4

689 131 9
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung











Seminggu sudah Jennie menjadi sekretaris sekaligus asisten pribadi untuk Jisoo dan selama seminggu itu Jennie jadi gampang marah dan beberapa kali juga kerap mengumpati Jisoo ketika tidak sedang bersama.

"Dasar boss nyebelin, rese, sok kecakepan hisshhh mau gue tampol juga lama-lama." Gerutu Jennie yang saat ini sedang bersama Lisa.

"Tau gak kak rata-rata orang yang kita benci itu hampir 90% nya itu bakal berakhir sama kita." Ujar Lisa yang kini menyahuti Jennie.

"Maksudnya?" Tanya Jennie yang tidak paham dengan arah pembicaraan Lisa.

"Mitosnya sih 90% itu bakal jadi jodoh kita. Nih ya banyak banget kasusnya diluar sana yang kaya kak Jen sama Bu boss, ada orang yang benci banget sama orang yang di benci itu terus gak lama kemudian mereka itu malah ditakdirkan bersama."

"Gue sama boss nyebelin itu berjodoh gitu. Hueekk ogah amit-amit gue kalau sampe nikah sama dia. Modelan dedemit kaya gitu hiii." Ucap Jennie tidak terima dengan penjelasan Lisa tadi.

"Tapi kalian cocok dilihat-lihat. Serasi juga." Ucap Lisa dengan random.

"Ekhemmmmmm, lagi ngomongin saya ya kalian?" Tiba-tiba Jisoo datang dan berdehem keras dibelakang kedua karyawannya yang sedang asik bergibah.

"Bu Jisoo." Kaget Lisa ketika melihat Jisoo yang sudah berdiri di belakang mereka dengan lengan kemeja yang sudah digulung sampai siku.

"Gak ada gunanya juga ngomongin Bu Jisoo." Sahut Jennie dengan santainya.

"Jen."

"Jennie."

"Apasih manggil-manggil." Geram Jennie ketika Jisoo memanggilnya.

"Ya kamu bolot banget."

"Kok ngatain saya sih Bu."

"Ya emang kamu bolot, saya sudah panggil kamu sampai 2 kali tapi kamu diem aja."

"Ya udah kenapa?"

"Masakin saya makanan, saya laper." Ucap Jisoo kepada Jennie.

"Bu Jisoo seneng banget ngerepotin saya heran deh. Beli nasi Padang di depan kantor aja, sini uangnya biar saya yang beliin." Ucap Jennie mengadahkan tangannya didepan Jisoo.

"Gak ada, sekarang cepetan masakin saya." Tolak Jisoo mentah-mentah kemudian pergi begitu saja.

"Jisoo nyebelin." Umpat Jennie lirih.

"Jennie saya denger ya." Suara teriakan Jisoo terdengar setelah Jennie mengumpati namanya.

"Tuhkan Li. Mau nangis gue rasanya." Ujar Jennie yang ingin menangis karena hari-harinya jadi suram setelah menjadi asisten Jisoo.

"Gak papa kak, siapa tahu nanti jadi jodoh. Terus jadi nyonya Allaric, hahahaha." Tawa keras Lisa setelah berhasil menggoda Jennie.

"Lama-lama elu kok nyebelin ya Li. Jadi sebelah duabelas sama Bu Jisoo."

"Jennie buruan." Lagi, suara Jisoo terdengar lagi padahal orang sudah keluar dari ruangan ini beberapa detik yang lalu.

"Iya sebentar." Sahut Jennie dengan berteriak juga.

Dari pada harus repot-repot memasak apalagi bingung harus masak apa karena mereka juga masih di kantor, tidak mungkin bagi Jennie untuk memasak disini karena bahan-bahan dan peralatannya pun tidak ada.

Secretary JDonde viven las historias. Descúbrelo ahora