Embun dari sisa-sisa air hujan yang turun menguyur daratan bergelayut manja pada jendela menimbulkan aroma tanah basah yang menguar lewat fentilasi udara menyatu bersama asap yang mengepul dari tungku sudah seperti nafas naga yang kelelahan. Bara dalam tungku yang di atasnya terdapat wajan besar berisi gula aren yang sedang di lelehkan masih menyala dengan membara membuat Salma sedikit menjauh dari sana.
" Umma lihat gambal Alif " Kata Alif berlari dari ruang tamu menuju dapur menunjukan gamabrannya pada Salma.
" MasyaAllah pinter sekali anak Umma gambar nya " Puji Salma mengambil secarik kertas yang dipegang Alif.
Salma meletakan gambar yang ia pegang pada meja dapur lalu turun menyamakan tingginya dan Alif.
" Lihat mataharinya sudah ingin beristirahat itu artinya sekarang waktunya Alif mandi sebelum nanti Abi pulang membawakan Alif mainan " Kata Salma memegang kedua tangan Alif.
Anak lelaki berambut sedikit keriting itu menatap Salma mencoba berbicara tidak, nanti Umma! lewat tatapannya yang menggemaskan bagi Salma.
" Alif dengerin kata Ummanya, sekarang sudah waktunya mandi Nak. Gimana nanti kalau Abi tau Alif tidak mau mendengarkan kata-kata Umma pasti Abi sedih karena jagoannya menunda hal baik " Ucap Nadila yang memang berada di sana bersama Salma, hanya saja wanita itu duduk di meja makan untuk menghaluskan kacang tanah.
" Yasudah Umma Alif pelgi mandi dulu "
" Hati-hati yah masuk kamar mandinya licin " Pesan Salma di angguki Alif yang berjalan menuju kamar mandi yang berada di sisi lain dapur. Biarlah anak itu mandi di sana agar masih dapat di awasi oleh Salma dan Nadila.
Salma melanjutkan mengipas bara yang berada di dalam tungku menjaga agar tak padam, sesekali ia juga terlihat mengaduk lelehan gula aren dalam wajah memastikan tak gosong.
" Kak Sal, terima kasih yah sudah ingin menerima Alif dalam kehidupan kak Sal. Nad pernah takut dan berpikir kak Sal akan keberatan dengan kehadiran Alif di antara rumah tangga kakak " Tutur Nadila seraya tetap fokus pada lesung kecil di depannya.
Salma mendekat pada adik iparnya itu mengambil semangkok kacang yang telah halus untuk di masukan kedalam gula yang ia masak " Dek Alif itu bagi Kak Sal dan kakak mu sudah seperti malaikat kecil yang dititipkan pada kami sebagai berlian yang sepantasnya kami jaga, kehadiran Alif juga rasanya menjadi pelengkap dalam rumah tangga kami dan meskipun nantinya kami memiliki keturunan sendiri Alif akan selalu menjadi alasan kami tersenyum"
Nadila tersenyum, gadis berhijab coklat itu mendekat ke arah Salma merangkul kakak iparnya dengan kelembutan.
" Nadila selalu berdoa pada Allah untuk kalian, Kak Sal yang hatinya sebesar samudra, Mas Rony yang penuh kelembutan dan Alif si anak kecil yang selalu mengisi suasana agar kalian terus bersama dan hanya mati yang memisahkan InsyaAllah " Ucap Nadila di aminkan dalam hati oleh Salma.
Keduanya kembali melanjutkan kegiatan memasak mereka, bahkan sekarang Nadila sudah mulai beranjak menuju kulkas mencari bahan masakan untuk ia olah menjadi menu makan malam.
Sementara di tempat lain Rony sedang mengisi dakwahnya di salah satu acara keagamaan. Lelaki dengan baju kokoh sarung dan peci kebangaannya yang selalu menghiasi kepalanya itu kini tengah duduk ditengah panggung bersama beberapa ustad lainnya.
" Afwan Ustad saya ingin bertanya bila poligami seperti apa hukumnya dalam islam " Kata seorang jamaah lelaki.
" Seperti layaknya dalam surah An-Nisa ayat tiga "
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي ٱلْيَتَـٰمَىٰ فَٱنكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَـٰثَ وَرُبَـٰعَۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُكُمْۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا
"Wa in khiftum allā tuqsiṭū fīl-yatāmā faṅkiḥū mā ṭāba lakum mina an-nisā'i maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā'. Fa in khiftum allā ta'dilū fa wāḥidatan au mā malakat aimānukum. Żālika adnā allā ta‘ūlū."
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim apabila kamu menikahinya, maka nikahilah perempuan-perempuan lain yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka nikahilah seorang saja atau hamba sahaya yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk tidak berbuat zalim."
" Dari ayat tadi maka dapat di simpulakan poligami memang di perbolehkan, dimana seorang laki-laki menikahi dua sampai empat wanita tetapi akan lebih baik untuk tidak berpoligami bila tidak dapat berlaku adil " Jawab Rony
" Afwan Ustad menurut saya poligami sesuatu yang tabu, mengingat kesetaraan gender dan hak perempuan belum lagi norma monogami " Sanggah seorang perempuan.
Rony tersenyum " Poligami menjadi sesuatu topik yang paling ditakuti seorang istri dalam rumah tanganya, tentang dimana kesetiaan pada satu wanita di uji kembali, tetapi poligami bukan sesuatu yang sepenuhnya tabu namun kembali lagi pada cara pandang masing-masing, cara seseorang menilai berdasarkan agama, budaya dan lingkungan sosial. Dalam satu hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam ia juga mempraktikan poligami, tetapi beliau memberikan teladan tentang tanggung jawab, keadilan dan kasih sayang dalam berpoligami " Jawab Rony.
Sang wanita yang tadi menyanggah tentang hukum poligami kembali pada posisi duduknya, mengulum senyum dalam hati yang kagum.
Rony kembali melanjutkan dakwahnya sampai topik pembahasannya tuntas lalu setelahnya lelaki itu kembali duduk di salah satu kursi yang telah di sediakan khusus untuknya bersama dengan Raditya yang juga berada di sana turut serta menjadi tamu undangan kehormatan.
" Pak Rony! Saya sudah melihat cara anda berdakwah dan itu sangat menyenangkan " Kata Raditya menyelipkan sedikit pujian untuk Rony.
Rony terkekeh pelan " Terima kasih banyak Pak Radit, oh ya bagaimana dengan salah satu rumah di bawah naungan atmajaya lippo griya apa sudah menjadi atas nama saya " Kata Rony kembali menanyakan rumah yang sedang ia persiapkan untuk keluarga kecilnya.
" Alhamdulillah sudah Pak, secepatnya akan saya antara kan pada Pak Rony surat surat tersebut " Balas Radit memperbaiki kancing jaz nya.
" Saya harap suratnya sudah bisa berada di tangan saya besok ya Pak, mengingat hari weekend lusa jadi mungkin saya akan mengajak keluarga untuk pindah di hari itu " Tutur Rony penuh harap.
" Tentu, tentu saja Pak Rony. Kalau begitu saya permisi, Assalamu'alaikum" Ucap Raditnya pamit meninggalkan tempat.
" Waalaikumsalam " Balas Rony juga ikut meninggalkan tempat tersebut dengan mobil hitamnya.
Bersambung...
Hai Hai, kembali lagi dengan ta'aruf hehehe 🦭
Jangan lupa streeming karya Salma dan Rony di seluruh platform musik 📌
Jangan lupa vote dan komentar kalian wargaku 🤍
SEE YOU🙏
Terima kasih
YOU ARE READING
TA ' ARUF [ END ]
Teen FictionPart completed revision. Perjalanan kisah yang berawal dari ta'aruf antara Ahmad Rony Azzikra dan Raina Salma Ameena. Pendekatan singkat antara keduanya nyatanya mendatangkan lara hingga bahagia, tangis hingga tawa dan asing menjadi cinta 💐 [ berge...
![TA ' ARUF [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/358178416-64-k239934.jpg)