Chapter 10 [END]

353 42 5
                                    

Zhan menjalani kehidupannya seperti semula. Meski belum bisa, ia masih berusaha melupakan Yibo. Sejak hari itu dia berubah menjadi pribadi yang pendiam dan cuek.

Perubahan drastis Xiao Zhan itu tentu cukup menarik perhatian. Tingkah konyol dan bobroknya dulu telah hilang, berganti dengan sikap dingin tak tersentuh.

Zhan menjadi sangat tertutup. Tidak lagi blak-blakan dan suka heboh, tidak lagi di panggil guru karena melanggar aturan sekolah.

Bahkan anak itu sekarang giat belajar. Guocheng yang melihat pemandangan itu jadi sakit hati. Ia merasa Zhan telah berubah menjadi orang lain.

Zhan, ada apa denganmu? Kenapa kau tidak mau cerita padaku? Aku tidak tahan melihatmu seperti ini...

Sebagai seorang sahabat, dia pun tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Zhan. Pasalnya pemuda itu tidak pernah cerita tentang masalahnya dan dia yakin Zhan menyembunyikan sesuatu darinya.

"Zhan, waktunya istirahat ayo kita ke kantin" ajak Guocheng.

"Tidak Gocheng, aku ingin disini aku masih sibuk" jawab Zhan tanpa mengalihkan atensinya sedikitpun dari bukunya.

Guocheng berpikir mengapa Zhan menjadi gila belajar? Itu seperti bukan diri Zhan sendiri. Ia tak tahan lagi dengan semua ini.

Guocheng menarik buku yang menjadi fokus pemuda itu kemudian menyembunyikannya di balik punggung.

"Cukup, Zhan! Kenapa kau menjadi seperti ini? Aku tidak tahan dengan sikapmu, kau bukan orang seperti ini! Ada apa denganmu?!!"

Zhan hanya memasang wajah datar, ia menghembuskan nafasnya. Sebisa mungkin dia tidak marah dengan Guocheng.

"Guocheng, kembalikan bukuku"

"Tidak, sebelum kau cerita apa yang sebenarnya terjadi!"

"Aku tidak ingin ribut denganmu, kembalikan bukuku"

"Ku bilang tidak sebelum kau menceritakan semuanya padaku!"

Kemarahannya akhirnya meledak dan berakhir Zhan membentak Guocheng.

"KEMBALIKAN, GUOCHENG!"

Mulut Guocheng menganga, tak percaya jika sahabatnya akan meninggikan suara dan membentaknya seperti itu. Padahal Zhan yang dia kenal tak pernah sekalipun berbicara dengan nada setinggi itu padanya.

"Ka-Kau baru saja membentakku? Kau membentakku, Zhan? Apa aku salah jika aku ingin tahu apa yang terjadi padamu? Aku bertanya-tanya, karena akhir-akhir ini kau mengabaikanku dan mengabaikan semua hal yang ada di sekelilingmu...a-aku, benar-benar khawatir karena kau tidak mengatakan apa-apa"

"Lalu, jika aku cerita apa yang bisa kau lakukan?"

Mata Zhan memerah, bukan karena ia marah pada Guocheng tapi dia berusaha untuk tidak menangis di depan sahabatnya. Namun, tak bisa. Air matanya tetap meluncur bebas tanpa bisa berhenti.

"Apa yang bisa kau lakukan...?"

Guocheng langsung memeluk Xiao Zhan. Ia bisa merasakan tubuhnya bergetar hebat.

Zhan pikir, selamanya ia bisa menyembunyikan kesedihannya dari orang lain tapi ia salah. Ia tetap tak bisa menyembunyikannya dari sahabatnya, Guocheng.

Melihat Zhan menangis, dada Guocheng menjadi sesak.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu kau bisa cerita kalau kau sudah siap tapi jangan bersikap seperti ini ku mohon"

.
.
.

Dua tahun kemudian...

Malam itu Zhan dan Guocheng terlihat sedang duduk di kafe sembari memejamkan mata. Mereka sedang menunggu hasil ujian masuk universitas milik Zhan yang kedua.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Between Debt and Love ✔️Where stories live. Discover now