1

1.6K 163 9
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung

























Pagi yang cerah di hari Senin ini terlihat seorang anak manusia mengendarai motor matic nya dengan kecepatan lumayan tinggi melewati jalanan yang banyak dilalui kendaraan yang berlalu-lalang.

Bangun kesiangan ditambah lagi ia susah dibangunkan membuat Jennie sedikit kerepotan jika sudah seperti ini, dan alasannya adalah semalam gadis cantik itu disibukkan dengan pekerjaan kantornya yang tak kunjung selesai. Mungkin ia hanya tidur 4 jam saja dan berakhir hampir telat datang ke kantor.

Sesampainya di parkiran kantor Jennie melemparkan helmnya dengan asal-asalan ke arah motor matic dan berlari masuk kedalam lobby kantor dengan menenteng sepasang sepatunya.

Jennie juga sama sekali tidak peduli dengan tatapan rekan kerjanya karena dia sudah hampir telat.

"Buset kak Jen lo abis nyebrang kali dimana?" Tanya Lisa yang melihat penampilan Jennie sedikit acak-acakan.

"Anjir Li gara-gara ngerjain laporan semalem gue hampir telat. Gak sempet dandan apalagi nyisir rambut." Gerutu Jennie yang membenarkan penampilan di toilet.

"Sini aku bantuin. Gak enak sama pak boss kalau penampilan lo kaya gini, apalagi nanti kita nyambut anak nya pak boss."

"Iya tau. Gue kok jadi penasaran ya Li sama anaknya pasti ganteng plus baik kaya pak boss." Ucap Jennie yang sedang membayangkan calon boss barunya dengan mata yang berbinar.

"Loh bukannya cewek ya anaknya."

"Lah masa? Baru tahu." Kaget Jennie yang sedang menyisir rambutnya dengan dibantu Lisa.

"Masa lo gak tahu sih kak Jen. Padahal lo jadi sekretarisnya pak bos udah bertahun-tahun."

Selesai membenarkan penampilan Jennie, Lisa dan Jennie berjalan beriringan keluar dari toilet.

"Ya mana gue tahu, orang pak boss tertutup gitu soal keluarganya."

"Ya udah lah aku mau kerja dulu."

Sepeninggal Lisa yang masuk kedalam kubikel nya kini Jennie berjalan kearah lift yang akan membawanya ke lantai 20 dimana ruangan boss nya berada.

Ting

Pintu lift terbuka tepat berada di ruangan atasannya. Dengan tangan yang penuh dengan tumpukan map Jennie dengan hati-hati membawanya masuk kedalam.

Tok tok

"Masuk." Sahut boss nya dari dalam.

Klek

"Maaf pak saya telat. Bapak bisa periksa dulu laporan-laporan nya, nanti biar saya revisi ulang." Ujar Jennie memberikan laporan hasil kerjanya kepada boss nya.

"Ah iya Jennie terimakasih. Duduk dulu Jen, saya mau bicara serius sama kamu."

Perasaan Jennie tiba-tiba saja tidak enak dan membayangkan yang tidak-tidak karena selama bekerja sebagai sekretaris boss nya sudah beberapa kali ia telat masuk ke kantor.

"S-soal apa ya pak?" Tanya Jennie yang sedikit gugup sembari memainkan tangannya.

"Kamu gak perlu tegang gitu Jen, saya gak akan mecat kamu kok. Ekhemmmmmm jadi, mulai besok kan saya yang akan pegang kantor cabang dan kantor pusat akan di pimpin anak saya. Jadi selama anak saya yang menjadi pengganti saya disini, kamu tetap menjadi sekretaris dan akan merangkap sebagai asisten untuk anak saya. Soal gaji, nanti bisa diatur." Jelas nya kepada Jennie.

"Baik pak, dengan senang hati saya akan menjadi sekretaris untuk anak bapak. Maksudnya asisten itu gimana ya pak, saya kurang paham dengan maksud bapak."

Secretary JDonde viven las historias. Descúbrelo ahora