REDFLAG - 13

2.6K 174 18
                                    

REDFLAG - 13

Pag-pagi seperti biasa, Raven menjemput Sapphire di rumahnya. Raven tersenyum tipis melihat raut wajah Sapphire yang sepertinya masih kesal dengan kejadian tadi malam. Raven mengantar Sapphire pulang setelah mereka berciuman panas di apartemen lelaki itu.

Raven tidak bisa menahan diri sampai akhir meskipun sudah mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Setelah mengantarkan Sapphire pulang, dia menemui salah satu teman kencannya untuk menuntaskan hasrat yang telah di ubun-ubun.

Lelaki itu merasa lega dan segar setelah menuntaskan bebannya. Sehingga wajahnya ceria saat menjemput kekasihnya ke kampus.

"Pagi, Sayang!" sapa Raven ramah.

Raven menunggu Sapphire di mobil. Gadis itu sudah selesai sarapan dan mereka langsung berangkat ke kampus.

"Sayang, kamu masih marah ya?" tanya Raven membujuk Sapphire. Dia tidak langsung melajukan mobilnya. Raven meraih bahu Sapphire dan membingkai wajahnya. "Cemberut gitu,"

"Masih kesel!" kata Sapphire galak tapi bagi Raven masih terdengar manja.

Raven terkekeh dan mengecup bibirnya gemas. "Maafin aku ya?"

"Nggak mau!"

"Serius?" Lelaki itu pura-pura terluka. Namun, wajahnya menunjukkan senyum jenaka yang tidak bisa dia sembunyikan. "Beneran nggak mau maafin aku?"

"Nggak! Kamu nggak bolehin aku tinggal di apartemen kamu!"

Tidak mau memaafkan, tetapi Sapphire tidak menolak ajakan Raven ke kampus bersama-sama.

"Gimana caranya supaya kamu maafin aku?" tanya Sapphire. "Mau makan di mana? Kamu mau ikut ke Bandung lagi?"

"Nggak!"

Pura-pura terkejut dan syok, Raven memandang Sapphire serius. "Sayang ...," Raven berpikir keras untuk berbaikan lagi dengan Sapphire. "Kamu kan mau pergi makan malam di rumah sepupu kamu. Gimana kalau hari ini kita cari gaun? Nanti aku bantu pilihan yang cocok deh?"

Sapphire melirik Raven sekilas, dia tertarik dengan ajakan tersebut. Tetapi Sapphire ingin marah lebih lama.

"Beneran?"

Suara hati dan pikiran Sapphire tidak sinkron. Dia luluh begitu saja dalam waktu singkat.

Senyum Raven terbit dengan lebar sekaligus lega. "Iya, dong." jawabnya.

"Yaudah, ayo kita pergi."

"Udah nggak marah lagi, kan?"

Sapphire menggelengkan kepala sambil menyengir lebar. "Udah nggak."

"Makasih, Sayang." ucap Raven terharu. Dia memeluk Sapphire erat dan mencium beruntun. Memberikan kecupan-kecupan gemas dan panjang.

"Sayang!!" keluh Sapphire berusaha meloloskan diri.

"Gemes!" gumam Raven tanpa menghentikan ciumannya.

"Jangan cium lagi sampai kamu izinin aku tinggal di rumah kamu!" tekan Sapphire mengingatkan sembari mendorong Raven menjauh.

Raven akhirnya berhenti sambil terkekeh. Mereka langsung pergi setelah semuanya berjalan baik. Begitu mudahnya Sapphire memaafkan Raven.

REDFLAG Where stories live. Discover now