5. PEMBULLYAN GISA

599 59 33
                                    

Satpam di kediaman rumah Saskara itu membuka gerbang rumah karena motor Galen akan masuk

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Satpam di kediaman rumah Saskara itu membuka gerbang rumah karena motor Galen akan masuk. Setelah terbuka lebar Galen melajukan motor ninjanya dan memarkirkan motornya di garasi rumahnya.

Dia melihat mobil papanya sudah ada di garasi, Galen menautkan alisnya, tumben-tumbenan sekali papanya sudah pulang kerja jam segini biasanya juga suka pulang malam.

Mengedikkan bahunya Galen tidak peduli sama sekali, kemudian dia melangkahkan kakinya masuk ke rumahnya yang berlantai tiga bak istana itu.

Saat Galen berjalan di ruang tengah dia melihat ada kedua orangtuanya yang tengah duduk di sofa sembari mengobrol. Galen melanjutkan langkahnya dengan satu tangan masuk ke dalam saku celana abu-abunya dan sebelah pundaknya mengendong tas, dia melewati orangtuanya begitu saja.

"Oh, jadi gitu cara anak sekolah pulang ke rumah?!" Suara itu berasal dari Abigas Restu Saskara----papa dari seorang Galen Eltair Saskara.

"Di sini ada orangtua kamu Galen! Pulang sekolah bukanya ucap salam malah nyelonong gitu aja. Punya tatak rama nggak kamu Galen Eltair Saskara?!" ucap Abigas dengan nada yang tinggi. Laki-laki itu berdiri dari duduknya, tatapanya menatap Galen yang akan menaiki anak tangga.

Namun, Galen bukanya menoleh dia malah terus berjalan manaiki anak tangga hingga papanya bersuara kembali.

"Berhenti Galen Eltair Saskara!"

Kemudian Galen menghentikan langkahnya saat dia akan menaiki anak tangga kelima, Galen menghela napas kasar.

"Apa?" ucap Galen tanpa menoleh ke belakang.

Abigas berjalan menghampiri anaknya itu. "Nggak punya sopan santun sama sekali ya kamu, Galen," kata Abigas dengan nada marah.

"Ya terus?"

"Balik sini kamu!" suruh Abigas pada Galen untuk menghadap ke arahnya. Kemudian dengan helaan napas kasar Galen membalikkan tubuhnya ke hadapan Abigas.

Laki-laki yang lebih tua dari Galen itu melipat kedua tangannya di depan dada seraya menatap Galen dengan tajam, sedangkan Galen menatap ke arah lain.

"Dari mana aja kamu, haaa?" tanya Abigas. Laki-laki itu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Pulang sekolah itu jam 14.30 dan sekarang udah jam 17.44. Dari mana saja kamu, Eltair?!"

Bila papanya sudah marah maka dia akan memanggil anaknya dengan nama tengahnya 'Eltair'.

"Dari sekolah lah," jawab Galen santai.

"Papa nggak percaya, kamu sering bolos kan saat jam pelajaran? Tadi guru kamu telpon papa dan manggil papa buat ke sekolah kamu, dia bilang kalo kamu sering nakal di sekolah dan sering bolos. Benar begitu Galen Eltair Saskara?!"

"Yaa, Anda benar."

Abigas melotot, dia tidak percaya anaknya akan menjawab seperti itu. Tidak ada sopan-sopannya sama sekali.

NAGISA DAN TAKDIRNYAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें