Bonchap #3 - Insecure 🤧

65 4 0
                                    

Don't Forget to Vote and Comment Please 💜

Let's Get Read ❣️

𝕸𝖞 𝕭𝖔𝖞𝖋𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉 𝖎𝖘(𝖓𝖔𝖙) 𝕻𝖘𝖞𝖈𝖍𝖔𝖕𝖆𝖙𝖍

7 bulan kemudian...

"Kondisi kedua janin sejauh ini sehat, detak jantung nya juga normal dan posisi nya juga masih sewajarnya," ucap dokter Saebom yang tengah men-usg perut Rachael.

"Bagaimana dengan jenis kelaminnya, dok? Apa sudah terlihat," tanya Rachael.

Dokter Saebom mengangguk, "tentu saja sudah, apa kalian ingin mengetahui nya?"

Suga menggelengkan kepalanya, "kita tidak masalah apapun jenis kelamin anak-anak ku, yang terpenting mereka sehat itu sudah lebih dari cukup. Toh, beberapa minggu lagi kita akan mengetahui nya, iya kan, sayang?"

Rachael tersenyum setelah mendengar perkataan Suga, "benar, dok, kita tidak ingin mengetahui sekarang."

"Baiklah, kalau begitu pemeriksaannya kita akhiri disini. Saya akan menuliskan resep vitamin untuk ibu Rachael terlebih dahulu," ucap Dokter Saebom, ia mengakhiri proses usg lalu segera mencatat resep vitamin untuk dikonsumsi oleh Rachael.

"Berikut resep vitamin yang harus di tebus, karena sekarang sudah memasuki minggu ke-30, maka ada sedikit perubahan pada jenis vitamin  sekaligus waktu untuk mengonsumsi nya, saya sudah tuliskan semuanya di catatan ini, jadi tolong diperhatikan, ya," ucap dokter Saebom.

Suga mengangguk, "baik, terimakasih, dok."

Suga dan Rachael pamit lalu segera keluar dari ruangan dokter Saebom.
Sebenarnya dari awal Suga ingin membawa Rachael ke rumah sakit yang lebih besar lagi, bahkan Suga berencana untuk menyewa salah satu dokter kandungan yang cukup terkenal di Amerika selama masa kehamilan Rachael. Namun Rachael menolak itu semua, dan berkata bahwa ia ingin dokter Saebom yang menjadi dokter kandungan nya. Dan Suga tak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauan sang istri.

"Apa kau sanggup berjalan? Ingin ku gendong?" tanya Suga, ia merasa tak tega saat melihat Rachael yang kesusahan berjalan akibat perutnya yang sudah sangat membesar.

Rachael tersenyum, "aku tidak apa-apa, jangan khawatir. Lagipula apa kau sanggup menggendong ku sekarang? Tubuh ku sudah sangat besar saat ini," ucap Rachael lalu ia memandangi perut yang terlihat menonjol.

"Hei, jangan berkata seperti itu, sayang. Perut mu menjadi besar karena kau tengah mengandung si kembar, kau tengah mengandung anakku. Tentu saja aku sanggup menggendong mu, apa kau lupa tujuan ku work-out belakangan ini? Itu agar aku bisa menggendong istriku yang sedang hamil ini, agar dia tidak perlu repot-repot berjalan lagi."

Rachael tersenyum lalu ia mengelus rambut Suga, "astaga, beruntungnya aku memiliki suami sebaik ini."

"Aku lebih beruntung karena memiliki istri sehebat dan sekuat dirimu, kau bahkan masih sanggup berjalan padahal kau tengah mengandung si kembar," ucap Suga sambil mengelus perut Rachael.

Rachael menggandeng tangan Suga lalu mereka lanjut berjalan, "aku baik-baik saja. Oh iya, bagaimana dengan Jihoon? Siapa yang akan menjemput nya sepulang sekolah?" tanya Rachael.

"Aku akan menyuruh sopir untuk menjemput Jihoon," ucap Suga, ia hendak mengambil ponselnya namun Rachael mencegah.

"Tidak boleh, Suga, sudah berapa kali aku katakan, jangan menyuruh sopir untuk menjemput Jihoon, aku tidak ingin Jihoon kenapa-kenapa," ucap Rachael. Ia masih merasa trauma dengan kejadian saat Jimin dan Alex menculiknya dan Jihoon. "Aku tidak percaya dengan siapapun," lanjut Rachael

𝕸𝖞 𝕭𝖔𝖞𝖋𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉 𝖎𝖘(𝖓𝖔𝖙) 𝕻𝖘𝖞𝖈𝖍𝖔𝖕𝖆𝖙𝖍 [END] ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon