8. Akhir?

384 61 27
                                    

****

DORR

DORR

DORR

ARGHHHH

Suara tembakan dan teriak kesakitan dari seseorang saat ini mengisi sebuah ruangan gelap, terdapat wanita yang sudah tak berdaya namun tetap berusaha untuk kabur dengan tertatih-tatih.

"Mau kemana lo?" suara berat dari seorang pria membuat gadis itu merinding ketakutan.

Gadis itu berusaha meraih gagang pintu, tetapi belum sempat ia meraihnya. Tangan kekar sudah menghalanginya, ia menghempas tubuh lemah gadis itu kelantai dengan keras.

"Akhhhh" teriak gadis itu kesekian kalinya, ia merasakan nyeri dipunggung kecilnya.

"Lo pikir dengan cara ngebully bella bisa dapetin gue?" tanya seorang pria dengan berjongkok disamping badan gadis yang sudah terkapar lemah.

Dengan susah payah gadis itu mengambil nafas, saat ia melihat pria itu mulai mengeluarkan pisau kesayangannya.

"No, el. Ampunn." ucap gadis itu diiringi tangisan.

Ya, pemuda itu adalah eleazer. Dan gadis itu adalah vina, seluruh anggota BlackWolf dan intinya tadi langsung mengepung rumah Vina. Tak peduli siapa keluarga Vina, Mafia sekalipun tunduk kepada BlackWolf. Dengan kejamnya, eleazer menyeret tubuh Vina dilantai dengan menjambak rambutnya hingga kemobil, kemudian sampailah mereka di markas BlackWolf dan disinilah mereka diruangan gelap tak ada cahaya sedikitpun yang masuk.

Namun, eleazer tidak peduli dengan itu. Ia menggunakan senter dari ponselnya, Vina menangis sesenggukan. Hal itu, tidak membuat eleazer merasa kasihan sedikitpun.

"Ngapain lo nangis?" tanya eleazer.

"Gue cuma mau lo jadi milik gue el, gak lebih." jawab vina dengan air mata mengalir di pipinya.

Seringai jahat tercetak diwajah Eleazer, "Semurah itu?" tanya eleazer lagi.

Pertanyaan singkat eleazer itu membuat vina tertampar keras dengan kata-katanya, ya memang benar cara vina menunjukkan betapa murah dirinya.

"ALVEROO" teriak eleazer memanggil temannya, sekaligus inti BlackWolf.

Alvero berlari masuk kedalam ruangan gelap itu, ia datang dengan senter ditangannya.

"Kenapa bos?" tanya alvero yang berdiri disamping Eleazer.

Eleazer berdiri dari jongkok nya, "Lo urus dia, gue ada urusan." ucap eleazer.

Tatapan alvero langsung beralih ke vina yang sudah tak berbentuk itu, tubuhnya dipenuhi darah dan banyak sekali luka. Setelah itu, ia menatap eleazer yang memakai jaketnya kemudian keluar dari ruangan itu.

****

Eleazer mengendarai motornya secepat mungkin, hingga ia sampai di sebuah gedung perusahaan milik papa nya. Semua mata langsung tertuju kepada eleazer, pesona keluarga embrata memang tak pernah gagal.

Langkah eleazer langsung menuju keruangan sang papa, "Kenapa dad?" tanya eleazer ketika sudah berada didalam ruangan, dan berdiri didepan meja kerja sang papa.

"Daddy mau ngasih tau, karna bentar lagi kamu lulus jadi..." ucap Alex, papanya eleazer.

"Why?" ucap eleazer dengan menaikkan satu alisnya.

"Kamu daddy jodohin."

CTARRRR...

Hati eleazer bagai disambar petir, ia langsung menatap tak setuju papanya. "No dad, el punya pacar." tolaknya.

ELEAZER [On Going]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz