25

1.9K 193 20
                                    

3 Januari
1233 words
.
.
.

Tiga bulan kemudian terlewati. Kehamilan Xiao Zhan saat ini menginjak bulan kedelapan, dan bulam depan tuan muda Wang kecil akan melihat dunia.

Perutnya semakin membesar, badannya pun ikut membesar. Dan dadanya membengkak. Seperti wanita. Xiao Zhan kadang merasa kesakitan karena pembengkakan di bagian dadanya. Pernah suatu ketika kedua putingnya mengeluarkan asi, dan dihisap sampai tidak keluar lagi oleh suaminya.

"Sayang ini susu mu, minumlah dulu". Ujar Wang Yibo sembari menyodorkan segelas susu ibu hamil kepada Xiao Zhan.

Saat ini mereka berada di dapur, setelah Xiao Zhan mengidam ingin sarapan dengan makanan yang dibuat oleh suaminya.

Dan Wang Yibo yang hampir pingsan berhadapan dengan tempat memasak yang bernama dapur, jujur pria itu lebih memilih menyiksa tikus-tikus pemerintah dengan pisau yang ia pegang daripada mengiris bawang dan bahan lainnya.

Sementara para pelayan mereka yang bertugas di dapur hanya bisa diam di pinggir menyaksikan pemandangan itu, mereka tidak tahu harus berbuat apa karena Xiao Zhan melarangnya.

Setelah beberapa menit momen dramatis Wang Yibo, akhirnya tersaji sepiring nasi goreng yang tampilannya tidak bisa di katakan baik.

Tapi Xiao Zhan tetap memakannya dengan berbinar dan memuji suaminya itu pandai masak, para pelayan meringis mendengarnya.

Kembali lagi saat ini kelinci hamil itu hanya tinggal meminum susu hamilnya untuk menambah nutrisi si jabang bayi.

Xiao Zhan memandang gelas berisi cairan berwarna cream di depannya, tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya.

"Wangyi~". Panggil Xiao Zhan dengan nada manja.

"Hn? Ada apa baby?". Sahut Wang Yibo yang telah kembali setelah mencuci tangannya.

"Suapi aku susu ini~". Xiao Zhan kembali berujar manja.

Wang Yibo mengangkat sebelah alisnya kemudian berbalik, tetapi pergerakannya tertahan karena tangannya di tarik oleh Xiao Zhan.

"Mau kemana? Gege tidak mau menyuapiku?". Tanya Xiao Zhan dengan nada sedih dan mata yang berkaca-kaca.

Wang Yibo gelagapan.

"Astaga sayang, baby jangan menangis. Gege hanya ingin mengambil sendok, katanya mau di suapi?". Wang Yibo sedikit panik melihat mata istrinya yang memerah dan berkaca-kaca.

Dengan sabar pria tampan itu mendudukkan dirinya di samping Xiao Zhan, menggenggam tangan Xiao Zhan yang menarik tangan kirinya.

"Suapi aku, tapi jangan pakai sendok". Ujar Xiao Zhan.

Wang Yibo memandang Xiao Zhan sebentar dengan wajah bingung, namun sedetik kemudian seringai tampan tersungging di wajahnya. Xiao Zhan merona melihatnya.

Wang Yibo meraih gelas berisi susu tadi kemudian meminumnya, tanpa aba-aba ia menarik sang istri kepangkuan nya dan menyalurkan susu yang ada di mulutnya ke mulut istrinya.

Xiao Zhan melenguh pelan, susu itu berpindah tempat kedalam mulutnya. Tangan lentiknya meremas kemeja yang dikenakan suaminya. Wang Yibo menjauhkan bibirnya, ia mengusap sudut bibir Xiao Zhan yang terdapat jejak susu disana.

"Begini hm?". Tanya Wang Yibo dengan seringai tampan yang menghiasi wajahnya.

"Mn". Jawab Xiao Zhan sembari mengangguk malu-malu dengan pipinya yang merona.

Wang Yibo tersenyum gemas, kemudian ia mengecup pipi kanan Xiao Zhan sekali dan mengulangi kegiatannya tadi, menyalurkan susu dari mulut ke mulut.

Sementara para pelayan yang masih tetap berada disana menonton mereka tatapan gemas, tangan mereka meremas-remas lap dapur yang mereka pegang. Termasuk A-Qing yang berada disana dengan ponsel miliknya. Di wajah perempuan itu terdapat senyuman yang sangat lebar, ia sibuk merekam majikannya sembari cekikikan.

Untitled [ YIZHAN ] ENDWhere stories live. Discover now