2. Balapan

589 179 36
                                    

Motor eleazer berhenti didepan rumah megah dengan pagar menjulang, ya itu adalah rumah bella. Bella turun dari motor eleazer lalu melepas helm, dan memberikannya kepada eleazer.

"Makasih ya." ucap Bella tersenyum manis.

"Hm" ucap eleazer hanya berdehem, kemudian ia memakai helm nya.

Eleazer menatap bella yang hanya diam ditempat, kenapa dia berdiri disitu bukannya langsung masuk.

"Sana masuk." ucap eleazer.

Bella menatap kearah rumahnya sambil tersenyum takut, "Nanti aja." ucapnya lalu kembali menatap eleazer.

"Yaudah" ucap eleazer dan langsung menjalankan motornya pergi dari sana.

Bella menatap kepergian eleazer kemudian membuang nafasnya panjang, ia berjalan masuk ke dalam rumahnya. Ia merasa kali ini rumahnya sangat sepi, dan juga gelap.

"Papa," panggil Bella sambil menghidupkan lampu.

Ia berjalan menaiki tangga dan berjalan kearah kamar sang ayah, walaupun ia merasa takut namun rasa penasaran nya lebih kuat.

"Papa," panggilnya sekali lagi, namun tetap tak ada jawaban.

Hingga sebuah sebuah notifikasi masuk ke ponselnya, bella langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya lalu membuka notifikasi tersebut.

Hingga sebuah sebuah notifikasi masuk ke ponselnya, bella langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya lalu membuka notifikasi tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bella membaca pesan tersebut kemudian membalasnya, ia kembali menyimpan ponselnya didalam kantong roknya. Kemudian berjalan memasuki kamarnya.

"Sepi banget." keluh bella lalu duduk diatas kasurnya, ibunya sudah meninggal ketika ia masih berumur 8 tahun. Ibunya mengidap kanker paru-paru, semenjak tidak ada ibunya bella sering dipukul oleh ayahnya karna kesalahan kecil maupun besar.

Bella berdiri kemudian berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri.

****

Di sisi lain, Eleazer menatap teman-temannya yang sibuk bermain billiar. Pikiran nya dipenuhi oleh gadis tadi, padahal baru bertemu kenapa ia sudah berani memenuhi pikiran seorang eleazer.

"Mikirin apa el?" tanya Marvel dengan pandangan yang fokus ke ponselnya.

"Gak ada" jawab eleazer berbohong.

Ia sedari tadi hanya melamun, dia tadi tak sengaja menatap luka lebam dikaki gadis itu. Dan tulang jari yang terlihat tidak seperti biasanya, apakah gadis itu baik-baik saja.

"Mikirin cewe tadi ya el?" tanya alvero yang memegang tongkat billiar.

"Gue ngerasa ada yang aneh dengan dia," jawab eleazer menatap langit-langit ruangan bernuansa abu-abu itu.

"Aneh kenapa?" tanya Reygan.

"Gue ngeliat kaki dia ada luka lebam, dan juga keliatan tulang jarinya yang gak normal." jawab eleazer.

ELEAZER [On Going]Where stories live. Discover now