelajaran mereka beberapa minggu lalu biarlah ia ikut mengasah ingatan sang buah hati.
Alif tampak berpikir, menimang-nimang jawaban yang tepat untuk Salma " Al Khaliq altinya yang maha pencipta Umma "
" Al Khaliq, maha pencipta dari kalimat itu saja kita sudah bisa mengetahui kenapa bisa hujan tercipta. Allah menghendakinya maka terjadilah, berbeda lagi bila di jelaskan secara ilmiah, hujan turun karena penguapan air yang kemudian ditampung oleh awan yang akhirnya bila awan tersebut telah berat ia akan menurunkan hujan ke bumi. Namun semua terjadi atas izin Allah " Salma berusaha menjelaskan dengan susunan kata yang mudah di cerna untuk menghindari kebingungan dalam diri Alif.
Rony menepikan mobilnya pada halaman parkir supermarket. Alif yang berjalan di sisi Rony membantu Abinya itu membawa keranjang belanjaan sementara Salma berada jauh di depan mereka memilih berbagai macam olahan makanan di rak-rak yang tersedia, bulan Ramadhan yang telah tiba membuat Salma benar-benar harus memastikan bahan masakan di rumahnya cukup untuk sahur dan berbuka mereka seminggu ke depan.
Berulang kali Salma menoleh kebelakang memastikan kedua lelakinya tak terpisah, sesekali ia juga akan meminta pendapat pada Rony yang setia mengikutinya!
" Mas kamu lebih suka ikan atau ayam? " Pertanyaan yang kesekian kalinya dari Salma membuat Rony menghela nafasnya.
" Masak apapun yang sekiranya kamu nyaman memasaknya. Aku akan selalu makan apapun itu yang dihidangkan oleh kamu di atas meja Salma " Jawab Rony seolah memberikan kode pada Salma untuk berhenti selalu mementingkan seleranya. Bukan apa, Rony berpikir Salma pasti memiliki selera yang berbeda dengan dirinya, tidak adil rasanya bila menu hanya ditentukan berdasarkan Rony sukanya apa!
Salma tersenyum di balik niqabnya, sebisa mungkin ia menutupi rona merah pada pipinya. Ahh Rony dengan sifat dasarnya yang perhatian selalu berhasil membuat Salma jadi salah tingkah! Keduanya terlalu sibuk memilih protein hewani sampai melupakan Alif yang sudah tidak lagi berada di sisi mereka.
" Nek biar Alif bantu yah " Ucap Alif membantu seorang nenek yang tubuhnya tak lagi berdiri dengan tegap memunguti buah apelnya yang jatuh berserakan di lantai supermarket itu.
" Terima kasih banyak nak," Nenek berkacamata itu mengelus pipi Alif lembut sembari mengucap terimakasih.
" Sama-sama nek, ayo Alif bantu ke kasil " Tutur Alif memegang tangan nenek membantunya berjalan dengan tumpuan tangan mungilnya menuju meja kasir.
Di tempat yang berbeda Rony yang baru saja menyadari bila Alif sudah tak lagi berada di sisinya celingak celinguk mencari keberadaan anak itu. " Sal kamu liat Alif? "
Salma yang juga baru menyadari tak ada suara Alif spontan membalikan tubunya bersama wajah kebingungan bercampur cemasnya " Loh mas gimana sih kamu bukannya Alif tadi di sini ikut kamu! "
" Kamu tunggu di sini, Alif gak akan pergi jauh mungkin dia bosan nunggu makanya jalan. Aku cari dia dulu " Rony melepas keranjang belanjaanya lalu pergi mencari keberadaan sang buah hati. Meski Rony tau supermarket tempat mereka berada tidak begitu besar tetap saja kekhawatiran menjalar pada ruang terdalam hatinya.
Lama berkeliling di antara jejeran rak akhirnya netra Rony menangkap keberadaan punggung Alif yang berdiri di samping seorang nenek tua di depan meja kasir. Maka tanpa pikir panjang dengan langkah yang sedikit berlari Rony menghampiri Alif.
" Nak, " Tutur Rony memengan pundak Alif yang di hadiahi senyuman manis oleh anak itu.
" Abi, neneknya kesusahan jadi Alif bantu ke sini dulu " Ucap Alif mengadu.
Rony menurunkan tubuhnya sejajar dengan Alif, lelaki setengah baya itu memegang kedua pundak Alif bersama senyuman kehangatan menghiasi wajahnya " Alif tidak salah membantu orang lain, tapi lain kali izin dulu yah ke Abi sama Umma. "
Alif yang sadar telah melakukan kesalahan lantas beringsek masuk kedalam pelukan Rony, ia melingkarkan tangan kecilnya pada leher Rony seraya berucap " Maaf Abi " Rony mengelus punggung kecil Alif sayang.
Salma yang merasa Rony terlalu lama berinisiatif ikut mencari dan menunggui Rony di meja kasir. Namun helaan nafas kelegaan dapat Salma hembuskan kala menyadari di deretan antrian kasir ada kedua lelaki kesayangan nya. Syukurlah Rony telah bertemu dengan Alif pikir Salma.
" Kalian berhasil mendidik anak kalian menjadi seseorang yang penolong tanpa pamrih. Sehat-sehat yah, semoga segera diberikan momongan untuk kedua kalinya " Nenek yang tadi dibantu oleh Alif memberikan senyuman ramahnya pada Rony dan Salma yang telah ikut bergabung di meja kasir supermarket.
" Terima kasih banyak ibu doa baiknya, kami kembalikan pada ibu dengan doa yang sama baiknya " Balas Salma ramah.
Rony mengambil alih keranjang pada tangan Salma lalu mengikuti antrian pembayaran, sementara Salma dan Alif berlalu menunggui Rony di luar.
Bersambung...
Hai, selamat menikmati 🤍
Minal 'Aidin wal-Faizin , mohon maaf lahir dan batin oll 🙏
Jangan lupa vote dan komentar kalian semua warga 🤗
SEE YOU 🙏
Terima kasih
STAI LEGGENDO
TA ' ARUF [ END ]
Teen FictionPart completed revision. Perjalanan kisah yang berawal dari ta'aruf antara Ahmad Rony Azzikra dan Raina Salma Ameena. Pendekatan singkat antara keduanya nyatanya mendatangkan lara hingga bahagia, tangis hingga tawa dan asing menjadi cinta 💐 [ berge...
![TA ' ARUF [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/358178416-64-k239934.jpg)