🍁 Zayvar 15

23 4 0
                                    

𝑯𝒂𝒊 𝑯𝒂𝒊, 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒅𝒊 𝒁𝑨𝒀𝑽𝑨𝑹 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝟏𝟓.

"𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖, 𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒌𝒆 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒅𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒐𝒎𝒚. 𝑴𝒐𝒎 𝑲𝒂𝒓𝒂 𝒌𝒂𝒏𝒈𝒆𝒏"

______________________________________

𝑺𝑬𝑳𝑨𝑴𝑨𝑻 𝑴𝑬𝑴𝑩𝑨𝑪𝑨

Sore itu, Zayvar sedang melamun duduk di teras rumah, sambil mengenang kenanganya bersama Athalacia.

"Daddy~" Teriak Bagaskara sontak membuat Zayvar kaget dan terbangun dari lamunanya. Ia tanpa basa basi langsung masuk kedalam rumah.

"Kenapa sih kak? Awas itu adenya jatuh"

"Ga bakal jatuh dia dad, jatuh juga masih kebal. Ini loh dad, Bagaskara janjian sama Qai buat ngerjain tugas dirumah"

"Ya terus?"

"Ya, gimana mau kerja tugas, kalau dady aja belum siapin baju kara"

"Ngapain sih gas? Cuma kerja tugas doang. Biasanya juga pakai aja pakaian yang ada"

"Masalahnya kerja tugas kali ini beda. Aaa dady, bantuin kara nyiapin baju"

"Ya gini kalau ga punya istri, susah amat jadi duda"

Zayvar menggendong Angkasa dan Bagaskara secara bersamaan menuju kamar. Mereka memilih baju, begitu pula dengan Zayvar.

"Daddy, ngapain ikutan milih baju?" tanya Angkasa

"Daddy mau ke kantor, ada urusan mendadak"

"Yeyy ikut, dong!" ucap Angkasa semangat

"Oh ga bisa." Zayvar menggerakan jari telunjuknya.

"Emang kenapa sih dad?" tanya Angkasa sembari menatap daddy nya yang sedang menata rambut

"Pokoknya ga bisa sa. Dah ganteng belum dady?" tanya Zayvar sedikit narsis.

"Gak! dady jelek". jawab Angkasa

Zayvar menatap Angkasa sinis. "Jelek gini, bapak lo juga sa"

"Dad, bawa ajalah si asa. Ntar ganggu kara lagi."

"Ga bisa. Gas, pokoknya jagain ade kamu, dady mau pergi."

"Lagi pada mau kemana nih? rapi amat." Sapa Keyro semangat.

"Nah ini dia. Key, jagain si asa. kaka lagi ada urusan mendadak. Si agas juga lagi sibuk." pintah Zayvar

"Jahat lo pada. Kasian si asa, gue juga lagi sibuk. Jadi yah bomat." Jawab Keyro

Zayvar mengeluarkan salah satu balck card dari sakunya dan mengangkat satu alisnya.

"Eh lupa, hari ini gue kosong. Sa, sama om, kita jalan jalan." Keyro menggendong Angkasa. Angkasa dengan wajah pasrah mengikuti Keyro.

"Dad, perasaan kara ga enak. Dady yakin nitipin asa sama om key?"

Zayvar menggeleng "Engga, tapi gimana lagi gas, kitanya sibuk."

****

"Malam semuanya" Keyro berjalan masuk kedalam rumah dengan semangat menyapa semua keluarga Wijaya.

"Key, sendiri? Anak gue mana?"

Keyro sedikit ngelag dan sontak tersadar "Oh iya, sorry ka. Anak lo lupa di taman".

"Bawa balik anak gue, atau kepala lo gue bela bagi tiga"

"Yee sabar dulu bos, dia bakal gue jemput"

"Kapan?"

"Kapan kapan"

Zayvar melempar sepatunya pada Keyro yang tengah berdiri di ruang tamu. "Balikin anak gue sekarang!! Pergi gak lo! atau gue putusin leher lo disini"

"Udah, sabar zay, lagian cuma ditaman. Jangan marahin adik kamu gitu dong" Ucap Velia sambil membawakan King yang tengah membaca koran, kopi.

"Mah, anak zay lagi di taman sendiri, terus zay ga boleh panik. Sekarang bawa balik anak gue"

Keyro langsung berlari kembali ke taman dan menemui Angkasa yang tengah duduk menatap bulan. Keyro menggendong nya dan membawa kembali kerumah diikuti wajah pasrah Angkasa.

"Ini anak lo."

"Dady~" Panggil Angkasa sambil berlari ke arah Zayvar.

"Kamu gapapa kan sa?" Angkasa mengangguk. Bagaskara sepertinya sudah lelah dengan yang terjadi. Ia hanya memainkan permainanya.

^^^^^^^^^^^

Sekarang, Angkasa, Zayvar dan Bagaskara berada di kamar Zayvar. Mereka duduk di lantai sambil menatap bulan. Bagaskara bersandar pada bahu Zayvar dan Angkasa baring di pangkuan Zayvar.

"Dad, kara boleh minta sesuatu?" Tanya kara memecah keheningan.

"Mau tanya apa gas?"

"Dad, pindah yok. Kara ga betah disini. Kita cari mommy dan balik lagi kaya dulu"

Hanyut rasanya mendengar perkataan putra sulungnya."Gas, sa, kalian kangen waktu dulu ga?"

"Iya dad. Rasanya indah dan kuat banget kalau ada momy" Jawab Bagaskara. Berbeda dengan Angkasa, dia hanya menggeleng dan menutupi wajahnya ke perut dady.

Zayvar tesenyum. "Sama. Gas, kita coba ya, sama sama terima tante Esthevania"

"Boleh ga dad, kita pindah dan cari momy sekali lagi!" Bagaskara mengulangi ucapanya tadi. "Kita mulai dari awal saat ketemu momy, dan kalaupun ga ketemu, boleh ga kalau kita hidup tanpa melibatkan orang lain lagi. Biar kita bertiga aja"

"Dady ngerti maksud kamu Gas, tapi apa kamu ga kasian sama adik kamu yang belum pernah ngerasain kasih sayang seorang ibu?"

Bagaskara hanya menunduk. "Yakin masih mau egois?" Lanjut Zayvar membuat Bagskara menggeleng tak berdaya.

Zayvar menutup matanya, Begitu pula dengan kedua putranya. Mereka tidur dengan posisi seperti itu. Biasanya, Athalacia memakaikan mereka selimut dan tidur disamping Zayvar sambil memeluk kara.

𝑩𝑬𝑹𝑺𝑨𝑴𝑩𝑼𝑵𝑮....

𝑱𝑨𝑵𝑮𝑨𝑵 𝑳𝑼𝑷𝑨 𝑽𝑶𝑻𝑬 𝑫𝑨𝑵 𝑲𝑶𝑴𝑬𝑵𝑻𝑨𝑹 𝒀𝑨:)

ZAYVAR [On Going]Where stories live. Discover now