PROLOG

7.7K 528 50
                                    

Judul : REDFLAG

Author : iLaDira69

Publish : 16 Januari 2024


🌹🌹🌹

Raven menutup kepalanya dengan bantal untuk menghindari suara deringan ponsel yang bertubi-tubi. Dia mengerang kesal, semakin lama deringan itu kian menjadi-jadi. Ponsel yang dia letakkan di atas nakas bergeser akibat mode getaran yang diaktifkan.

Lelaki pemilik nama lengkap Raven Harrison Moonstone, pada akhirnya menyerah. Dia meraih ponsel dalam kondisi setengah sadar. Mengusap layar dan bergumam malas tanpa membuka mata.

"Sayang ...," panggilan dari seberang dengan nada manja dan terdengar sedikit kesal. "Kamu dari mana? Aku teleponin nggak di angkat!"

"Tidur," jawab Raven serak. "Kenapa?" lanjutnya.

"Aku sakit perut,"

"Heum," Raven melenguh, memperbaiki posisi tidur dan rasa kantuk mulai berkurang. Bersamaan dengan itu, sebuah tangan lentik menjalar di punggung Raven dan merapatkan tubuh mereka yang polos di balik selimut. Suara gerakan-gerakan itu tersamarkan oleh napas kasar Raven sehingga lawan bicaranya tidak menyadarinya. "Datang bulan?" Raven memutar badannya dan menangkap tangan gadis di sebelahnya hendak menjalar ke bagian bawah.

"Nggak, aku alergi." jawab gadis di seberang.

"Makan apa kamu tadi?"

"Rumput laut. Si Mbak yang baru nggak tahu kalau aku alergi rumput laut."

"Kenapa nggak ngasih tahu dari awal Sapphire Evangeline Pranata!" geram Raven sedikit kesal.

"Lupa," Sapphire cemberut.

"Yaudah, bentar lagi aku ke sana." Raven menghela napas. "Sekarang masih sakit?"

"Iya,"

"Udah minum obat?"

"Belum,"

"Sekalian ke apotik nanti."

"Makasih, Sayang."

"Heum,"

Setelah panggilan itu berakhir, Raven melepaskan tangan gadis di sampingnya lalu bangun.

"Lo mau pergi?" tanya gadis itu sambil mengerutkan dahi. Ikut bangun dan menahan selimut di dada yang menutupi tubuhnya.

"Hem,"

"Sekarang?"

Raven tidak menjawab, dia memungut celana dan segera mengenakannya.

"Gue mau sekali lagi,"

"Cukup!" jawab Raven tanpa mengalihkan pandangannya pada gadis itu.

"Gue laporin ke cewek lo kalau kita sering tidur bareng!" ancam Luciana, gadis yang menjadi partner Raven selama ini.

"Coba aja!" Raven mengangkat bahu cuek.

"Raven, gue pulang sama siapa?!" Luciana menjerit tetapi Raven tidak lagi menoleh ke belakang setelah menutup pintu kamar hotel yang mereka sewa.

Luciana menggeram lalu menjatuhkan tubuhnya berbaring di tempat tidur. Membiarkan kesunyian melingkupi dirinya. Dia kesal karena pacar Raven selalu saja mengganggu kemesraan mereka.

Sedangkan Raven langsung meninggalkan hotel dengan mengendarai mobilnya. Terlebih dahulu mampir ke apotik membeli obat anti alergi. Lalu mampir lagi ke restoran membeli makanan.

Hari sudah malam. Beberapa panggilan dan pesan dari Sapphire yang belum dibaca oleh Raven. Dia sangat sibuk bersama Luciana sejak siang tadi di kamar hotel.

Sesampainya di rumah Sapphire, Raven memarkirkan mobilnya di garasi. Di pintu utama, dia disambut oleh seorang gadis sekitar dua puluh tahunan yang dimaksud oleh Sapphire sebagai pelaku kekasihnya sakit perut akibat alergi.

Asisten rumah tangga itu tampak ketakutan, dia menunduk tidak berani mengangkat kepala. Bahkan suaranya mencicit ketika menerima paper bag berisi makanan untuk segera ditata.

Raven tidak ambil pusing, dia segera ke kamar Sapphire. Gadis itu meringkuk menyedihkan, badan lemah dan kemudian dia cemberut manja ketika melihat Raven.

Raven meletakkan backpack di bawah tempat tidur Sapphire dan duduk di sisi ranjang.

"Masih sakit?" tanya Raven sambil mengecek suhu tubuh Sapphire.

"Heum," jawab Sapphire pelan.

"Kamu makan dulu, habis itu minum obat."

"Nggak mau," Sapphire tetap meringkuk.

"Aku udah bawa makanan,"

"Kamu janji jangan pulang," ucap Sapphire membuat penawaran.

"Iya,"

"Beneran?"

"Iya,"

Sapphire semringah, dia setuju dan mengangguk kecil. Pintu kamarnya diketuk dari luar, asisten rumah tangga yang tadi datang membawa nampan berisi makanan. Dia meletakkan di atas nakas lalu langsung pergi.

"Kamu beli apa?" tanya Sapphire penasaran. Mengikuti gerakan tangan Raven memindahkan nampan ke atas ranjang. Lalu Sapphire melotot dan mengerucutkan bibirnya. "Sayang, aku pengin makan ayam."

"Ini ayam," jawab Raven.

"Bukan ayam ini! Aku pengin burger, pengin kentang goreng, pengin saus."

"Makan yang ada."

"Nggak suka sayurannya." elak Sapphire.

"Sayur sehat. Habisin semua, aku mau mandi dulu." perintah Raven lalu bangun dari sisi ranjang.

Sapphire memandang makanan tanpa minat. Seharusnya tadi dia meminta makanan kesukaannya. Kalau sakit begini, Raven tidak akan menolak permintaannya.

***

Jakarta, 16 Januari 2024

Baru prolog udah muncul berengseknya!

Siapin hati buat next chapter!

Btw ada yang masih ingat dengan kedua tokoh ini?

Yup, ini Sapphire dan Raven yang di Empty!

Ini udah lama pengin di publikasikan, tapi nggak jadi-jadi.

Dukung novel ini sampai selesai yak! Gue maksa!

REDFLAG Where stories live. Discover now