Halqa 30

5.3K 260 0
                                        

Ruang kelas persegi empat dengan deretan meja dan kursi-kursi kecil di dalamnya, sebuah papan tulis hitam tergantung di depan menjadi tempat fokus tatapan berbinar bak anak rusa Anak-anak kecil nan manis yang datang bersama tas ransel di pundak mengharapkan ilmu akan di bawa kembali pulang setelahnya. Salma berdiri di depan seraya memegang lembaran-lembaran kertas berisi gambar dan juga tulisan bertanda tanya di ujung kalimat, wanita itu mulai membagikan apa yang berada di tangannya pada anak-anak lalu kembali berdiri di depan membawa kapur tulis di antara telapak tangannya.

" Isra mi'raj itu apa Ustadzah " Tanya seorang murid pada Salma yang tengah menulis tema pelajaran mereka di papan.

Salma membalikan badanya tersenyum ramah " Isra mi'raj ialah kisah perjalanan Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam ke langit dalam satu malam saja untuk menerima perintah shalat lima waktu. Seperti dalam sebuah hadist Rasulullah menyebut shalat sebagai Mi'rajnya orang mukmin. Salat juga tiang agama "

" Kalau Bulaq apa ustazah? " Tanya Alif penasaran dan penuh antusias.

"Alif penyebutannya buraq. Ia sosok hewan yang lebih kecil dari kuda namun lebih besar dari keledai, ia memiliki sayap di kedua sisi tubuhnya dan berwarna putih. Buraq miliki langkah yang jauhnya sama seperti jarak pandang, ia merupakan hewan yang di tunggangi Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam ketika melakukan perjalanan ke langit ketujuh hanya dalam satu malam! "

Salma melanjutkan materinya sampai jam pertama selesai dengan di sambut suara nyaring dari bel yang di ketuk membuat anak-anak berhamburan keluar ruangan untuk pergi makan bekal mereka bersama di taman atau hanya sekedar bermain perosotan dan timbang bolong. Namun berbeda dengan teman yang lainnya Alif lebih memilih mengikuti Salma ke ruang guru karena anak itu melihat wajah Ummanya itu sedikit berbeda dari biasanya. Ahh manis sekali copy-an Rony itu.

" Sal kamu sakit? " Tanya Novia saat Salma telah duduk di mejanya.

" Tidak Nov cuma sedikit pusing aja "

Novia mendekati Salma menaruh punggung tangan menyentuh dahi wanita berniqab maron itu. " Sal kamu badannya anget loh ini! "

" Umma kenapa? " Tanya Alif dengan raut wajah seperti ingin menangis saja.

" Umma tidak apa-apa sayang cuma sedikit pusing dan hangat. It's oke jangan sedih ya bunayya "

Alif naik ke kursi sebelah Salma berusaha untuk bisa menggapai dahi Salma, lalu dengan sangat manis anak itu mengecup pelipis hangat milik Ummanya sayang! " Umma tidak boleh sakit Alif sedih " Kata Alif membuat Salma tersenyum di balik kain tipis penutupnya.

" Alif makan siang dulu yah dengan teman-teman. Habiskan bekalnya agar tidak mubazir " Pinta Salma yang langsung di turuti Alif.

" Sal kau hamil yah? " Ucapan Novia yang tiba-tiba membuat Salma mengangkat kepalanya cepat.

" Sembarangan aja kamu kalau ngomong Nov " Balas Salma memukul lengan Novia cukup keras.

Novia mengeryit bingung " Sal kamu kenapa kaget gitu? Kamu punya suami apa salahnya coba tes kan, urusan kecewa belakangan lagi pula anak itu rezeki dari Allah jadi tidak perlu sedih kalau memang hasilnya garis satu "

Salma mengaruk kepalanya yang tak gatal, bingung harus menanggapi usulan Novia bagaimana. Tanpa harus tes pun Salma tentu tau hasilnya negatif. Bagaimana bisa ia mengandung di saat hak milik Rony sebagai suaminya saja sama sekali belum ia berikan.

" Sal jangan bilang kamu belum lakuin kewajiban kamu itu! " Tebak Novia yang penuh curiga.

" Nov aku dan Mas Rony itu menikah karena perjodohan, perkenalan kita pun lewat ta'aruf. Jujur saja aku sudah nyaman dekat dengan dia, ia juga pria yang baik selama menjadi suami ku tak pernah sekali pun aku melihat dia marah apalagi kasar tetapi untuk itu aku belum siap. Aku udah pernah bicarakan ini dengan Mas Rony berkali-kali, aku juga sering kali meminta maaf padanya dan ia tak masalah. "

Novia menghela nafas dalam, wanita berhijab pashmina itu menatap Salma dalam " Sal, suamimu itu lelaki dewasa yang pastinya punya hasrat dan itu manusiawi. Memberikan hak yang seharusnya ia dapat dalam sebuah pernikahan adalah kewajibanmu sebagai istri, hukumnya wajib Sal melayani suamimu bukan cuma tentang urusan perut dan keperluannya tetapi urusan biologis juga. Kamu tau kan malaikat melaknat seorang istri yang menolak untuk digauli oleh suaminya sepanjang malam sampai subuh. Aku tau kamu belum sepenuhnya siap karena perkenalkan kalian yang singkat, namun apa salahnya bila kamu memenuhi kewajibanmu dan memberikan feedback yang setimpal atas perlakuan suamimu selama kalian membangun bahtera rumah tangga. Aku yakin tanpa aku beri tau pun kamu sudah mengerti bahwa cukup dengan melayani suami dengan sungguh-sungguh dan senantiasa memberikan kebahagiaan pada suami. Maka Allah akan memberikan dirinya pahala seperti pahala jihad. "

" Aku tidak bermaksud menasehati atau ikut campur dalam urusan pernikahanmu Sal, tetapi sebagai seorang teman aku tidak ingin kamu terus-terusan menunda hak suamimu. Pikirkan kembali ucapanku tadi yah, apa salahnya memberikan hal yang sudah kamu jaga untuk manusia yang insyaallah menemani dirimu sampai akhir hayat. Aku ke kelas dulu! Kalau kamu masih pusing istirahat aja di sini nanti kelasmu di ambil alih ustazah Nina " Novia meninggal kan ruang guru bertepatan dengan bel masuk yang kembali berbunyi dan meninggalkan Salma yang merenunggi segala ucapan Novia barusan

" Malaikat melaknat seorang istri yang menolak digauli suaminya dan melayani suami mendapatkan pahala seperti pahala jihad " Kalimat yang berputar-putar di kepala Salma.


_______________________________



Sementara di tempat yang berbeda Rony, Athala dan Raditya tengah berkumpul bersama di ruangan VVIP caffe milik Rony. Desain interior yang dekat dengan nuansa kuno menjadi daya tarik tersendiri untuk Raditya yang memang sangatlah suka koleksi barang-barang antik terutama mobil clasic!

" Caffe ini sangat nyaman untuk seseorang yang menyukai barang antik seperti saya. Menarik " Ucap Raditya menyeruput secangkir kopi robusta.

" Terima kasih banyak Pak Radit. Saya sangat amat senang bila setiap orang yang masuk ke caffe milik saya ini merasakan kenyamanan " Tutur Rony terkekeh pelan.

Athala yang sudah lama rasanya tak bertemu dengan adiknya Salma merubah topik pembicaraan dengan menanyakan kondisi adik kecil kesayangannya itu " Gimana kondisi Salma Ron? "

Rony menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi jati yang ia dudukki
" Tadi saat saya mengantarkan Salma ke sekolah untuk mengajar wajahnya sedikit pucat Mas, saya sudah bilang untuk ambil cuti saja karan saya takut ia sakit. Namun sisi keras kepala adik Mas yang baru saya ketahui itu tidak ingin menuruti permintaan saya dan tetap pergi mengajar. "

Athala terkekeh " Salma memang seprti itu, ia begitu teguh dengan keputusan yang dirinya ambil, tetapi dia sebenernya punya sisi lain yang sangat rapuh Ron. Saya tidak tau dia sudah menceritakan padamu atau belum soal traumanya akan lautan "

Raditya yang tadinya hanya menyimak obrolan antara adik dan kaka ipar itu akhirnya ikut bersuara " Maaf Tha mungkin karena sikap saya juga yang membuat Salma jadi punya trauma. Andai kala saya tidak menghindar dari kalian mungkin Salma tidak akan se takut itu pada lautan " Ucapnya penuh rasa bersalah lewat tatapan tajam yang melemah.

" Salma sudah menceritakan semuanya pada saya kemarin Mas. Dia sangat pandai menyembunyikan semua traumanya sampai saya sendiri kaget antara harus percaya atau tidak. Ada wanita yang begitu kuat bertahan melewati seekor hiu di lautan dengan umur yang masih remaja lalu kini dia kembali bertarung untuk melawan semua trauma pada dirinya. Saya juga tidak menyanga kalau Starla teman kecil sekaligus adik Pak Raditya turut serta menjadi korban gigitan ganas itu " Kata Rony menyeruput secangkir kopi hitam miliknya.

" Alhamdulillah kalau dia sudah berani menceritakan kejadian itu pada kamu Ron, itu artinya dia sudah sangat nyaman dan mempercayai kamu. Saya titip adik saya yang penuh trauma itu pada kamu, sekali lagi saya minta tolong untuk membahagiakan dirinya " Ucap Athala penuh ketulusan seraya membayangkan wajah lucu adiknya.

Rony menepuk pundak sebelah kanan Athala dan menatap kakak iparnya itu dalam, penuh keyakinan " Salma sekarang tanggung jawab saya, semua yang ada dalam dirinya sepenuhnya milik saya termaksud traumanya. Dan insyaallah atas izin sang Maha Kuasa saya akan mencoba menghapus trauma Salma pelan-palan sampai ia tidak pernah takut lagi melangkah ke lautan seperti dulu " Kata Rony menghadirkan wajah lega pada Athala berbeda dengan Raditya yang kembali bergulat dengan hatinya.





Bersambung...

Selamat menikmati. Salam ocean 🌊

TA ' ARUF [ END ] Место, где живут истории. Откройте их для себя