8

2.9K 312 14
                                    

21 Desember
1195 words
.
.
.

Tiga hari berlalu Wang Yibo masih belum menemukan keberadaan Xiao Zhan.

Menurut anak buah nya, tidak tersisa satu orang pun yang selamat di desa itu.

Haikuan meretas setiap cctv yang ada di jalanan di seluruh Tiongkok dibawah perintah Wang Yibo.

Wang Yibo, selama tiga hari itu tidak seperti tuan besar yang anak buahnya kenal. Kadang ia akan melamun, kemudian terisak dan berteriak. Mereka tidak banyak bertanya, paham akan situasi. Karena Haikuan bilang, istri tuan besarnya yang tak lain adalah nyonya besar mereka ada di desa itu.

Wang Yibo untuk pertama kalinya menunjukkan sisi rapuhnya kepada para anak buahnya.

Saat ini Wang Yibo berada di ruangan kerjanya, menyempatkan untuk mengurus beberapa berkas perusahaan. Selain menjadi ketua mafia, tuan besar Wang itu juga seorang pengusaha yang tentunya berkuasa juga di Tiongkok.

Dengan Haikuan yang juga berada di satu ruangan yang sama dengan Wang Yibo.

Mata Haikuan terbelak melihat sesuatu di layar laptopnya. Itu cctv di salah satu jalan di Beijing.

"Tuan besar!". Sahut Haikuan.

"Hm?". Wang Yibo merespon tanpa mengalihkan pandangannya.

"Nyonya besar di temukan!".

Wang Yibo lantas mendongkak dan menatap Haikuan dengan ekspresi wajah kaget. Matanya melotot.

"Nyonya besar telah di temukan tuan, dengan seorang laki-laki sepertinya temannya. Sepertinya nyonya dan temannya itu berhasil selamat". Lanjut Haikuan.

"Benarkah?! Dimana itu?!". Tanya Wang Yibo Dengan tergesa menghampiri Haikuan ada di meja seberang.

"Jl. Heihuan tuan. Cctv halte menunjukkan nyonya beserta temannya sedang menunggu bus, dan mereka menaiki bus itu". Jawab Haikuan.

"Pantau dan ikuti busnya. Kita jemput mereka". Titah Wang Yibo kemudian pergi keluar ruangannya.

Haikuan hanya mengangguk kemudian kembali meretas cctv di sekitar jalur bus. Memastikan lokasi nyonya besarnya sementara Wang Yibo dan anak buahnya yang lain pergi ke lokasi Xiao Zhan untuk menjemputnya.

.
.
.

BJYXZD 🦁🐰

.
.
.

Setelah tiga hari tinggal di rumah kakek dan nenek Huang— kakek dan nenek yang menemukan Xiao Zhan berserta Wang Zhuocheng di pinggir jalan —karena kondisi Xiao Zhan yang tidak memungkinkan untuk bepergian, kini kedua pemuda itu sudah sampai di kota Beijing.

Pagi tadi sang kakek mengantarkan mereka sampai ke stasiun kereta. Beruntung Zhuocheng adalah tipikal orang yang selalu membawa dompet dan handphone miliknya kemana pun dan dimana pun, jadi mereka tidak terlalu kesulitan.

Dan saat ini kedua pemuda itu telah sampai di Beijing. Tepatnya mereka sedang berada di halte bus untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju distrik Hei tu.

"A-Cheng apakah ini keputusan yang benar untuk kita pergi ke alamat itu?". Tanya Xiao Zhan sembari menyeruput teh susu miliknya.

Zhuocheng mengangguk.

"Hm, ayahmu memberikan ini kepada ku dan menyuruh kita pergi. Aku yakin di alamat ini ada sesuatu, mungkin kerabat mu Zhan". Jawab Zhuocheng sembari menatap secarik kertas kusut di tangannya.

"Kerabat ku? Memangnya aku punya kerabat?". Beo Xiao Zhan.

Zhuocheng menatap Xiao Zhan dengan tatapan aneh.

Untitled [ YIZHAN ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang