Chapter 6

267 38 4
                                    

Xiao Zhan sudah tidak bisa lari kemana-mana lagi. Tiap pulang sekolah dia pasti akan bertemu Wang Yibo di rumahnya sendiri. Entah sampai kapan pria itu akan berhenti berpura-pura menjadi guru privatnya.

"Paman tua, bisakah kau hentikan dramamu ini?"

"Jangan banyak bicara, kerjakan ini"

Plak

Zhan meringis, Yibo baru saja memukul kepalanya dengan kamus bahasa Inggris. Hari ini jadwal lesnya adalah bahasa Inggris dan Zhan tidak suka itu.

Wang Yibo memberinya soal latihan yang dia sama sekali tidak mengerti.

"Aishh aku tidak bisa! Ini terlalu susah, kenapa sih aku harus repot-repot belajar bahasa Inggris denganmu? Lagipula kita tinggal di China bukan di Inggris"

"Aku tidak tahu lagi dengan cara berpikirmu, cepat kerjakan jangan mengeluh saja"

Zhan mendecak pelan lalu mulai menuliskan jawaban di buku tulisnya asal-asalan. Wang Yibo mengamati pemuda manis itu di balik kamus yang dipegangnya.

Ia berpikir anak itu jadi terlihat menggemaskan, biasanya dia akan selalu membantahnya tapi sekarang dia tetap menurut meski selalu mengeluh. Zhan tentu tidak akan berani membentaknya lebih dari ini karena ada ibunya dirumah.

Yibo tampak sangat puas bisa mengerjai Zhan, bahkan pemuda itu terlihat frustasi karena tak bisa mengerjakan soal yang dia berikan.

"Paman, ini bagaimana?" Zhan mendongak, ia dikejutkan dengan wajah Yino yang begitu dekat. Ia pun refleks mendorong wajah Yibo hingga tak sengaja jari-jarinya menusuk mata pria itu.

"Akh" pekik Yibo memegangi matanya yang terpejam sebelah.

"Ya ampun maaf aku tidak sengaja..!"
ucap Zhan panik lalu memegang wajah di hadapannya itu dengan kedua tangan mungilnya, mencoba untuk melihat kondisi mata lelaki itu.

"Kenapa kau menusuk mataku? Ini sakit tahu!"

"Sini ku lihat, aku akan meniupnya"

Ketika mata Yibo terbuka dua-duanya, kedua netranya bersitatap dengan manik hitam kelam milik Zhan.

Keduanya tertegun sejenak sebelum Zhan tersadar lalu meniup mata Yibo.

Fuuuh.. fuuhh..

Nafas Xiao Zhan yang wangi menyeruak sampai indra penciuman Wang Yibo.

Aromanya seperti stroberi, apa dia menyikat gigi dengan pasta gigi anak-anak?

Karena di tatap begitu intens, Zhan iseng meniup dengan kencang hingga ludahnya ikut menyembur keluar.

"Yak! Kendalikan ludahmu itu" teriak Yibo lalu merogoh sapu tangannya.

"Hahaha kau lucu sekali paman, dari tadi kau menatapku terus apa aku tampan? Tentu saja aku tampan, lebih tampan darimu"

Pertanyaannya belum dijawab, tapi di jawab sendiri.

Yibo menghela nafas berat, jujur saja dia tadi sempat terpesona dengan Xiao Zhan. Namun dalam sekejap saja rasa terpesonanya dihancurkan oleh kekonyolan pemuda bergigi kelinci itu.

"Berhenti memuji dirimu, cepat selesaikan"

Yibo lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka, meski sudah mengelapnya dengan sapu tangan tentu saja belum bersih.

.
.
.

Tidak terasa tibalah hari termenyebalkan bagi Xiao Zhan. Hari ini adalah hari senin, dan dia benci dengan hari senin. Di tambah lagi hari ini ujian akhir semester. Benar-benar membuatnya kesal saja.

Between Debt and Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang