🍁Zayvar 𝟏𝟑

23 6 0
                                    

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐲𝐚...

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚

Sebuah mobil mewah berhenti didepan restoran. Disambut oleh beberapa pelayan yang bekerja disitu. Nampak jelas mobil itu milik tuan Zayvar dan Esthevania.

Zayvar dan Esthevania keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk restoran tersebut. Zayvar berhenti sejenak.

"Kenapa berhenti?" Esthevania menatap Zayvar kebingungan.

"Ya masa kita jalan berdua tapi ga gandengan." Jawab Zayvar yang menoleh kearah Esthevania, sambil tersenyum genit.

Esthevania tersenyum dan menggandeng Zayvar. "Berarti, Zay kalau jalan berdua dengan cowo gini juga? "

"Ya gamungkin lah, orang gue masih normal." jawab Zayvar sambil merapihkan kerak bajunya.

"ah ga yakin aku." ejek Esthevania

"Harus sabar, awas kalau dah jadi istri"

"Ha? Maksudnya?"

"Engga, salah ngomong. dah lupain aja" Gugup Zayvar

Esthevania terkekeh, sambil menatap kearah Zayvar "beruntung banget ya perempuan yang menikah denganya dulu. Udah ganteng, baik, penyayang. Inikah yang dinamakan sempurna." ucap Esthevania dalam hati.

Tanpa disadari Zayvar melihatnya sedari tadi. "Lo cantik kalau senyum."

"iya kamu juga." jawab Esthevania tak sadar

"wah bener-bener lo, masa gue dibilang cantik. Ganteng gini dibilang cantik, katarak lo."

Esthevania tersadarkan oleh kata kata Zayvar. "apa kenapa? aku ngomong apa yak tadi"

Zayvar hanya menggeleng sambil mendecil
"dah lah ayo masuk, keburu hilang ketampanan gue disini"

Esthevania hanya tersenyum

Mereka berjalan seperti layaknya pasangan yang sungguh romantis.

"Selamat pagi tuan Zayvar. Sudah lama anda tidak berkunjung kemari. Bagaimana pak apa ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang berdasi yang mungkin merupakan manager direstoran tersebut.

"Sepertinya saya sudah memesan tempat beberapa hari sebelumnya, apakah sudah siap? Oh ya satu lagi."
Zayvar mendekat dan berbisik pada seorang pria dihadapannya.

"Sudah kosongkan tempat ini? saya mau tempat ini hanya untuk saya dan istri saya, mengertikan maksud saya."

Zayvar menjauhkan wajahnya dari telinga pria dihadapannya.
"Siap, tentu. Semua sudah beres, selamat menikmati makan paginya pak."

Zayvar tersenyum. Dan melanjutkan perjalanannya bersama Esthevania menuju tempat yang telah ditentukan.

Zayvar memulai makan pagi bersama Esthevania. Dan setelah beberapa menit berlalu, Zayvar memegang tangan esthevania. Esthevania membulatkan matanya kebingungan.

"santay dong, ga bakal saya apa apain kok. mau dansa bareng saya? saya rasa ga perlu malam lah ya biar romantis"

Esthevania menggeleng.

"udah gausah malu-malu." Zayvar menarik Esthevania ke tempat dansa yang dimana disitu terdengar musik alun dan indah

"Nia ga malu tapi nia takut malu maluin. Ga bisa dansa soalnya." bisik Esthevania

"disini hanya ada kita. sudah. Berikan tanganmu."

Esthevania memberikan tanganya. Zayvar menarik pinggul Esthevania mendekat.

Zayvar memandu tangan Esthevania ke pundaknya

" Cantik, ikuti Zay dan iramanya, rasakan lagunya. Saya pastikan, sebentar lagi kamu akan tenggelam dalam melodi lagunya." ucap Zayvar disela tariannya bersama Esthevania.

Kini keduanya larut dalam tarian cinta yang mereka ciptakan.

"Andai kata semua ini tercipta bersamamu dan jikalau semesta mengizinkan kita bertemu kembali untuk menebus rindu yang tak mampu diucap. Aku mungkin menjadi perempuan paling beruntung setelah dunia merenggut kedua orang tuaku" ucap esthevania dalam hati

"Semua terjadi persis saat bersama mu, lagu lirik dan melodi tak pernah berubah. namun keadaan yang berbeda" sahut Zayvar dalam hati, sambil membayangkan wajah cantik Athalacia.

Dan tanpa disadari, Zayvar menyebut nama Athalacia, begitu juga dengan Esthevania yang menjatuhkan air matanya sembari menyebut nama lelaki yang ia tunggu kehadiranya. dia Nathan Semesta Alfian

Dan sekarang mereka menciptakan jarak yang sangat dekat sambil menatap satu sama lain. Mata mereka seakan saling memuji keindahan dihadapanya

Ada apa ini? Sepertinya ada yang berbeda kali ini. Dia seakan mulai menumbuhkan perasaan pada sosok lelaki yang berada dihadapanya sekarang.

Tak lama dari situ, Zayvar berlutut dihadapan Esthevania sembari memegang tanganya. Esthevania menatapnya kebingungan.

"Esthevania Putri Wiliam, jikalau kamu berkenan, menikahlah denganku."ucap Zayvar.

Esthevania menatap Zayvar
"Zay berdiri ya." Esthevania memegang wajah Zayvar lembut dan memintanya untuk berdiri.

Zayvar berdiri dihadapan Esthevania

"Berkenan atau tidaknya, tapi pernikahan ini sebuah keharusan. Pertanyaannya, apakah kamu sanggup harus menikah denganku? hidup bersama dengan wanita yang sama sekali tidak kamu cintai"

Zayvar menunduk mendengar pertanyaan Esthevania

"Aku sudah mengetahui tentang perjodohan itu. Tapi kita tidak saling mencintai Zay, dan tidak mungkin kita menikah sementara kita masih mencintai masalalu kita."

Zayvar menatap Esthevania "Mereka luka. Bantu aku nyembuhin lukaku. dan mulailah kehidupan baru bersama denganku. kehidupan yang kita ciptakan, tanpa melibatkan orang lain."

"Kamu yakin dengan ucapanmu?"
"Tentu, saya yakin dengan ucapan saya barusan."
"Iya, kamu memang yakin tapi tidak dengan hatimu Zay!!!"

Zayvar menunduk dan dia tidak bisa mengelak lagi. Dia masih mencintai masa lalunya.

"Bagaimana jika dicoba dulu. Saya tau kamu menyayangi anak anak saya bukan. Jika bukan karna saya maka jadikan anak anak saya sebagai alasan cinta kita"

Esthevania terdiam.

"Baiklah jika kamu belum siap, saya tunggu jawabanmu."

Zayvar kembali ketempat duduknya dan didikuti Esthevania.

Berapa menit berjalan, dalam keheningan. Hanya terdengar bunyi piring.

𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆....

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ZAYVAR [On Going]Where stories live. Discover now