9. Keputusan

466 28 10
                                    

"Cinta sejati bukan hanya mencari seseorang untuk hidup bersamanya, tetapi untuk bersama membuat hidup lebih berarti"
.
.

****

Alvero dan Reygan sedang berada di markas BlackWolf, hanya mereka berdua dan para anggota lainnya. Marvel pergi kerumah eleazer, karna ketua mereka sudah 2 hari tidak terlihat batang hidungnya.

"Al, cari cewe lah. Buaya kayak lo gak cocok jadi jomblo." ejek Reygan.

"Cihh, ntar kalo udah dapat yang pasti" jawab alvero.

"Ehh al, lo tau? gue kemarin liat bella pergi ke rumah sakit sendirian"

"So?"

"Yaa, gapapa sih"

"Anying." umpat alvero sambil melempar bantal sofa kearah Reygan.

Sedangkan yang dilempar hanya bisa tertawa, jika ketua dan wakil mereka sedingin kutub Utara. Maka inti berdua ini, memiliki sifat bertolak belakang.

"Gue mau keluar dulu deh, cari udara segar." ucap alvero berdiri sambil merapikan pakaiannya.

"Ikutttt." rengek Reygan manja.

"Najis."

Setelah mengucapkan itu, alvero langsung pergi meninggalkan reygan yang masih tertawa karna berhasil membuat sahabatnya kesal.

"Woiiiii tungguuuu" ucap reygan karna mendengar suara motor sahabatnya.

Ia langsung berdiri dan berlari keluar markas, mereka berdua berkendara menyusuri kota yang terlihat agak sepi malam ini.

Hingga tak sengaja tatapannya menangkap sosok wanita yang tengah menangis dipinggir jalan, alvero langsung menghentikan motornya diikuti oleh reygan.

"Ngapain stop?" tanya reygan heran.

Bukannya menjawab, alvero justru melepas helm full face nya dan berjalan mendekati wanita itu. Reygan hanya menatap gerak gerik sahabatnya itu dari motor, tanpa berniat turun atau mengikuti.

"Manusia atau kagak nih, tapi kalo hantu kan gak punya bayangan. Abis itu kakinya napak ke tanah, fiks manusia" Batin alvero.

Setelah dekat dengan wanita itu, alvero langsung duduk disamping sambil menjaga jarak takut ia risih.

"Halo?" sapa alvero sambil memastikan jika yang disampingnya ini adalah manusia.

Wanita itu langsung menghentikan tangisnya, dan menatap kearah alvero dengan tatapan sendu.

"Kenapa lo disini? disini bahaya." ucap alvero dengan lembut.

"Biarin aja, aku cuma mau mati" ucap wanita itu sambil menghapus sisa air matanya.

"Nama lo?"

"Izora"

"Ra, lo ada masalah? gue gak tau masalah lo apa, tapi mati gak bakal bikin masalah lo berkurang" ucap alvero.

"Justru menambah masalah buat orang lain, buktiin ke mereka yang bikin lo sedih. Kalo lo juga bisa seperti mereka, nangis boleh mati jangan. Lo hebat kalo bisa berjuang, butuh teman curhat atau sandaran? gue siap, walaupun kita baru ketemu. Ayo gue anter pulang" lanjutnya.

ELEAZER [On Going]Where stories live. Discover now