EXTRA II

1.4K 143 15
                                    

10 Januari
1050 words

.
.
.

Hari itu saluran televisi nasional memberitakan kebangkrutan perusahaan Zhu.

Karena gagal dalam mendapatkan kerja sama, kemudian proyek mereka gagal dan harus mengganti kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit, terpaksa karyawan yang bekerja disana kena PHK.

Fanxing menyeringai melihat beritanya di televisi. Kemudian ia menekan tombol off pada remote televisi.

"Boy. Ulah mu he?".

Fanxing menoleh, mendapati sang ayah tengah bersedekap sembari menyenderkan badannya di dinding. Jangan lupakan seringai tampan yang menurut Fanxing sangat menyebalkan itu terpatri di wajah tampan ayahnya.

"Anaknya mengusik ku dad". Ujar Fanxing, kemudian berjalan menghampiri Wang Yibo yang masih bersandar di dinding.

"Guocheng?". Tanya Wang Yibo.

"Mn". Jawab Fanxing singkat.

Wang Yibo tertawa, pria yang umurnya sudah tidak muda lagi itu menepuk-nepuk bahu sang putra dengan bangga.

"Dasar budak cinta". Cibir Wang Yibo.

"Dasar tidak berkaca". Cibir Fanxing balik.

"Aiyaa~ seru sekali sepertinya sampai mommy tidak di ajak". Sebuah suara mengalihkan atensi kedua pria tampan itu. Disana Xiao Zhan dengan apron pink milknya yang bermotif kelinci dan sebuah spatula di tangannya.

"Sayang kau masak apa?". Tanya Wang Yibo yang entah sejak kapan sudah merangkul mesra pinggang Xiao Zhan sembari mengecup pelipis istrinya itu.

Fanxing memutarkan bola matanya malas.

Xiao Zhan tersenyum.

"Aku masak makanan kesukaan kalian, ayo sudah waktunya makan malam". Jawab Xiao Zhan kemudian berjalan kembali menuju dapur dan diikuti kedua pria tampan beda usia itu.

.
.
.

BJYXZD 🦁🐰

.
.
.

Guocheng berguling-guling di atas kasur, tubuhnya terbelit selimut. Mirip kepompong yang sangat besar, hanya menyisakan kepalanya saja.

Jika diperhatikan pipi seperti bakpao itu sedikit merona.

Remaja itu menggigit bibirnya menahan senyum ketika mengingat peristiwa yang terjadi di sekolahnya siang tadi.

Itu adalah saat dimana Fanxing mengklaim dirinya dihadapan teman-teman sekelasnya. Tiba-tiba ia teringat Zhu Haoxuan, teman sekelasnya yang selalu mengganggu dirinya. Putra tunggal presedir Zhu itu berkali-kali mendekati Guocheng dan menyatakan cintanya, walaupun sudah ditolak berkali-kali juga. Tapi sikapnya sombong dan semena-mena.

Ditambah anak itu sudah menyenggol Fanxing. Sedikitnya Guocheng merasa kasihan tapi ia juga senang.

Incoming call...

My Money💚

Dering ponsel membuyarkan lamunan Guocheng. Melihat nama yang tertera dilayar, dengan semangat ia mengangkat panggilan itu.

"Halo~". Guocheng menahan senyumnya, berusaha supaya suaranya tidak terdengar sangat senang.

Kekehan terdengar di sebrang sana.

"Gege terdengar sangat senang sepertinya saat mendapat telepon dariku".

Fanxing berbicara dengan nada lembut, membuat wajah Guocheng memerah.

Untitled [ YIZHAN ] ENDWhere stories live. Discover now