🍁Zayvar 7

51 18 0
                                    

    𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀....

         。:.゚ヽ(。◕‿◕。)ノ゚.:。+゚

Pagi ini, semua sibuk untuk mempersiapkan diri menjalani kesibukan masing-masing. Velia dan Esthevania, di dapur sedang membuatkan bekal untuk anak dan suaminya.

"Key, tunggu sebentar." panggil Velia terburu-buru.

"Ini bekal nya belum kamu bawa nak." ucap Velia sambil berlari membawa bekal untuk Keyro.
"Lupa ya?" tanya Velia.

"Lebih tepatnya Key ga mau bawa, bukan lupa. Mah Keyro dah gede dah kuliah. masa masih bawa bekal." ucap Keyro. Keyro memasang wajah kesal kepada wanita yang berada dihadapannya.

"Udah lah Key, bawa aja. Jarang loh ada  mamah yang selalu sedia bawa bekal untuk anaknya, dan kamu beruntung punya mamah sebaik ini dan papah punya istri secantik ini." ucap King menggoda velia dan mengambil bekal ditangan Velia, yang disiapkan untuknya.

King mengecup dahi Velia yang sedang tersenyum menatapnya. Velia pun menyalim tangan king. Velia merapikan jas King.
"Hati-hati dijalan pah." ucap Velia, disambut senyuman hangat dari King.

"Bener kata papah Key." ucap Zayvar sembari memberi salim kepada kedua putranya.
"Emmm jagoan papah sudah sekolah. yang satu kelas 2 dan yang satu TK." ucap Zayvar sambil menatap dengan senyuman hangat dan tatapan bangga dari netra indahnya.

"Bangga kan Zay. Jadi orang tua itu, pasti bangga kalau anaknya sudah dewasa. Tapi kalau anaknya kelakuan kaya Keyro papah pikir pikir lagi, iya gak mah? Hahaha." ucap king mengejek Keyro.

"Iya udah-udah, berangkat gih. Tadi mamah sudah taruh bekal Key ditas ya." ucap Velia.

"Nyinyinyi, selalu aja bawa-bawa key kalau hal yang buruk." nyinyir Key sendiri sambil menyalimi tangan mamahnya. "Mah Key pamit." ucap Keyro.

"Key, jangan lupa bekalnya dihabiskan. Nanti key berangkat bareng papah ya." ucap Velia.

"Ga ga ga. Key dah gede Key berangkat sendiri."

Bagaskara dan Angkasa berlari menuju King.

"Nanti kita berangkat bareng gempa."

"Iya. Ga kerasa ya, cucu gempa sudah sekolah saja, waktu ga kerasa, dulu masih kecil-kecil." ucap King sambil menggendong Angkasa dan memegang tangan Bagaskara secara bersamaan.

"Nah tuh, biar papah anter bocil itu aja." sambung Keyro sambil menunjuk Angkasa dan Bagaskara secara bergilir.

"Cil, jangan nakal ya, om punya uang buat kalian nih." Keyro membagi uang pada kedua ponakanya

"Cailah cuma segini, minimal black card om, kismin amat." celetuk Bagaskara membangkitkan rasa kesal Keyro.

"Songong amat cil. Eh gembel, dulu waktu om kecil uang kaya gitu, susah didapet." ucap keyro.

"Anak gua bukan bocil sembarang bocil Key. Tapi bocil apa nak?" tanya Zayvar.
"Ga suka cash sukanya card." sambung Bagaskara dan Angkasa.

"Ga bapak, ga anak, sama aja. Yaudah sini sini uang gue." Keyro mengambil kembali uangnya.

"Pelit lo. Kalian hati-hati disekolah, jangan nakal yaa." pesan Zayvar pada kedua putranya.

"Siap laksanakan." jawab Angkasa dan Bagaskara bersamaan.

"Nyenyenye. Dah ah, Key mau berangkat dulu. Bye all." ucap Keyro sambil berlari dan menaiki motornya. Tancap gas
"Berangkattt. guys i'm coming."

"Hati hati. Jangan ngebut." ucap Velia sediki khawatir kepada putra bungsunya itu.

ZAYVAR [On Going]Where stories live. Discover now