Chapter 3

294 36 2
                                    

Wang Yibo kembali dengan membawa selembar kertas berisi perjanjian. Ia meletakkan kertas itu di atas meja tepat di depan Xiao Zhan.

"Apa ini?"

"Bacalah"

Setelah membaca Zhan membelalakkan matanya lebar-lebar.

"Hah? Apa maksudnya? Aku tidak setuju, kau menyuruhku menjadi pembantumu disini? yang benar saja paman" protes Zhan yang tidak terima namanya tertulis sebagai pihak yang berhutang.

Disana juga tertulis jika dia tidak bisa membayar hutangnya maka dia harus bersedia bekerja di mansion Yibo, dan lagi harus siap sedia dua puluh empat jam? Hei, bukankah itu sangat tidak manusiawi?

"Maka berikan uangmu, kalau kau tidak mau menjadi maid disini"

"Aishh" desis Zhan jengkel

"Yak, bukankah aku sudah berbaik hati padamu? Aku bisa saja membawamu ke kantor polisi saat kau merusak mobilku" ucap Yibo sembari melipat tangan di depan dada.

"Apa dengan ini hutangku akan lunas?"

"Tentu saja, aku juga tidak akan menyuruhmu bekerja selama dua bulan dengan percuma aku akan memberimu uang tiap hari jadi kau bisa gunakan uang itu untuk membayarku"

"Bukankah itu sama saja kau tidak membayarku?"

"Sudahlah jangan banyak protes, kau ini mau apa tidak? Kalau kau tidak mau maka jangan salahkan aku jika benar-benar membawamu ke kantor polisi" Yibo merebahkan punggungnya pada sofa dengan wajah angkuh.

Terpaksa Xiao Zhan menandatangani surat perjanjian konyol itu. Meski dirinya ingin sekali menolak, dia tidak akan bisa. Dia bisa pastikan jika dia tidak segera menyelesaikannya hari ini si Wang Yibo sialan itu akan terus mengganggu kehidupan damainya.

Zhan mengambil pulpen dan segera menandatangani surat tersebut lalu menyerahkannya pada Yibo dengan perasaan tidak ikhlas.

"Bagus, sekarang kau menyapu" ujar Yibo memberi perintah.

"Yak! Apa harus sekarang?"

"Kau tidak membaca perjanjian nomor empat? Disana sudah tertera bahwa kau harus menurut pada bosmu kapanpun kau disuruh"

Kedua tangan Zhan terangkat dengan posisi ingin mencakar. Rasanya dia ingin sekali mencakar wajah Wang Yibo yang tengah tersenyum sombong.

"Apa? Kau ingin marah? Lakukan saja, maka hutangmu akan bertambah karena merusak wajahku"

"Arrghh kalau saja tidak lebih tua dariku sudah ku bunuh kau" Zhan berdiri kemudian bertanya pada Yibo

"Dimana sapunya?"

"Cari saja sendiri sampai dapat, apa aku harus membantumu juga dalam hal ini? Aku sudah cukup sabar menghadapi tingkahmu bocah, jangan menguji kesabaranku"

Zhan menghembuskan napasnya seakan mengeluarkan dan menumpahkan emosinya yang sedari tadi terpendam di dalam dirinya.

Dia berbalik, diam-diam mengacungkan jari tengahnya pada Yibo yang sedang tidak melihatnya dan sibuk menscroll layar ponsel.

"Kenapa kau masih disana? Cepat kerjakan tugasmu kalau tak bersih kau tidak akan dapat uang"

"Astaga iya iya" Zhan menghentakkan kakinya kesal.

Yibo yang melihat itu menyunggingkan senyumnya. Dalam hati ia merasa begitu puas dapat mengerjai Xiao Zhan.

.
.
.

Zhan  pulang dari rumah Yibo pukul 18.00, dia sangat lelah. Sesampainya di rumah, ia merebahkan tubuhnya di kasur tanpa mendengar omelan ibunya yang katanya beberapa kali menghubunginya namun tak diangkat.

Between Debt and Love ✔️Where stories live. Discover now