2. ლTerpenjara oleh masa laluლ

9.3K 640 77
                                    

2. Terpenjara oleh masa lalu || ArKhAn

Jangan cintai seseorang yang masih terikat dengan masa lalunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan cintai seseorang yang masih terikat dengan masa lalunya. Jangan hancurkan mental mu hanya karena cinta yang tak seimbang.

🛫🛫🛫

Barangkali Asaura tahu, sosok laki-laki yang telah membuatnya menangis berhari-hari karena memutuskan hubungan yang harus selesai tanpa persetujuannya kini juga tengah menangis tersedu-sedu dengan sesak dada yang begitu hebat. Mencengkeram—meremas kertas putih  berisi hasil dari berkas penting yang tidak bisa ia sebut hingga terlihat kusut. Laki-laki itu berulang kali memukul dadanya dengan usaha menghirup udara yang membuatnya sesak.

“Sakit banget, Ra. Banget,” lirih Arkhan seraya memeluk kertas putih yang sudah kusut. Tangisannya sebegitu hebat sampai menjatuhkan tubuhnya sendiri dikarenakan kedua kakinya sudah tak sanggup menopang tubuhnya.

“Arkhan,” panggil seseorang yang membuat remaja laki-laki tersebut langsung meremas kertasnya—hingga—membuat bentuk lingkaran dan memasukkan cepat-cepat dalam saku hoodienya.

Arkhan melihat dua sepasang sepatu putih tengah berdiri di hadapannya. Tentu saja, itu membuat sosok Arkhan Dikantara mendongak dan menangkap begitu jelas wajah dari Asaura Audida. ia datang ke rumahnya dalam kondisi yang benar-benar kacau.

“Ra?”

Laki-laki itu langsung mencoba beranjak berdiri dan mensejajarkan tubuhnya dengan sang mantan. Ya. Asaura yang dulunya berstatus kekasih kini telah resmi menjadi mantan.

“Hey … ke-kenapa?” Arkhan menangkap jelas bagaimana rambut berantakan Asaura. Mata bulat yang sudah tidak lagi indah terlihat begitu sembab. “Kamu berantakan sekali, kenapa, Ra?”

Asaura yang mendapat pertanyaan kenapa membuatnya menangis kembali. Belum berdialog pun air mata gadis itu sudah tumpah kembali untuk kesekian kali dan lagi.

Arkhan mengepalkan begitu erat hingga kuku-kuku tumpulnya menyakiti telapak tangannya. Hanya untuk menahan diri untuk tidak menghapus air mata gadis yang ada di depannya. Ia bahkan menggigit dinding pipi di dalam mulutnya dengan keras.

“Kenapa hubungan kita usai, Ka? Kenapa hubungan kita singkat. Padahal baru kemarin kamu janji enggak akan pergi ninggalin aku.”

Arkhan membuang napas panjang. “Ada kalanya kamu menggenggam dan melepaskan, jika itu terlalu sakit untuk dipertahankan meski itu sedikit menyakitkan.” 

“Kita gak bisa balik, ya?” tanya Asaura hati-hati sembari menggigit bibir bawah sekadar untuk menahan air mata yang sebenarnya sudah tak lagi bisa ditahan untuk tidak tumpah deras.

Arkhan menatap Asaura dengan tatapan lekat. “Kamu mau tau alasanku putusin kamu?”

“Kenapa?”

“Aku masih mencintai masa laluku,” jelas Arkhan begitu sempurna membuat napas Asaura terjeda singkat—kemudian membuang napas secara berat.

MELANCHOLIA Where stories live. Discover now